26.2 C
Jakarta
10 Desember 2024, 2:23 AM WIB

Tak Digaji Sebulan, Buruh Proyek CV Putra Catur Dewata Mogok Kerja

RadarBali.com – Persoalan di dunia ketenagakerjaan kembali terjadi di Buleleng. Kali ini datang dari Buruh proyek CV. Putra Catur Dewata yang melakukan aksi mogok kerja.

Sebab, hampir selama satu bulan lebih sejumlah buruh mengeluhkan tidak menerima upah pengerjaan saluran drainase dan trotoarisasi di Desa Anturan, Kecamatan/Buleleng.

Berdasar keterangan yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, awalnya pengerjaan proyek sempat dikeluhkan oleh warga karena kondisi jalan kabupaten tampak kumuh lantaran pengerjaan jalan yang tak kunjung usai.

Tak sampai disana, persoalan baru kembali muncul setelah proyek pembangunan dikerjakan oleh CV. Putra Catur Dewata yang menelan anggaran sebesar Rp 391.016.000,- dengan masa waktu pengerjaan kontrak kerja 150 hari kalender menunggak upah buruh.

Made Suarsana, salah satu pekerja buruh asal desa Anturan, mengakui mereka tengah mogol. Menurutnya, sudah sebulan lebih sejumlah buruh belum menerima gaji penuh.

“Mandornya bilang nanti-nanti terus, sekarang sisa gaji sebesar Rp1,5 juta masih ditunggak, sebelumnya kami hanya diberikan pinjam. Bukan saya saja, buruh lainnya juga begitu. Makanya tidak ada bekerja sekarang,” ujarnya.

Hal sama dikatakan Usman yang juga buruh di proyek tersebut. Katanya, upah biasanya selalu lancar – lancar saja, namun tiba-tiba mandeg.

“Teman – teman lain semua mengeluh. Biasanya, kalau pinjam dikasih Rp 60 ribu atau Rp100 ribu, disertai nota bon oleh mandor,” tuturnya.

Atas kejadian tersebut, para buruh yang mogok kerja pun kemudian mengadu pada Made Budi Arsana selaku Perbekel Desa Anturan.

Katanya, bila mogok kerja ini berlanjut, tentunya akan mengancam target penyelesaian proyek tersebut. 

“Pasti molor. Kami sudah berusaha mengejar biar cepat selesai karena pihak desa bakal menggelar upacara bulan depan di Pura Dewa Gede Patih. Sudah, kemarin pihak PUPR Buleleng menyatakan siap memfasilitasi kondisi ini,” katanya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Buleleng, Ketut Suparta Wijaya  menerangkan atas aksi mogok buruh pekerja tersebut, pihaknya akan berupaya melakukan pemanggilan untuk mengingatkan kontraktor.

“Kalau proyeknya mandeg, pasti kamu akan panggil atau kami tegur. Kami akan segera panggil mereka (kontraktor),” singkatnya. 

RadarBali.com – Persoalan di dunia ketenagakerjaan kembali terjadi di Buleleng. Kali ini datang dari Buruh proyek CV. Putra Catur Dewata yang melakukan aksi mogok kerja.

Sebab, hampir selama satu bulan lebih sejumlah buruh mengeluhkan tidak menerima upah pengerjaan saluran drainase dan trotoarisasi di Desa Anturan, Kecamatan/Buleleng.

Berdasar keterangan yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, awalnya pengerjaan proyek sempat dikeluhkan oleh warga karena kondisi jalan kabupaten tampak kumuh lantaran pengerjaan jalan yang tak kunjung usai.

Tak sampai disana, persoalan baru kembali muncul setelah proyek pembangunan dikerjakan oleh CV. Putra Catur Dewata yang menelan anggaran sebesar Rp 391.016.000,- dengan masa waktu pengerjaan kontrak kerja 150 hari kalender menunggak upah buruh.

Made Suarsana, salah satu pekerja buruh asal desa Anturan, mengakui mereka tengah mogol. Menurutnya, sudah sebulan lebih sejumlah buruh belum menerima gaji penuh.

“Mandornya bilang nanti-nanti terus, sekarang sisa gaji sebesar Rp1,5 juta masih ditunggak, sebelumnya kami hanya diberikan pinjam. Bukan saya saja, buruh lainnya juga begitu. Makanya tidak ada bekerja sekarang,” ujarnya.

Hal sama dikatakan Usman yang juga buruh di proyek tersebut. Katanya, upah biasanya selalu lancar – lancar saja, namun tiba-tiba mandeg.

“Teman – teman lain semua mengeluh. Biasanya, kalau pinjam dikasih Rp 60 ribu atau Rp100 ribu, disertai nota bon oleh mandor,” tuturnya.

Atas kejadian tersebut, para buruh yang mogok kerja pun kemudian mengadu pada Made Budi Arsana selaku Perbekel Desa Anturan.

Katanya, bila mogok kerja ini berlanjut, tentunya akan mengancam target penyelesaian proyek tersebut. 

“Pasti molor. Kami sudah berusaha mengejar biar cepat selesai karena pihak desa bakal menggelar upacara bulan depan di Pura Dewa Gede Patih. Sudah, kemarin pihak PUPR Buleleng menyatakan siap memfasilitasi kondisi ini,” katanya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Buleleng, Ketut Suparta Wijaya  menerangkan atas aksi mogok buruh pekerja tersebut, pihaknya akan berupaya melakukan pemanggilan untuk mengingatkan kontraktor.

“Kalau proyeknya mandeg, pasti kamu akan panggil atau kami tegur. Kami akan segera panggil mereka (kontraktor),” singkatnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/