29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:48 AM WIB

Diduga Pasien Meninggal Karena Rabies, Ini Kata Pihak RSUD Buleleng

RadarBali.com – Ketut Restiada, warga Banjar Dinas Bengkel, Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, diduga meninggal dunia karena mengidap penyakit rabies.

Korban meninggal di RSUD Buleleng, pukul 07.00 Jumat (6/10) pagi. Dari gejala klinis yang muncul, diduga korban terjangkit virus rabies.

Di lain sisi, Kasubbag Humas RSUD Buleleng, I Ketut Budiantara menyebutkan, pihak rumah sakit masih menunggu diagnosis pasti penyebab kematian korban.

“Sementara statusnya suspect rabies. Kami masih menunggu konfirmasi pemeriksaan lanjutan. Kalau dari gejala medis, memang ada takut udara, tidak mau minum air atau takut air. Itu identik dengan ciri-ciri awal suspect rabies,” kata Budiantara.

Menurut Budi, dari hasil penjelasan keluarga korban, kasus gigitan anjing yang terkonfirmasi terjadi tiga hari sebelum korban meninggal.

Namun tim medis sanksi insiden itu menyebabkan korban meninggal karena rabies. Kemungkinan ada kasus gigitan lain yang menimpa korban.

“Informasinya di desanya ada anjing positif rabies sekitar lima bulan lalu. Itu belum bisa kami konfirmasi karena pasien tidak menginformasikan ke keluarganya,” jelas Budi.

Di sisi lain, Perbekel Bebetin Ketut Laksana mengakui ada warganya yang meninggal karena diduga terjangkit rabies.

Laksana memastikan korban sudah dua kali digigit anjing. Gigitan pertama terjadi sekitar lima bulan lalu, dan gigitan kedua terjadi belum lama ini.

“Sudah dua kali tergigit. Gigitan pertama tidak ada gejala. Setelah gigitan kedua ini baru ada gejala seperti orang kena rabies,” kata Laksana.

Pihaknya telah melapor ke Dinas Pertanian Buleleng untuk penanganan lebih lanjut. Warga pun dihimbau tidak menganggap remeh kasus gigitan anjing, utamanya anjing liar, karena dapat berakibat fatal. 

RadarBali.com – Ketut Restiada, warga Banjar Dinas Bengkel, Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, diduga meninggal dunia karena mengidap penyakit rabies.

Korban meninggal di RSUD Buleleng, pukul 07.00 Jumat (6/10) pagi. Dari gejala klinis yang muncul, diduga korban terjangkit virus rabies.

Di lain sisi, Kasubbag Humas RSUD Buleleng, I Ketut Budiantara menyebutkan, pihak rumah sakit masih menunggu diagnosis pasti penyebab kematian korban.

“Sementara statusnya suspect rabies. Kami masih menunggu konfirmasi pemeriksaan lanjutan. Kalau dari gejala medis, memang ada takut udara, tidak mau minum air atau takut air. Itu identik dengan ciri-ciri awal suspect rabies,” kata Budiantara.

Menurut Budi, dari hasil penjelasan keluarga korban, kasus gigitan anjing yang terkonfirmasi terjadi tiga hari sebelum korban meninggal.

Namun tim medis sanksi insiden itu menyebabkan korban meninggal karena rabies. Kemungkinan ada kasus gigitan lain yang menimpa korban.

“Informasinya di desanya ada anjing positif rabies sekitar lima bulan lalu. Itu belum bisa kami konfirmasi karena pasien tidak menginformasikan ke keluarganya,” jelas Budi.

Di sisi lain, Perbekel Bebetin Ketut Laksana mengakui ada warganya yang meninggal karena diduga terjangkit rabies.

Laksana memastikan korban sudah dua kali digigit anjing. Gigitan pertama terjadi sekitar lima bulan lalu, dan gigitan kedua terjadi belum lama ini.

“Sudah dua kali tergigit. Gigitan pertama tidak ada gejala. Setelah gigitan kedua ini baru ada gejala seperti orang kena rabies,” kata Laksana.

Pihaknya telah melapor ke Dinas Pertanian Buleleng untuk penanganan lebih lanjut. Warga pun dihimbau tidak menganggap remeh kasus gigitan anjing, utamanya anjing liar, karena dapat berakibat fatal. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/