AMLAPURA—Gunung Agung Karangasem, Bali terus menunjukkan peningkatan aktivitas.
Setelah Kamis (10/1) pukul 20.05 malam, Gunung berapi tertinggi di Bali ini sempat mengalami erupsi.
Kali ini, bertepatan dengan rangkaian pelaksanaan upacara Karya Agung Panca Wali Krama di Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur di Desa Adat Purwayu, Gunung Agung kembali mengeluarkan hembusan.
Hembusan asap berwarna putih dari kawah Gunung Agung terjadi tepat saat ribuan umat Hindu dari seluruh Bali menggelar upacara Karya Segara Kertih Mras Segara Bhatara Melasti, Jumat (11/1).
Anggota tim pengamanan Gunung Agung, Rendang Nurul Husaeni, mengatakan, sesuai data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang diterima Jawa Pos Radar Bali, ada dua kali hembusan.
“Hembusan asap tipis berwarna putih itu teramati dengan ketinggian sekitar 10 meter di atas puncak kawah,”jelas Nurul.
Hembusan terjadi dengan amplitude 2-7 mm dengan durasi 20-40 detik.
Selaian itu lanjut Nurul, pihaknya juga mencatat adanya tektonik jauh dengan amplitude 12 milimeter dengan durasi 68 detik.
Sementara terkait status Gunung Agung sendiri, lanjut Nurul, PVMBG masih menempatkan Gunung Agung pada level III atau siaga.
Dengan status Gunung Agung yang masih di level siaga, PVMBG menghimbau bagi masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di zona 4 km dari puncak kawah.
Di radius ini, warga dilarang melakukan aktifitas termasuk pendakian ke Gunung Agung.
“Radius bahaya ini sendiri bersifat dinamis dan sewaktu waktu bisa berubah sesuai dengan perkembangan terkini,”imbuhnya.
Selain di zona radius 4 Km, PVMBG juga menghimbau warga masyarakat yang bermukim di dengan aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar waspada dengan terjadinya banjir lahar dingin.