SINGARAJA – Proses perbaikan sekolah yang terdampak bencana banjir bandang, yang terjadi pada awal 2018 lalu dipercepat.
Pemerintah sepakat mempercepat proses perbaikan sekolah-sekolah yang terdampak bencana alam banjir bandang, yang terjadi pada awal 2018 lalu.
Kepastian itu didapat setelah pemerintah dan dewan menyepakati alokasi anggaran pada APBD Perubahan 2018. Proses perbaikan hanya perlu menanti proses penomoran peraturan daerah yang mengatur APBD Perubahan.
Sesuai data di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, ada 27 sekolah yang terdampak banjir bandang.
Sebanyak 21 sekolah diantaranya adalah tingkat sekolah dasar, sementara enam sisanya tingkat SMP.
Setelah melakukan penyisiran anggaran, Disdikpora Buleleng berhasil menyisihkan dana sekitar Rp 1 miliar.
Selain itu, pemerintah dan dewan juga disebut menyepakati tambahan dana sebesar Rp 2,87 miliar bagi Disdikpora Buleleng pada anggaran perubahan tahun ini.
Alokasi anggaran itu digunakan untuk pemenuhan operasional BOS, nafkah guru kontrak, penyesuaian operasional dinas, serta rehabilitasi SD yang terdampak bencana.
Kepala Disdikpora Buleleng Gede Suyasa mengatakan, sebagian besar SD yang terdampak bencana banjir bandang memang akan diperbaiki tahun ini.
“Tapi tidak seluruhnya. Hanya sekolah-sekolah yang rehabnya kurang dari Rp 200 juta yang kami lakukan perbaikan tahun ini. Kalau di atas Rp 200 juta kan perlu tender dan tidak mungkin dilakukan di perubahan.
Nanti kami alokasikan di APBD 2019,” kata Suyasa.