31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 9:48 AM WIB

Proyek Yeh Malat Terancam Molor, Dewan Langsung Sidak

AMLAPURA—Proyek stopover atau tempat pemberhentian di Dusun Yeh Malat, Desa Antiga, Manggis, Karangasem terancam molor.

 

Proyek dengan anggaran mencapai Rp 2,2 miliar dan ditargetkan berakhir 24 Desember 2018 mendatang, itu kini baru mencapai 40 persen.

 

Khawatir proyek molor, DPRD Karangasem, Rabu (14/11) melakukan sidak ke lokasi proyek.

 

Sidak dewan yang dipimpin Ketua Komisi III Wayan Tama.

 

Tama sendiri didampingi Sekretaris Dinas Pariwisata Komang Kasmana.

 

Tama yang juga ketua BPC PHRI Karangasem tersebut mengaku datang untuk mengecek proyek tersebut.

 

Ini dilakukan sebagai pentuk pengawasan. Sehingga nantinya jika ada pertanyaan masyarakat terkait kondisi proyek tersebut bisa dijelaskan.

 

Tama sendiri melihat kalau proyek tersebut baru kelar 40 persen. “Ini baru pemerataan dan pemasangan paving blok,” ujarnya.

 

Sementara candi bentar sendiri juga baru dikerjakan sebelah.

 

Tama mengakui penataan ini sangat bagus. Karena selama ini kesan perbatasan Karangasem Klungkung ini kumuh.

 

Kawasan ini sendiri lanjutnya, sempat ditata 15 tahun lalu. Namun sayang, pasca penataan tidak ada perawatan sehingga kawasan menjadi kumuh.

 

Sampah juga berserakan dimana mana karena ada warung di sekitarnya. Pengelolaan sampah tidak ada sehingga ada yang dibuang sampai ke pantai.

 

“Kalau Pantai Goa Lawah sangat indah dengan penataan Pemkab Klungkung, sedangkan di sini masih belum tertata,” ujar politisi asal Manggis ini.

 

Nantinya, kata Tama, di Taman Yeh Malat ini juga akan dibangun dan dipasang papan “Pantai Yeh Malat”, juga ada lapangan parkir dan gazebo dan balai bengong. Hanya saja fasilitas tersebut belum dibangun.

 

 Sementara untuk warung juga akan dipugar dan dibagun lebih rapi melalui bantuan CRS BPD Bali. 

AMLAPURA—Proyek stopover atau tempat pemberhentian di Dusun Yeh Malat, Desa Antiga, Manggis, Karangasem terancam molor.

 

Proyek dengan anggaran mencapai Rp 2,2 miliar dan ditargetkan berakhir 24 Desember 2018 mendatang, itu kini baru mencapai 40 persen.

 

Khawatir proyek molor, DPRD Karangasem, Rabu (14/11) melakukan sidak ke lokasi proyek.

 

Sidak dewan yang dipimpin Ketua Komisi III Wayan Tama.

 

Tama sendiri didampingi Sekretaris Dinas Pariwisata Komang Kasmana.

 

Tama yang juga ketua BPC PHRI Karangasem tersebut mengaku datang untuk mengecek proyek tersebut.

 

Ini dilakukan sebagai pentuk pengawasan. Sehingga nantinya jika ada pertanyaan masyarakat terkait kondisi proyek tersebut bisa dijelaskan.

 

Tama sendiri melihat kalau proyek tersebut baru kelar 40 persen. “Ini baru pemerataan dan pemasangan paving blok,” ujarnya.

 

Sementara candi bentar sendiri juga baru dikerjakan sebelah.

 

Tama mengakui penataan ini sangat bagus. Karena selama ini kesan perbatasan Karangasem Klungkung ini kumuh.

 

Kawasan ini sendiri lanjutnya, sempat ditata 15 tahun lalu. Namun sayang, pasca penataan tidak ada perawatan sehingga kawasan menjadi kumuh.

 

Sampah juga berserakan dimana mana karena ada warung di sekitarnya. Pengelolaan sampah tidak ada sehingga ada yang dibuang sampai ke pantai.

 

“Kalau Pantai Goa Lawah sangat indah dengan penataan Pemkab Klungkung, sedangkan di sini masih belum tertata,” ujar politisi asal Manggis ini.

 

Nantinya, kata Tama, di Taman Yeh Malat ini juga akan dibangun dan dipasang papan “Pantai Yeh Malat”, juga ada lapangan parkir dan gazebo dan balai bengong. Hanya saja fasilitas tersebut belum dibangun.

 

 Sementara untuk warung juga akan dipugar dan dibagun lebih rapi melalui bantuan CRS BPD Bali. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/