33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:22 PM WIB

Gerah, Koster Bakal Stop Distributor Plastik ke Bali

DENPASAR- Produksi sampah plastik di Bali sangat tinggi.

 

Saat ini, produksi sampah plastik di Bali mencapai 3.000 ton per hari.

 

Tingginya produksi sampah plastik, itu juga membuat Gubernur Bali, I Wayan Koster gerah.

 

“Kami akan menerbitkan Pergub mengenai pelarangan bahan plastik sekali pakai di seluruh Bali. Prioritas pelarangan akan diutamakan dulu pada styrofoam, kantong plastik,.dan alat makan berbahan plastik,” kata Koster dalam sambutannya sebelum membuka kegiatan World Clean Up Day yang dilaksanakan di Pantai Kuta, Badung, Sabtu (15/9) pagi.

 

 

 Koster menegaskan, Pergub tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam menghadapi permasalahan sampah terutama sampah plastik. 

 

Tidak hanya sekedar melarang konsumen menggunakan kantong plastik sekali pakai, Koster juga akan menghentikan peredaran plastik dari hulu sampai hilir alias memotong  sumbernya, yakni produsen dan distributor plastik ke Bali.

 

 “Kami berharap masyarakat ikut serta mendukung program ini.

 

Masalah sampah adalah masalah kita semua. Ini sudah sangat berbahaya mengancam kebudayaan dan pariwisata kita,” tegas Koster.

 

Ditambahkannya, Pergub tentang pelarangan bahan plastik sekali pakai di seluruh Bali juga akan diperkuat dengan Pergub pengolahan sampah dari hulu sampai ke hilir di seluruh elemen masyarakat.

 

Kedua Pergub itu dilaksanakan secara keseluruhan dalam satu wilayah, satu pulau, satu tata kelola.

 

“One Island One Management agar Bali benar-benar hijau dan bersih,” tegas pria asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng itu.

 

Lebih lanjut, Koster mengaku akan menyiapkan bank sampah di seluruh Bali. Bank sampah ini merupakan collecting system yang sangat pro rakyat kecil dan sesuai dengan kondisi Bali. 

DENPASAR- Produksi sampah plastik di Bali sangat tinggi.

 

Saat ini, produksi sampah plastik di Bali mencapai 3.000 ton per hari.

 

Tingginya produksi sampah plastik, itu juga membuat Gubernur Bali, I Wayan Koster gerah.

 

“Kami akan menerbitkan Pergub mengenai pelarangan bahan plastik sekali pakai di seluruh Bali. Prioritas pelarangan akan diutamakan dulu pada styrofoam, kantong plastik,.dan alat makan berbahan plastik,” kata Koster dalam sambutannya sebelum membuka kegiatan World Clean Up Day yang dilaksanakan di Pantai Kuta, Badung, Sabtu (15/9) pagi.

 

 

 Koster menegaskan, Pergub tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam menghadapi permasalahan sampah terutama sampah plastik. 

 

Tidak hanya sekedar melarang konsumen menggunakan kantong plastik sekali pakai, Koster juga akan menghentikan peredaran plastik dari hulu sampai hilir alias memotong  sumbernya, yakni produsen dan distributor plastik ke Bali.

 

 “Kami berharap masyarakat ikut serta mendukung program ini.

 

Masalah sampah adalah masalah kita semua. Ini sudah sangat berbahaya mengancam kebudayaan dan pariwisata kita,” tegas Koster.

 

Ditambahkannya, Pergub tentang pelarangan bahan plastik sekali pakai di seluruh Bali juga akan diperkuat dengan Pergub pengolahan sampah dari hulu sampai ke hilir di seluruh elemen masyarakat.

 

Kedua Pergub itu dilaksanakan secara keseluruhan dalam satu wilayah, satu pulau, satu tata kelola.

 

“One Island One Management agar Bali benar-benar hijau dan bersih,” tegas pria asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng itu.

 

Lebih lanjut, Koster mengaku akan menyiapkan bank sampah di seluruh Bali. Bank sampah ini merupakan collecting system yang sangat pro rakyat kecil dan sesuai dengan kondisi Bali. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/