33 C
Jakarta
11 Desember 2024, 14:24 PM WIB

SE 2021 Berlaku, RS Klungkung Belum Dapat Layani Rapid Test Antigen

SEMARAPURA – Permintaan swab test dan rapid test antigen diperkirakan akan mengalami peningkatan dengan terbitnya Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 2021 Tahun 2020

tentang Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat Selama Libur Hari Raya Natal dan Menyambut Tahun Baru 2021 dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Bali.

Hanya saja saat ini, RSUD Klungkung belum bisa melayani permintaan rapid test antigen. Mengingat pemesanan alat rapid test antigen itu baru direncanakan pengadaannya kemarin.

Direktur RSUD Klungkung dr. I Nyoman Kesuma menjelaskan, rapid test antigen dan rapid test antibodi tidaklah sama.

Rapid test antigen dilakukan untuk memeriksa bagian-bagian virus. Sementara rapid test antibodi bertujuan untuk memeriksa antibodi atau kekebalan yang muncul.

“Untuk rapid test antibodi, pengambilan sampelnya dengan cara diswab. Sementara rapid test antibodi dilakukan dengan pengambilan darah,” terangnya.

Selama ini, RSUD Klungkung baru melayani tes swab PCR dan rapid test antibodi. Dengan adanya SE Nomor 2021 Tahun 2020, pihaknya akhirnya memerintahkan untuk pengadaan alat rapid test antigen di RSUD Klungkung kemarin.

“Untuk mengantisipasi permintaan rapid test antigen, tadi saya suruh untuk pengadaan satu box terlebih dahulu. Isinya sekitar 25 alat rapid test antigen,” ujarnya.

Bila pemesanannya bisa dilakukan kemarin, kemungkinan minggu depan rapid test antigen bisa dilakukan di RSUD Klungkung.

Mengingat fungsinya yang berbeda, harga rapid test antigen dan rapid test antibodi pun berbeda. Untuk harga rapid test antigen, yakni sekitar Rp 350 ribu sementara rapid test antibodi sekitar Rp 150 ribu.

Sedangkan tes swab PCR, warga dikenakan biaya Rp 900 ribu. “Untuk rapid test antigen dan rapid test antibodi,

hasilnya bisa diketahui sekitar 20 menit setelah melakukan tes tersebut. Sementara tes swab PCR, waktu yang dibutuhkan sekitar satu kali 24 jam,” katanya.

Untuk saat ini menurutnya kegiatan tes swab PCR lebih banyak dilakukan anggota DPRD Klungkung dan Pemkab Klungkung berkaitan dengan kegiatan tracing dan juga kedinasan. Sementara untuk tes swab PCR mandiri, menurutnya, belum ada. 

SEMARAPURA – Permintaan swab test dan rapid test antigen diperkirakan akan mengalami peningkatan dengan terbitnya Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 2021 Tahun 2020

tentang Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat Selama Libur Hari Raya Natal dan Menyambut Tahun Baru 2021 dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Bali.

Hanya saja saat ini, RSUD Klungkung belum bisa melayani permintaan rapid test antigen. Mengingat pemesanan alat rapid test antigen itu baru direncanakan pengadaannya kemarin.

Direktur RSUD Klungkung dr. I Nyoman Kesuma menjelaskan, rapid test antigen dan rapid test antibodi tidaklah sama.

Rapid test antigen dilakukan untuk memeriksa bagian-bagian virus. Sementara rapid test antibodi bertujuan untuk memeriksa antibodi atau kekebalan yang muncul.

“Untuk rapid test antibodi, pengambilan sampelnya dengan cara diswab. Sementara rapid test antibodi dilakukan dengan pengambilan darah,” terangnya.

Selama ini, RSUD Klungkung baru melayani tes swab PCR dan rapid test antibodi. Dengan adanya SE Nomor 2021 Tahun 2020, pihaknya akhirnya memerintahkan untuk pengadaan alat rapid test antigen di RSUD Klungkung kemarin.

“Untuk mengantisipasi permintaan rapid test antigen, tadi saya suruh untuk pengadaan satu box terlebih dahulu. Isinya sekitar 25 alat rapid test antigen,” ujarnya.

Bila pemesanannya bisa dilakukan kemarin, kemungkinan minggu depan rapid test antigen bisa dilakukan di RSUD Klungkung.

Mengingat fungsinya yang berbeda, harga rapid test antigen dan rapid test antibodi pun berbeda. Untuk harga rapid test antigen, yakni sekitar Rp 350 ribu sementara rapid test antibodi sekitar Rp 150 ribu.

Sedangkan tes swab PCR, warga dikenakan biaya Rp 900 ribu. “Untuk rapid test antigen dan rapid test antibodi,

hasilnya bisa diketahui sekitar 20 menit setelah melakukan tes tersebut. Sementara tes swab PCR, waktu yang dibutuhkan sekitar satu kali 24 jam,” katanya.

Untuk saat ini menurutnya kegiatan tes swab PCR lebih banyak dilakukan anggota DPRD Klungkung dan Pemkab Klungkung berkaitan dengan kegiatan tracing dan juga kedinasan. Sementara untuk tes swab PCR mandiri, menurutnya, belum ada. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/