AMLAPURA-Kondisi jalan di Bali sebagai daerah yang menjadi tujuan wisata dunia tak semuanya mulus.
Bahkan di tengah citra pariwisata Bali yang makin dikenal, ada saja potret miris infrastruktur di Bali.
Seperti yang terjadi di TIanyar Tengah, Kecamatan, Kubu Karangasem. Meski kondisi rusak parah dan membahayakan pengguna jalan, sejumlah jalan di kabupaten paling timur Bali tak kunjung mendapat perhatian pemerintah.
Sebaliknya, akses jalan desa yang dibangun semasa kepemimpinan Bupati Karangasem I Gede Sumantara Adi Prenatha, itu dibiarkan saja tanpa ada rencana perbaikan.
Jalan rusak yang tak pernah mendapat perhatian pemerintah itu yakni seperti di Desa Tianyar Tengah, Kubu, Karagasem.
Akses jalan yang menghubungkan tiga banjar yakni Banjar Budal, Banjar Pandan Sari, dan Banjar Dalem, Tianyar Tengah, Kubu rusak berat.
Menurut Ketut Kapal, salah seorang warga kepada Jawa Pos Radar Bali menyebutkan, jalan yang saat ini dalam kondisi rusak parah itu, pertama kali sekaligus terakhir kalinya di aspal pada jaman Bupati Karangasem I Gede Sumantara.
Sementara itu sampai saat ini belum pernah dapat perbaikan lagi. Awalnya di Banjar Pedahan jalan masih cukup bagus. Namun beberapa kilo masuk ke dalam jalan mulai rusak. Aspal jalan sudah terkelupas bahkan batu geladang jalan juga terlepas.
Bahkan sejumlah batu-batu berukuran sedang berserakan di jalan sehingga sangat membahayakan pengguna jalan. Sedangkan jika masuk musim hujan, jalan banyak berlubang.
“Jika tergenang air hujan maka akan membahayakan pengguna jalan. Ini karena banyak tanjakan dan jalanan yang sempit,”ujar warga.
Ditambahkan, dengan rusaknya jalan warga yang mayoritas bekerja sebagai petani sulit menjual hasil pertanian ke Pasar Ling. Demikian halnya anak-anak juga kesulitan saat bersekolah.
Untuk itu, warga berharap, jalan ini segera mendapat perhatian pemerintah. “Harapan kami ada perhatian pemerintah, sehingga jalan bisa segera diaspal untuk memudahkan masyarakat dan anak-anak,” harapnya.