SINGARAJA – Senderan di tepi Tukad Buleleng, jebol diterjang air.
Bahkan, akibat jebolnya senderan nyaris mengakibatkan rumah Made Tirtayasa, 59, salah seorang warga Lingkungan Barat Kelurahan Banyuning hanyut
Ditemui Rabu (13/3), Made Tirtayasa mengatakan senderan di belakang rumahnya itu jebol tepat saat hari raya Nyepi, Kamis (7/3) pekan lalu, sekitar pukul 20.00 malam.
Tadinya ia bersama sang istri, Ketut Pinarti, 57, tengah berada di ruang keluarga.
Tiba-tiba saja rumah mereka bergetar. Tadinya mereka mengira sedang ada gempa.
Namun setelah dicek, ternyata senderan di belakang rumah mereka sudah jebol.
Akibatnya tembok dapur dan kamar mandi sudah tergerus air sungai. Kamar tidur yang biasa mereka tempati juga nyaris amblas.
“Pas itu memang air sungainya besar sekali. Apalagi hujan itu kan sudah dua hari. Pas kejadian itu rumah ini bergetar. Makanya saya dan istri waktu itu panik,” kata Tirtayasa.
Hingga kini ia bersama istri memutuskan tidur di ruang keluarga karena was-was. Pasalnya, lantai dan tembok kamar yang biasa mereka tempati, sudah mulai retak. Apabila mereka tidur di kamar, dikhawatirkan terjadi peristiwa serupa.
“Ini rumah satu-satunya. Jadi terpaksa tidur di ruang tengah dulu. Takutnya kan ada kejadian lagi. apalagi airnya ini kan masih deras,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Ida Bagus Suadnyana mengaku hingga kini pihaknya belum menerima laporan terkait peristiwa tersebut. Padahal peristiwa itu telah terjadi sepekan lalu.
Suadnyana mengaku akan berkoordinasi dengan pohak kecamatan dan kelurahan. “Besok pagi kami akan cek langsung ke lapangan.
Nanti kami akan koordinasikan dengan BWS Bali Penida, sebab ini kan senderan sungai yang jebol,” ujar Suadnyana.