31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 11:44 AM WIB

Senderan Tukad Buleleng, Biaya Perbaikan Telan Anggaran Rp 150 Juta

TIGAWASA – Perbaikan senderan di Tukad Buleleng yang jebol gara-gara tergerus air bah pekan lalu, diperkirakan menelan dana hingga Rp 150 juta.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Buleleng mengklaim telah melakukan koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida untuk memperbaiki senderan tersebut.

Kepala Dinas PUPR Buleleng Ketut Suparta Wijaya mengatakan dirinya sudah sempat menjalin komunikasi lisan dengan BWS Bali-Penida.

Proses perbaikan diharapkan bisa dilakukan tahun ini. Sehingga kerusakan tak melebar. Mengingat debit air yang ada di Tukad Buleleng cukup besar.

Dari hasil pengukuran staf di Dinas PUPR Buleleng, senderan yang jebol lebarnya mencapai 11 meter dengan tinggi 3 meter.

“Kami sudah komunikasikan dengan BWS. Mudah-mudahan bisa diperbaiki tahun ini juga. Kami segera bersurat pada BWS,” kata Suparta Wijaya.

Lebih lanjut Suparta mengatakan, perbaikan itu cukup mendesak. Sebab terancam menggerus rumah penduduk.

Disamping itu debit air sungai juga cukup besar. Apabila dibiarkan, ia khawatir kerusakan tambah parah. Bahkan tak menutup kemungkinan rumah penduduk juga akan tergerus.

“Kami sih berharap BWS yang menangani. Tapi kalau memang BWS tidak bisa, dan kami diizinkan melakukan perbaikan, kami akan anggarkan. Sehingga di APBD Perubahan sudah bisa kami lakukan,” imbuhnya.

Asal tahu saja, senderan di Tukad Buleleng jebol tergerus air bah. Akibatnya dapur dan kamar mandi di rumah milik Made Tirtayasa, warga Lingkungan Banyuning  Barat, turut hanyut.

Tirtayasa sendiri mengaku sudah was-was tinggal di rumahnya. Sebab lantai dan tembok rumah sudah retak. Apabila terjadi banjir lagi, dikhawatirkan rumahnya ikut jebol tergerus banjir. 

TIGAWASA – Perbaikan senderan di Tukad Buleleng yang jebol gara-gara tergerus air bah pekan lalu, diperkirakan menelan dana hingga Rp 150 juta.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Buleleng mengklaim telah melakukan koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida untuk memperbaiki senderan tersebut.

Kepala Dinas PUPR Buleleng Ketut Suparta Wijaya mengatakan dirinya sudah sempat menjalin komunikasi lisan dengan BWS Bali-Penida.

Proses perbaikan diharapkan bisa dilakukan tahun ini. Sehingga kerusakan tak melebar. Mengingat debit air yang ada di Tukad Buleleng cukup besar.

Dari hasil pengukuran staf di Dinas PUPR Buleleng, senderan yang jebol lebarnya mencapai 11 meter dengan tinggi 3 meter.

“Kami sudah komunikasikan dengan BWS. Mudah-mudahan bisa diperbaiki tahun ini juga. Kami segera bersurat pada BWS,” kata Suparta Wijaya.

Lebih lanjut Suparta mengatakan, perbaikan itu cukup mendesak. Sebab terancam menggerus rumah penduduk.

Disamping itu debit air sungai juga cukup besar. Apabila dibiarkan, ia khawatir kerusakan tambah parah. Bahkan tak menutup kemungkinan rumah penduduk juga akan tergerus.

“Kami sih berharap BWS yang menangani. Tapi kalau memang BWS tidak bisa, dan kami diizinkan melakukan perbaikan, kami akan anggarkan. Sehingga di APBD Perubahan sudah bisa kami lakukan,” imbuhnya.

Asal tahu saja, senderan di Tukad Buleleng jebol tergerus air bah. Akibatnya dapur dan kamar mandi di rumah milik Made Tirtayasa, warga Lingkungan Banyuning  Barat, turut hanyut.

Tirtayasa sendiri mengaku sudah was-was tinggal di rumahnya. Sebab lantai dan tembok rumah sudah retak. Apabila terjadi banjir lagi, dikhawatirkan rumahnya ikut jebol tergerus banjir. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/