DENPASAR – Sebuah jembatan di Baturiti Tabanan, rubuh Selasa (7/5) pagi sekitar pukul 07.30 pagi. Akibat rubuhnya jembatan tersebut, dua warga menjadi korban.
I Ketut Sudana alias Pak Aris, 50, asal Banjar Puseh, Perean, Baturiti, Tabanan, meninggal di rumah sakit setelah sebelumnya ditemukan kritis pasca sempat tertimbun tanah dan material jembatan.
Selain itu, satu warga lain bernama I Wayan Budi, 50, asal Banjar Puseh, Perean, Baturiti, Tabanan, diduga kuat masih tertimbun material dan masih dilakukan pencarian.
Jembatan yang rubuh ini sendiri adalah jembatan yang menghubungkan Banjar Puseh Desa Perean dengan Banjar Bunyuh Desa Perean, yang berlokasi di Barat Pura Dayang, termasuk Banjar Puseh, Desa Perean, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan.
“Kami sedang proses evakuasi,” kata Kapolsek Baturiti Kompol Nengah Sudiarta saat dihubungi via telepon, Selasa (7/5) siang.
Kejadian memilukan ini sendiri bermula saat pukul 07.00, di lokasi jembatan Dayang yang menghubungkan Banjar Puseh dengan Banjar Bunyuh, Desa Lerean, Warga subak Palian, Banjar puseh melakukan kerja bakti.
Kerja bakti ini adalah melakukan pengurukan jembatan dengan material tanah dengan maksud untuk mendatarkan jembatan dengan jalan.
Saat warga subak sedang bekerja sekitar pukul 07.30, tiba-tiba badan jembatan jebol sehingga tiga orang yang saat itu sedang berada di atas jembatan langsung jatuh ke bawah dan tertimbun material.
Beruntung satu korban selamat. Satunya tewas saat di rumah sakit dan satu korban lainnya masih dalam proses pencarian.