31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 9:33 AM WIB

5 Kecamatan Terkena Dampak Gempa Seririt, BPBD Catat Kerugian Rp 1,6 M

SINGARAJA – BPBD Buleleng akhirnya merampungkan pendataan kerusakan bangunan dan fasilita umum pascagempa bumi yang menerjang Buleleng, Kamis (14/11) lalu.

Berdasar data BPBD Buleleng, ada 62 rumah warga di Kecamatan Seririt yang rusak akibat gempa. Mulai retak tembok, atap genteng jatuh, dan kerusakan sedang.

Selain itu, ada 24 fasilitas umum yang rusak dengan nihil korban. Sedangkan di Kecamatan Gerokgak ada 19 rumah warga dan 7 fasilitas umum yang rusak.

Kecamatan Banjar 2 buah rumah warga rusak. Sedangkan pada Kecamatan Sukasada 1 rumah warga yang rusak.

Sedangkan kerusakan satu rumah warga di Sukasada dan 3 rumah warga di Busungbiu akibat angin puting beliung.  

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng IB Suadnyana mengaku sejauh ini pihaknya masih terus memperbaruhi data soal dampak kerusakan rumah warga, tempat peribadatan  dan fasilitas umum.

“Total kerugian kerusakan akibat gempa mencapai Rp 1,6 miliar lebih. Kerusakan rata-rata sebagai besar pada tembok rumah warga yang retak,” ujar IB Suadnyana.

Untuk bantuan yang sudah pihak realisasikan kepada masyarakat yang terdampak gempa berupa sembako berada di Desa Pangkungparuk, Seririt, Desa Tegallenge, Desa Kalisada, Seririt.

Selain itu bantuan juga tersalurkan pada warga di Desa Banjar, Desa Tampekan, Kecamatan Banjar. “Bantuan yang diberikan berupa beras, mie, minyak goring dan terpal,” ungkapnya.  

IB Suadnyana menambahkan, kerusakan akibat gempa masih dalam tahap kalkulasi. Berapa besaran batuan berupa logistik dan fisik akan diberikan berikutnya.

Kerusakan ini selanjutnya akan dilaporkan kepada BPBD Bali dan BNPB. “Nanti kami input data ke provinsi dan BNPB. Rumah warga dengan kerusakan berat dilaporkan

pada BNPB pusat agar diberikan bantuan. Sedangkan rumah warga dengan kondisi kerusakan sifatnya  ringan dan sedang akan diperbaiki provinsi,” terangnya.

Menurutnya, pascagempa bumi Kamis lalu situasi Seririt, Gerokgak dan sekitarnya sudah kondusif dan aman. Masyarakat sudah tidak lagi mengungsi.

Bahkan aktivitas warga dan pusat pertokoan kembali normal. Terkait masih ada warga yang tidur berada diluar rumah, mungkin karena masih cemas dan was-was.

“Tetapi kami mengimbau warga tetap untuk waspada, tidak panik jika terjadi gempa kembali. jadikan sebagai pembelajaran.

Kemudian masyarakat harus jernih mencari sumber infomasi, tidak terpengaruh atau ikut-ikutan dengan berita yang tidak benar keberdaaan,” tandasnya.

SINGARAJA – BPBD Buleleng akhirnya merampungkan pendataan kerusakan bangunan dan fasilita umum pascagempa bumi yang menerjang Buleleng, Kamis (14/11) lalu.

Berdasar data BPBD Buleleng, ada 62 rumah warga di Kecamatan Seririt yang rusak akibat gempa. Mulai retak tembok, atap genteng jatuh, dan kerusakan sedang.

Selain itu, ada 24 fasilitas umum yang rusak dengan nihil korban. Sedangkan di Kecamatan Gerokgak ada 19 rumah warga dan 7 fasilitas umum yang rusak.

Kecamatan Banjar 2 buah rumah warga rusak. Sedangkan pada Kecamatan Sukasada 1 rumah warga yang rusak.

Sedangkan kerusakan satu rumah warga di Sukasada dan 3 rumah warga di Busungbiu akibat angin puting beliung.  

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng IB Suadnyana mengaku sejauh ini pihaknya masih terus memperbaruhi data soal dampak kerusakan rumah warga, tempat peribadatan  dan fasilitas umum.

“Total kerugian kerusakan akibat gempa mencapai Rp 1,6 miliar lebih. Kerusakan rata-rata sebagai besar pada tembok rumah warga yang retak,” ujar IB Suadnyana.

Untuk bantuan yang sudah pihak realisasikan kepada masyarakat yang terdampak gempa berupa sembako berada di Desa Pangkungparuk, Seririt, Desa Tegallenge, Desa Kalisada, Seririt.

Selain itu bantuan juga tersalurkan pada warga di Desa Banjar, Desa Tampekan, Kecamatan Banjar. “Bantuan yang diberikan berupa beras, mie, minyak goring dan terpal,” ungkapnya.  

IB Suadnyana menambahkan, kerusakan akibat gempa masih dalam tahap kalkulasi. Berapa besaran batuan berupa logistik dan fisik akan diberikan berikutnya.

Kerusakan ini selanjutnya akan dilaporkan kepada BPBD Bali dan BNPB. “Nanti kami input data ke provinsi dan BNPB. Rumah warga dengan kerusakan berat dilaporkan

pada BNPB pusat agar diberikan bantuan. Sedangkan rumah warga dengan kondisi kerusakan sifatnya  ringan dan sedang akan diperbaiki provinsi,” terangnya.

Menurutnya, pascagempa bumi Kamis lalu situasi Seririt, Gerokgak dan sekitarnya sudah kondusif dan aman. Masyarakat sudah tidak lagi mengungsi.

Bahkan aktivitas warga dan pusat pertokoan kembali normal. Terkait masih ada warga yang tidur berada diluar rumah, mungkin karena masih cemas dan was-was.

“Tetapi kami mengimbau warga tetap untuk waspada, tidak panik jika terjadi gempa kembali. jadikan sebagai pembelajaran.

Kemudian masyarakat harus jernih mencari sumber infomasi, tidak terpengaruh atau ikut-ikutan dengan berita yang tidak benar keberdaaan,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/