SEMARAPURA – Sempat dikeluhkan warga, bahkan oleh Bupati Nyoman Suwirta lantaran terlihat kumuh, Pemkab Klungkung akhirnya
menganggarkan penataan tapal batas antara Kabupaten Klungkung dan Gianyar di wilayah Klungkung sebesar Rp 2 miliar pada APBD tahun ini.
Anggaran Rp 2 miliar tersebut hanya untuk penataan sejumlah bagian saja. Sebab untuk melakukan penataan secara menyeluruh sesuai perencanaan membutuhkan anggaran sekitar Rp 10 miliar lebih.
Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Wilayah Pemukiman AA Duarasona, mengungkapkan,
untuk menata perbatasan Kabupaten Klungkung dan Gianyar di Desa Tusan membutuhkan anggaran sekitar Rp 10 miliar berdasarkan perencanaan yang telah dibuat.
“Anggaran Rp 10 miliar itu untuk membangun dinding penahan tanah tebing di sisi timur Tukad Melangit yang kerap longsor.
Kemudian untuk penataan taman sekitar monumen tapal batas, pembangunan saluran air di atas tebing di sisi timur Tukad Melangit. Termasuk mempercantik aliran sungai sehingga dapat menjadi objek wisata,” katanya.
Hanya saja karena anggaran yang terbatas, penataan dilakukan secara bertahap. Adapun tahun ini hanya bisa dianggarkan sebesar Rp 2 miliar saja.
Anggaran sebesar Rp 2 miliar itu dipergunakan untuk penataan taman di sekitar tapal batas, pembuatan tulisan ikonik beserta patung-patung penghias.
Selain itu juga akan dibangun rest area di sekitar perbatasan. Sementara di atas tebing yang rawan longsor di sekitar perbatasan, akan dibuatkan saluran air sepanjang sekitar 80 meter agar tebing tidak rawan longsor.
“Setelah kami melakukan pengecekan, ternyata air hujan yang salurannya langsung ke tebing membuat tanah di sekitarnya labil dan mudah longsor,” ujarnya.
Sementara itu pembangunan dinding penahan tebing, dan penataan aliran sungai di sekitar perbatasan akan dianggarkan di tahun selanjutnya.
“Di anggaran induk 2020 sudah kami pasang lagi anggarannya, namun tergantung tim anggaran apakah disetujui atau tidak,” tandasnya.