BULELENG, radarbali.id- Tenun dipandang tidak hanya sekedar selembar kain, namun menjadi simbol budaya yang mengandung nilai spiritual masyarakat setempat.
Corak, motif atau warna yang berbeda satu dengan lain menjadi keunikan tersendiri. Masing-masing corak pun memiliki filosofi berbeda-beda yang sarat makna. Nilai budaya inilah yang diterapkan pengrajin tenun UKM Tenun Tebusalah.
Semangat peningkatan taraf hidup masyarakat sekitar serta pelestarian budaya menjadi pedoman Komunitas Tenun Tebusalah dalam menjalankan usahanya di Desa Ringdikit, Seririt, Buleleng, Bali.
Desa ini terletak di sekitar jaringan PLN SUTT 150 kV Celukan Bawang-Kapal sehingga tidak saja merasakan dampak positif peningkatan keandalan kelistrikan, namun juga terbantu masyarakatnya dengan program PLN Peduli.
Usaha Tenun Tebusalah ini gencar mengembangkan usaha masyarakat serta memperluas pemasaran ke pasar bebas melalui legalitas usaha, seperti izin edar, izin produksi, dan izin usaha.
Menjadi binaan PLN melalui PLN UIP JBTB sejak 2021, sebagai wujud kepedulian PLN terhadap masyarakat serta dengan semangat community empowering, PLN melalui program PLN Peduli membantu usaha masyarakat ini di tahun keduanya di tahun 2022.
Setelah tahun pertama membantu alat tenun, tahun ini, PLN membantu pengembangan pemasaran.
Kegiatan TJSL yang dipedomani ISO 26000 ini kembali menyentuh pengembangan usaha mikro dan kecil dan diharapkan berkontribusi pada tujuan pembangunan berkelanjutan alias sustainable development goals.
Apresiasi tinggi diutarakan Ketua Komunitas Tenun Tebusalah, Ni Nyoman Sugiartini. Ia mengapresiasi PLN atas bantuan dan pembinaan selama 2 tahun terakhir.
Dengan bantuan PLN, usaha Tenun Tebusalah memasuki babak baru. Banyak hal yang dapat dikembangkan dan diraih dengan hasil yang berdampak untuk kemajuan usaha tenun ini.
Senada, Perbekel Desa Ringdikit, I Made Sumadi mengungkapkan program PLN membawa dampak positif bagi desanya di mana banyak warga yang mendapat pekerjaan di daerah setempat sehingga tidak harus merantau ke Denpasar.
General Manager PLN UIP JBTB, Muhammad Ramadhansyah mengutarakan bahwa PLN Peduli sangat memperhatikan daerah sekitar. Tegasnya PLN sangat mendukung pengembangan usaha kecil serta pengembangan budaya.
“Kami sangat berharap usaha ini akan semakin maju dengan bantuan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang PLN berikan. Alat tenun beserta peralatan tenun sudah diberikan tahun lalu sebesar Rp40 juta. Sedangkan tahun ini diberikan sebesar Rp50 juta yang dipergunakan untuk legalitas perizinan, uji laboratorium, dan sebagainya,” ucapnya.
“Di masa peralihan pandemi menjadi endemi, di mana pariwisata sedang menggeliat dapat menjadi peluang pasar baru bagi Tenun Tebusalah untuk menjangkau wisatawan, baik domestik maupun mancanegara,” harapnya. (ken)