TABANAN – Bekas galian instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di Tabanan memakan korban Kamis (14/12) Pukul 08.00.
Sebuah truk bernomor polisi P 8255 UV yang dikemudikan Sumarto, 55, terperosok di galian IPAL yang sudah ditutup aspal di Jalan Pulau Seribu, Banjar Pengabetan, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan.
“Waktu lewat, tiba-tiba amblas,” kata Sumarto ditemui Kamis. Pria asal Banyuwangi ini menjelaskan, peristiwa ini berawal ketika ia mengemudikan truk bermuatan 22 ton datang dari arah barat.
Rencananya, beras akan dibawa ke toko AHA di sekitar Pasar Dauh Pala Tabanan. Saat menanjak truk pun berjalan pelan dan melintas di bekas galian IPAL yang sudah tertutup aspal.
Nah, tiba-tiba saja, ketika dilindas ban truk, bekas galian langsung amblas. Ban belakang truk pun terjebak di bekas galian IPAL hingga truk miring dan nyaris terguling.
“Proyeknya ini abal-abal. Kualitasnya tidak bagus sehingga tanahnya kurang padat,” kata dia. Jon, 35, salah satu buruh proyek yang ditemui mengaku masih menghubungi bos soal truk yang terjebak di bekas galian IPAL.
Kepala Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Pemukiman (Satker PSPLP) Bali Ida Bagus Lanang Suardana saat dihubungi malah menyalahkan pihak pengemudi truk yang terperosok.
Dia mengaku sudah dilapori stafnya bahwa truk yang terperosok itu sempat mundur sehingga bekas galian amblas. “Kesalahan pengemudi truknya,” kelitnya.
Padahal, ini bukan kali pertama bekas galian IPAL yang sudah diaspal kembali mengalami amblas. Sebelumnya juga ada dua kendaraan lain yang mengalami hal serupa.