AMLAPURA—Gunung Agung belakangan ini makin sering mengalami erupsi. Ini pertanda kalau Gunung tertinggi di Bali tersebut masih sangat aktif.
Erupsi pertama terekam Jumat (15/6) malam lalu. Gunung Agung mengalami erupsi dengan amplitude 27 mm dengan durasi 2 menit 30 detik yang terekam di Pos pengamatan Gunung Api di Rendang.
Tinggi kolom asap saat itu mencapai 500 meter. Hanya saja hembusan awan tidak teramati karena gunung tertutup awan.
Erupsi tercatat terjadi pukul 21.15 Wita. Menurut warga Banjar Sebun, Desa Sebudi I Putu Dana, semburan asap berwarna kelabu mengarah ke selatan.
Usai erupsi tersebut dilaporkan beberapa wilayah di Karangasem terpapar hujan abu. Bahkan, hujan abu terjadi di Temukus, Besakih, Rendang, Karangasem yang dilaporkan terjadi sekitar pukul 22.00 Wita.
Kelian Banjar Temukus I Wayan Sudiana mengakui kalau hujan abu berlangsung sekitar 30 menit. Hujan abu juga dilaporkan terjadi di Alas Ngandang, Desa Pempatan, Rendang.
Dari laporan warga ke Pesebaya Agung, hujan abu juga terjadi di tiga Desa Kayuamba, Bangli. “Hujan abu sampai juga ke Bangli,” ujar Wayan Suara Arsana, sekretaris Relawan Pesebaya Agung.
Selang 14 jam kemudian, Gunung Agung kembali erupsi sekitar pukul 10.56 wita, Sabtu (16/6). Erupsi kali ini dengan amplitude 22 mm dengan durasi 48 detik.
Semburan awan mencapai 500 meter dengan warna kelabu. Sempat juga terlihat warna kemerahan diduga karena paparan sinar matahari.
Material erupsi kali ini didominasi magma dengan material lava vulkanik yang dibawa hembusan.
Hembusan pagi itu juga disaksikan relawan Pesebaya asal Desa Pempatan I Komang Wartawan.