NEGARA – Penularan virus human immunodeficiency virus / Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/Aids) di Jembrana, perlu dikhawatirkan.
Pasalnya, setiap bulan antara 5 orang hingga 10 orang ditemukan orang dengan HIV AIDS (Odha).
Penularan didominasi oleh hubungan seksual yang tidak aman, yakni gonta-ganti pasangan dan tidak menggunakan kondom.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan, pihaknya setiap bulan melakukan pendataan melalui rumah sakit dan puskesmas se-Jembrana.
Pada bulan April lalu, ada 5 orang ODHA baru. “Rata-rata di atas 5 orang setiap bulan orang tertular HIV di Jembrana,” jelasnya.
Sehingga, berdasarkan data sejak 2005 hingga bulan April 2019, sudah ada 1002 orang Jembrana menderita HIV/AIDS. Dari jumlah total tersebut 530 orang sudah meninggal dunia.
Sebanyak 472 orang sebagian masih proses pengobatan rutin. Sebagian lagi enggan berobat rutin meski sudah disediakan di masing-masing puskesmas dan rumah sakit.
”Alasan tidak berobat karena takut statusnya terbuka,” ungkapnya. Salah satu penularan dominan karena hubungan seksual dengan orang yang terpapar virus, jika dipersentasekan 99,9 persen karena hubungan seksual tidak aman.
Sedangkan untuk penyebab peredaran karena narkoba, sudah menurun drastis. “Kalau dulu seimbang antara suntik dan hubungan seksual.
Sekarang dominasinya karena hubungan seksual. Karena penggunaan jarum suntik narkoba, sudah hampir tidak ada,” terangnya.