SINGARAJA – Ketersediaan stok darah pada masa pandemi, boleh dibilang kembang kempis. Para pendonor yang biasana rutin melakukan donor darah mandiri, mulai mengurangi intensitas mereka melakukan donor.
Gara-garanya para pendonor khawatir terpapar covid-19. Mengingat kini sedang masa pandemi. Lebih lagi gedung Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) Buleleng berada di area rumah sakit.
Fakta itu diungkap Ketua Umum PMI Kabupaten Buleleng, dr. Nyoman Sutjidra. Untuk mengatasi hal tersebut, Sutjidra menyatakan PMI terus melakukan optimalisasi kegiatan donor pada kantong-kantong kegiatan donor.
Selain itu PMI juga menggandeng Perkumpulan Donor Darah Indonesia (PDDI) yang selama ini bermitra dengan PMI. Upaya itu diakui bisa menjaga ketersediaan pasokan darah di Buleleng.
“Setidaknya ketersediaan kantong darah kita tidak pernah sampai kosong sekali. Karena kami selalu berusaha menjaga ketersediaan pasokan darah,” kata Sutjidra.
Menurutnya PMI selalu berusaha melakukan pendekatan pada lembaga-lembaga yang kerap melakukan aksi donor darah.
Sebut saja institusi TNI maupun Polri. Pendekatan itu juga makin diperluas pada institusi pendidikan TNI dan Polri. Seperti SPN Singaraja, Secata Rindam IX/Udayana, maupun Dodiklatpur.
Selain itu kegiatan donor darah dengan menyasar desa, juga dilaksanakan. Termasuk dari institusi swasta yang selama ini rutin menggelar kegiatan donor.
Khusus untuk sebulan mendatang, Sutjidra menyebut ketersediaan kantong darah di Buleleng dalam kondisi aman.
“Kecuali nanti ada hal-hal yang luar biasa misalkan memerlukan stok darah yang cukup banyak. Kita akan turun ke instansi dan organisasi yang ada di masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Ketua PDDI Buleleng Ketut Arka saat dikonfirmasi terpisah menyebut organisasinya rutin turun untuk memberikan edukasi mengenai manfaat donor darah dan juga langsung melakukan pengambilan darah.
Sebelum pandemi covid-19, PDDI langsung turun ke instansi seperti Disdikpora dan SMA-SMA. Termasuk ke desa-desa.
“Kita berkoordinasi ke desa memberikan motivasi untuk melakukan donor darah sehingga stok ketersediaan darah tetap aman,”sebutnya.
Pria asal Desa Banjar Tegeha, Kecamatan Banjar ini juga mengatakan selama pandemi ini kegiatan donor darah agak sedikit terhambat.
Rencana awal bersama dengan PMI Buleleng akan menyasar Kecamatan Buleleng terlebih dahulu dan kecamatan lainnya menyusul. Namun, karena pandemi covid-19 semua kegiatan tersebut belum terlaksana.
“Di desa saya, Banjar Tegeha rutin setiap tiga bulan sekali. Termasuk dalam masa pandemi ini. Yang datang dari Desa Dencarik,
Sidatapa dan Abasan. Tetap dengan protokol kesehatan yang ketat sebelum melakukan donor,” tutup Arka.