29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:48 AM WIB

Dirut RSU Negara Pastikan Balita Meninggal Negatif Covid-19

NEGARA – Hasil swab balita berusia 2 tahun 10 bulan yang meninggal karena mengalami gejala sesak napas dipastikan negatif terpapar Covid-19

Kepastian tersebut berdasar hasil uji swab. Karena itu, jenazah balita dari Desa Budeng tersebut langsung dikebumikan.

Direktur RSU Negara dr. I Gusti Agung Bagus Ketut Oka Parwata menegaskan, jenazah balita yang meninggal dengan gejala sesak nafas sudah dipastikan bukan Covid-19. 

“Hasil swab negatif,” tegas dr Oka Parwata. Karena hasil swab negatif, jenazah bisa dibawa pulang keluarga untuk dikebumikan tanpa protokol Covid-19 dan tanpa didampingi petugas dari rumah sakit yang menguburkan. 

“Sudah bisa dibawa pulang keluarga,” jelasnya. Sebelum hasil swab keluar, petugas sudah siaga untuk melakukan pemulasaran jenazah sesuai standar Covid-19. 

Beruntung hasil swab, sehingga Jembrana bisa mempertahankan sebagai daerah tanpa kasus kematian karena positif Covid-19.

Sebelumnya, balita yang mendapat perawatan di ruang isolasi RSU Negara, meninggal dunia, Sabtu (8/8) dini hari. 

Balita laki-laki berusia 2 tahun 10 bulan ini mendapat penanganan medis protokol Covid-19 karena ada gejala pnemonia, meski belum dipastikan terpapar virus corona.

Menurut informasi, balita asal Desa Budeng, Kecamatan Jembrana, balita tersebut dirujuk ke RSU Negara, Jumat (7/8) lalu sekitar pukul 13.00 wita. 

Keluhan gejala awal, balita tersebut diduga karena gizi buruk. Namun, karena ada penyakit penyerta, yakni pnemonia atau sesak napas, sehingga pasien mendapat penanganan seperti penanganan  Covid-19. 

Mengenai kategori status pasien tersebut, tim medis masih menunggu hasil swab. Namun mengenai status pasien, meski menjalani perawatan di ruang isolasi masih menunggu hasil swab. 

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 I Gusti Agung Arisantha menjelaskan, 

pasien tersebut dirawat di ruang isolasi disebabkan ada gejala sesak napas, karena saat ini pandemi dilakukan tindakan sesuai standar protokol Covid-19. 

“Hasil swabnya belum keluar,” ujarnya. Jika hasil swab sudah keluar dengan hasil negatif, maka pasien menjadi non Covid-19. 

Karena itu, pihaknya masih menunggu hasil swab yang akan keluar hari ini. Sementara, jenazah disimpan di kamar jenazah. “Kita tunggu hasilnya dulu,”tandasnya. 

NEGARA – Hasil swab balita berusia 2 tahun 10 bulan yang meninggal karena mengalami gejala sesak napas dipastikan negatif terpapar Covid-19

Kepastian tersebut berdasar hasil uji swab. Karena itu, jenazah balita dari Desa Budeng tersebut langsung dikebumikan.

Direktur RSU Negara dr. I Gusti Agung Bagus Ketut Oka Parwata menegaskan, jenazah balita yang meninggal dengan gejala sesak nafas sudah dipastikan bukan Covid-19. 

“Hasil swab negatif,” tegas dr Oka Parwata. Karena hasil swab negatif, jenazah bisa dibawa pulang keluarga untuk dikebumikan tanpa protokol Covid-19 dan tanpa didampingi petugas dari rumah sakit yang menguburkan. 

“Sudah bisa dibawa pulang keluarga,” jelasnya. Sebelum hasil swab keluar, petugas sudah siaga untuk melakukan pemulasaran jenazah sesuai standar Covid-19. 

Beruntung hasil swab, sehingga Jembrana bisa mempertahankan sebagai daerah tanpa kasus kematian karena positif Covid-19.

Sebelumnya, balita yang mendapat perawatan di ruang isolasi RSU Negara, meninggal dunia, Sabtu (8/8) dini hari. 

Balita laki-laki berusia 2 tahun 10 bulan ini mendapat penanganan medis protokol Covid-19 karena ada gejala pnemonia, meski belum dipastikan terpapar virus corona.

Menurut informasi, balita asal Desa Budeng, Kecamatan Jembrana, balita tersebut dirujuk ke RSU Negara, Jumat (7/8) lalu sekitar pukul 13.00 wita. 

Keluhan gejala awal, balita tersebut diduga karena gizi buruk. Namun, karena ada penyakit penyerta, yakni pnemonia atau sesak napas, sehingga pasien mendapat penanganan seperti penanganan  Covid-19. 

Mengenai kategori status pasien tersebut, tim medis masih menunggu hasil swab. Namun mengenai status pasien, meski menjalani perawatan di ruang isolasi masih menunggu hasil swab. 

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 I Gusti Agung Arisantha menjelaskan, 

pasien tersebut dirawat di ruang isolasi disebabkan ada gejala sesak napas, karena saat ini pandemi dilakukan tindakan sesuai standar protokol Covid-19. 

“Hasil swabnya belum keluar,” ujarnya. Jika hasil swab sudah keluar dengan hasil negatif, maka pasien menjadi non Covid-19. 

Karena itu, pihaknya masih menunggu hasil swab yang akan keluar hari ini. Sementara, jenazah disimpan di kamar jenazah. “Kita tunggu hasilnya dulu,”tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/