26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 4:07 AM WIB

Pura Ulun Suwi Hancur Tertimpa Pohon, Pengempon Gelar Matur Piuning

GIANYAR – Dua unit bangunan di Pura Ulun Suwi, Banjar Perean, Desa Pupuan, Kecamatan Tegalalang rusak diterjang pohon tumbang.

Kejadian diketahui Kamis (8/4) pukul 03.00 dan dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar pukul 10.00. 

Menurut Klian Dinas Banjar Pupuan, Made Widana, pohon tumbang diduga karena lapuk. “Pohon sudah tua. Lapuk. Kemudian menimpa bangunan pura,” ujarnya.

Saat kejadian berlangsung, di pura sedang sepi. “Tidak ada korban jiwa. Karena sepi. Hanya kerugian meterial saja,” jelasnya.

Pohon yang tumbang itu menimpa dua bangunan pura. Yakni Palinggih Pengayat ke Segara dan palinggih Panglurah atau Taksu.

Kata Widana, akibat kejadian itu, pangempon pura mengalami kerugian puluhan juta. “Kerugiannya Rp 30 juta,” jelasnya.

Terkait bencana itu, masyarakat sudah melakukan upacara Matur Piuning dengan ngingsiran (memindahkan) Palinggih.

Kemudian, pihaknya melaporkan ke BPBD Desa dan diteruskan ke BPBD Kabupaten Gianyar. “Rencananya akan kerja bakti, tapi berproses. Karena kami perlu menunggu BPBD. Ini pohonnya kapasitas besar,” jelasnya.

Di bagian lain, Kabid Kedaruratan BPBD Gianyar, Dibya Presasta, menyatakan kejadian diakibatkan cuaca buruk yang menimpa wilayah Utara Gianyar. “Penyebab hujan disertai angin kencang,” jelasnya. 

GIANYAR – Dua unit bangunan di Pura Ulun Suwi, Banjar Perean, Desa Pupuan, Kecamatan Tegalalang rusak diterjang pohon tumbang.

Kejadian diketahui Kamis (8/4) pukul 03.00 dan dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar pukul 10.00. 

Menurut Klian Dinas Banjar Pupuan, Made Widana, pohon tumbang diduga karena lapuk. “Pohon sudah tua. Lapuk. Kemudian menimpa bangunan pura,” ujarnya.

Saat kejadian berlangsung, di pura sedang sepi. “Tidak ada korban jiwa. Karena sepi. Hanya kerugian meterial saja,” jelasnya.

Pohon yang tumbang itu menimpa dua bangunan pura. Yakni Palinggih Pengayat ke Segara dan palinggih Panglurah atau Taksu.

Kata Widana, akibat kejadian itu, pangempon pura mengalami kerugian puluhan juta. “Kerugiannya Rp 30 juta,” jelasnya.

Terkait bencana itu, masyarakat sudah melakukan upacara Matur Piuning dengan ngingsiran (memindahkan) Palinggih.

Kemudian, pihaknya melaporkan ke BPBD Desa dan diteruskan ke BPBD Kabupaten Gianyar. “Rencananya akan kerja bakti, tapi berproses. Karena kami perlu menunggu BPBD. Ini pohonnya kapasitas besar,” jelasnya.

Di bagian lain, Kabid Kedaruratan BPBD Gianyar, Dibya Presasta, menyatakan kejadian diakibatkan cuaca buruk yang menimpa wilayah Utara Gianyar. “Penyebab hujan disertai angin kencang,” jelasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/