29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 0:39 AM WIB

Duh, Minim Sarana, Dua Petugas Damkar Klungkung Disengat Tawon

SEMARAPURA – Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Klungkung sejak akhir tahun 2019 lalu banyak diminta bantuannya oleh masyarakat untuk menangani ular masuk rumah dan sarang tawon.

Mengingat tren tersebut terjadi sejak beberapa bulan terakhir, tim Pemadam Kebakaran Kabupaten Klungkung belum dilengkapi dengan sarana prasarana yang memadai untuk mengani masalah tersebut.

Benar saja, dua orang petugas Damkar Klungkung disengat tawon vespa saat melakukan penangan sarang tawon di wilayah Desa Akah, Klungkung, kemarin.

Sekitar pukul 13.00, petugas Pemadam Kebakaran Klungkung dan BPBD Klungkung mendatangi kediaman Gede Sudira, Dusun Yangapi, Desa Akah, Klungkung.

Kedatangan petugas itu untuk menangani dua sarang tawon Vespa Affinis yang ada di kediaman Sudira dengan ukurannya besar.

“Saya baru tahu ada sarang tawan ini sekitar sebulan yang lalu. Karena terus membesar saya laporkan. Saya tidak berani menangani sendiri. Kalau kena sengat, rasanya sakit sekali. Bisa bengkak,” ujar Gede Sudira.

Petugas Pemadam Kebakaran yang sudah siap dengan menggunakan pakaian pemadam dan peralatan seadanya seperti karung, mulai melakukan penanganan.

Dimasukkannya sarang tawon yang sebesar bola basket itu ke dalam karung. Sayang karena pakaian yang digunakan bukan untuk penangan sarang tawon, tawon pun masuk ke pakaian dan helm petugas Damkar Klungkung.

Dua orang petugas Damkar Klungkung menerima sengatan tawon tersebut. Petugas Damkar atas nama Gede Susila tersengat di bagian tangan kiri.

Sementara Sudiarta disengat di bagian dahi. “Syukurnya tidak bengkak. Kalau beka, rencananya saya mau bawa ke RSUD Klungkung,” ujar Kasatpol PP dan Pemadam Kebakaran Klungkung I Putu Suarta.

Dijelaskannya, akhir-akhir ini pihaknya banyak menerima permintaan untuk penanganan sarang tawon dan juga ular masuk ke rumah.

Mengingat tren tersebut baru terjadi akhir-akhir ini, dia mengaku belum memiliki sarana prasarana memadai untuk menangani masalah tersebut.

Sehingga petugasnya menggunakan sarana prasarana seadanya saat menerima laporan dari masyarakat.

“Tahun ini kami baru melakukan pengadaan tongkat penangkap ular. Selama ini kami menggunakan penjepit untuk penangan kebakaran,” terangnya.

Bila permintaan masyarakat untuk penanganan sarang tawon dan ular terus terjadi, pengadaan sarana prasarana yang memadai untuk mengani masalah tersebut haru segera dilakukan.

Sehingga tidak lagi ada petugas yang mengalami cidera lantaran sarana prasarana yang tidak memadai.

SEMARAPURA – Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Klungkung sejak akhir tahun 2019 lalu banyak diminta bantuannya oleh masyarakat untuk menangani ular masuk rumah dan sarang tawon.

Mengingat tren tersebut terjadi sejak beberapa bulan terakhir, tim Pemadam Kebakaran Kabupaten Klungkung belum dilengkapi dengan sarana prasarana yang memadai untuk mengani masalah tersebut.

Benar saja, dua orang petugas Damkar Klungkung disengat tawon vespa saat melakukan penangan sarang tawon di wilayah Desa Akah, Klungkung, kemarin.

Sekitar pukul 13.00, petugas Pemadam Kebakaran Klungkung dan BPBD Klungkung mendatangi kediaman Gede Sudira, Dusun Yangapi, Desa Akah, Klungkung.

Kedatangan petugas itu untuk menangani dua sarang tawon Vespa Affinis yang ada di kediaman Sudira dengan ukurannya besar.

“Saya baru tahu ada sarang tawan ini sekitar sebulan yang lalu. Karena terus membesar saya laporkan. Saya tidak berani menangani sendiri. Kalau kena sengat, rasanya sakit sekali. Bisa bengkak,” ujar Gede Sudira.

Petugas Pemadam Kebakaran yang sudah siap dengan menggunakan pakaian pemadam dan peralatan seadanya seperti karung, mulai melakukan penanganan.

Dimasukkannya sarang tawon yang sebesar bola basket itu ke dalam karung. Sayang karena pakaian yang digunakan bukan untuk penangan sarang tawon, tawon pun masuk ke pakaian dan helm petugas Damkar Klungkung.

Dua orang petugas Damkar Klungkung menerima sengatan tawon tersebut. Petugas Damkar atas nama Gede Susila tersengat di bagian tangan kiri.

Sementara Sudiarta disengat di bagian dahi. “Syukurnya tidak bengkak. Kalau beka, rencananya saya mau bawa ke RSUD Klungkung,” ujar Kasatpol PP dan Pemadam Kebakaran Klungkung I Putu Suarta.

Dijelaskannya, akhir-akhir ini pihaknya banyak menerima permintaan untuk penanganan sarang tawon dan juga ular masuk ke rumah.

Mengingat tren tersebut baru terjadi akhir-akhir ini, dia mengaku belum memiliki sarana prasarana memadai untuk menangani masalah tersebut.

Sehingga petugasnya menggunakan sarana prasarana seadanya saat menerima laporan dari masyarakat.

“Tahun ini kami baru melakukan pengadaan tongkat penangkap ular. Selama ini kami menggunakan penjepit untuk penangan kebakaran,” terangnya.

Bila permintaan masyarakat untuk penanganan sarang tawon dan ular terus terjadi, pengadaan sarana prasarana yang memadai untuk mengani masalah tersebut haru segera dilakukan.

Sehingga tidak lagi ada petugas yang mengalami cidera lantaran sarana prasarana yang tidak memadai.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/