33.8 C
Jakarta
9 November 2024, 13:38 PM WIB

Tiga Korban Gigitan Terus Diawasi, Dinkes Berikan Serum Anti Rabies

SINGARAJA – Sebanyak tiga orang korban gigitan anjing di Desa Pangkungparuk, kini masih dalam pengawasan Dinas Kesehatan Buleleng.

Ketiga orang tersebut, digigit anjing yang sama dengan anjing yang menggigit Komang Era Ariawan, 14, korban dengan status suspect rabies.

Kepala Dinkes Buleleng dr. IGN Mahapramana mengatakan, kini ada tiga orang yang dipantau secara berkala oleh petugas kesehatan.

Mereka adalah Putu Eri Prayoga, 20, Ketut Ciriani, 18, dan Kadek Yuli Dwi Wahyuni, 4. Ketiganya disebut mengalami luka gigitan anjing pada lokasi dengan resiko rendah.

“Pas tanggal 2 Mei itu mereka sudah kami berikan VAR (vaksin anti rabies, Red). Besoknya kami berikan serum.

Jadi, serum ini lebih cepat mencegah dan melawan penyebaran virus rabies itu,” kata Mahapramana saat ditemui di ruang kerjanya kemarin.

Lebih lanjut Mahapramana mengatakan, saat ini pihaknya sudah mendistribusikan vaksin anti rabies ke sejumlah rabies centre di Kecamatan Seririt.

Di antaranya Puskesmas Seririt II yang ada di Desa Banjarasem, serta RS Pratama di Desa Tangguwisia.

Khusus untuk pasokan vaksin, Mahapramana mengatakan hingga kini ada 1.500 ampul vaksin yang disiapkan. Vaksin itu hanya cukup untuk menangani 375 kasus gigitan anjing di seluruh Buleleng.

“Kami sudah ajukan juga penambahan ke Dinkes Bali dan Kementerian Kesehatan. Mudah-mudahan bisa dipenuhi.

Paling tidak ada pergeseran distribusi vaksin dari beberapa kabupaten, ke Buleleng. Sebab di sini kasus gigitannya lumayan,” imbuhnya.

Pihaknya pun telah meminta seluruh petugas kesehatan di fasilitas layanan kesehatan, untuk lebih selektif dalam penanganan kasus.

Seluruh petugas diminta lebih waspada dengan sejumlah gejala penyakit, yang mirip dengan rabies.

“Paling tidak bertanya apakah ada riwayat gigitan anjing atau tidak, kemudian anjingnya itu mati atau tidak,” tegasnya.

Mahapramana juga mengimbau agar masyarakat waspada dengan kasus gigitan anjing. Mereka diminta mendatangi fasilitas kesehatan terdekat dan melakukan perawatan luka dengan didampingi tim medis.

Masyarakat yang memelihara anjing pun dihimbau lebih bertanggungjawab dalam memelihara hewannya. Salah satu caranya dengan mengikat dan mengandangkan hewan peliharaan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Komang Era Ariawan, 14, warga Banjar Dinas Lebah Mantung, Desa Pangkung Paruk, meninggal dengan diagnose suspect rabies.

Korban sempat digigit anjing miliknya sendiri, pada Maret lalu. Korban Era Ariawan dinyatakan meninggal di RSUD Buleleng pada pukul 04.00 dini hari, Jumat (3/5). 

SINGARAJA – Sebanyak tiga orang korban gigitan anjing di Desa Pangkungparuk, kini masih dalam pengawasan Dinas Kesehatan Buleleng.

Ketiga orang tersebut, digigit anjing yang sama dengan anjing yang menggigit Komang Era Ariawan, 14, korban dengan status suspect rabies.

Kepala Dinkes Buleleng dr. IGN Mahapramana mengatakan, kini ada tiga orang yang dipantau secara berkala oleh petugas kesehatan.

Mereka adalah Putu Eri Prayoga, 20, Ketut Ciriani, 18, dan Kadek Yuli Dwi Wahyuni, 4. Ketiganya disebut mengalami luka gigitan anjing pada lokasi dengan resiko rendah.

“Pas tanggal 2 Mei itu mereka sudah kami berikan VAR (vaksin anti rabies, Red). Besoknya kami berikan serum.

Jadi, serum ini lebih cepat mencegah dan melawan penyebaran virus rabies itu,” kata Mahapramana saat ditemui di ruang kerjanya kemarin.

Lebih lanjut Mahapramana mengatakan, saat ini pihaknya sudah mendistribusikan vaksin anti rabies ke sejumlah rabies centre di Kecamatan Seririt.

Di antaranya Puskesmas Seririt II yang ada di Desa Banjarasem, serta RS Pratama di Desa Tangguwisia.

Khusus untuk pasokan vaksin, Mahapramana mengatakan hingga kini ada 1.500 ampul vaksin yang disiapkan. Vaksin itu hanya cukup untuk menangani 375 kasus gigitan anjing di seluruh Buleleng.

“Kami sudah ajukan juga penambahan ke Dinkes Bali dan Kementerian Kesehatan. Mudah-mudahan bisa dipenuhi.

Paling tidak ada pergeseran distribusi vaksin dari beberapa kabupaten, ke Buleleng. Sebab di sini kasus gigitannya lumayan,” imbuhnya.

Pihaknya pun telah meminta seluruh petugas kesehatan di fasilitas layanan kesehatan, untuk lebih selektif dalam penanganan kasus.

Seluruh petugas diminta lebih waspada dengan sejumlah gejala penyakit, yang mirip dengan rabies.

“Paling tidak bertanya apakah ada riwayat gigitan anjing atau tidak, kemudian anjingnya itu mati atau tidak,” tegasnya.

Mahapramana juga mengimbau agar masyarakat waspada dengan kasus gigitan anjing. Mereka diminta mendatangi fasilitas kesehatan terdekat dan melakukan perawatan luka dengan didampingi tim medis.

Masyarakat yang memelihara anjing pun dihimbau lebih bertanggungjawab dalam memelihara hewannya. Salah satu caranya dengan mengikat dan mengandangkan hewan peliharaan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Komang Era Ariawan, 14, warga Banjar Dinas Lebah Mantung, Desa Pangkung Paruk, meninggal dengan diagnose suspect rabies.

Korban sempat digigit anjing miliknya sendiri, pada Maret lalu. Korban Era Ariawan dinyatakan meninggal di RSUD Buleleng pada pukul 04.00 dini hari, Jumat (3/5). 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/