28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:57 AM WIB

Nasabah Gagal Tarik Dana, Ketua BUMDes Mekar Temukus Angkat Bicara

BANJAR – Sejumlah nasabah BUMDes Mekar Laba Desa Temukus, Banjar mengeluhkan tak kunjung bisa mencairkan uang tabungan mereka sejak 2019 lalu.

Beragam upaya dilakukan agar dana mereka cair, tapi selalu gagal. Kondisi ini memaksa Ketua BUMDes Mekar Laba Desa Temukus angkat bicara.

Putu Suardika mengatakan, terkait problem dana nasabah, dirinya sudah berkomunikasi dengan Kepala Desa, Kelian Dinas, BPD Desa dan tokah masyarakat desa.

Bahkan pihak sudah menelusuri mengapa tabungan nasabah belum bisa dicairkan. “Ternyata tabungan nasabah tersebut digunakan

oleh oknum pengurus BUMDes, dan itu digunakan tanpa sepengetahuan dari saya selaku Ketua BUMDes,” ungkap Putu Suardika.

Selain itu, diungkapkan Suardika, bukan hanya satu orang oknum pengurus BUMDes yang nakal melakukan hal demikian. Tetapi ada dua oknum karyawan BUMDes lainnya.

Itu terungkap setelah menggelar rapat di kantor desa dengan mengumpulkan seluruh karyawan BUMDes pada Jumat (17/1) lalu.

Adanya tiga oknum karyawan BUMDes yang menggunakan tabungan nasabah tersebut, Pemerintah Desa, BPD dan BUMDes sudah mengambil tindakan untuk ketiga oknum karyawan itu.

Tiga oknum tersebut telah membuat surat pernyataan bersedia mengembalikan uang tabungan nasabah yang dipakai sejak Februari 2019 lalu.

“Uang yang akan dikembalikan total nilainya mencapai puluhan juta rupiah. Itu segera dikembalikan,” ungkapnya.

Saat ini aset BUMDes Mekar Laba sudah mencapai Rp 1,4 miliar dengan angka pinjaman kredit yang berjalan di masyarakat mencapai Rp 700 juta.

Meski sejak 2015 terbentuk BUMDes, namun banyak kendala  dan masalah dilapangan setelah BUMDes ini bergerak dalam unit simpan pinjam.

Mulai dari masyarakat yang meminjam uang di BUMDes tidak mau membayar kreditnya, hingga macet total.

“Sejauh ini setelah kami data total kredit yang macet di masyarakat sebesar Rp 400 juta,” pungkas Putu Suardika.

Sebelumnya mencuatnya masalah BUMDes Mekar Laba Temukus ketika salah satu nasabahnya Nurhidayah warga Banjar Dinas Pegayaman Temukus yang menabung  tidak dapat menarik uangnya senilai Rp 19 juta mulai tahun 2019.

Dia sempat akan menarik tabungan dipengujung tahun, namun tak bisa dicaikan. Alasan pihak BUMDes mengambil uang tak bisa secara mendadak.

Kemudian awal bulan Januari datang kembali ke BUMDes untuk menarik uang, juga tak bisa dicairkan. Begitu pula Jumat (17/1) lalu  juga tak bisa dicaikan.

Alasan dari pengurus BUMDes harus rapat terlebih dahulu untuk mencairkan uang tersebut. begitu pula dengan nasabah BUMDes lainnya. 

Warga yang mengeluhkan tak dapat mencairkan uang tabungan mereka. Nasabah pun memprotes kinerja managen BUMDes Mekar Laba Desa Temukus.  

BANJAR – Sejumlah nasabah BUMDes Mekar Laba Desa Temukus, Banjar mengeluhkan tak kunjung bisa mencairkan uang tabungan mereka sejak 2019 lalu.

Beragam upaya dilakukan agar dana mereka cair, tapi selalu gagal. Kondisi ini memaksa Ketua BUMDes Mekar Laba Desa Temukus angkat bicara.

Putu Suardika mengatakan, terkait problem dana nasabah, dirinya sudah berkomunikasi dengan Kepala Desa, Kelian Dinas, BPD Desa dan tokah masyarakat desa.

Bahkan pihak sudah menelusuri mengapa tabungan nasabah belum bisa dicairkan. “Ternyata tabungan nasabah tersebut digunakan

oleh oknum pengurus BUMDes, dan itu digunakan tanpa sepengetahuan dari saya selaku Ketua BUMDes,” ungkap Putu Suardika.

Selain itu, diungkapkan Suardika, bukan hanya satu orang oknum pengurus BUMDes yang nakal melakukan hal demikian. Tetapi ada dua oknum karyawan BUMDes lainnya.

Itu terungkap setelah menggelar rapat di kantor desa dengan mengumpulkan seluruh karyawan BUMDes pada Jumat (17/1) lalu.

Adanya tiga oknum karyawan BUMDes yang menggunakan tabungan nasabah tersebut, Pemerintah Desa, BPD dan BUMDes sudah mengambil tindakan untuk ketiga oknum karyawan itu.

Tiga oknum tersebut telah membuat surat pernyataan bersedia mengembalikan uang tabungan nasabah yang dipakai sejak Februari 2019 lalu.

“Uang yang akan dikembalikan total nilainya mencapai puluhan juta rupiah. Itu segera dikembalikan,” ungkapnya.

Saat ini aset BUMDes Mekar Laba sudah mencapai Rp 1,4 miliar dengan angka pinjaman kredit yang berjalan di masyarakat mencapai Rp 700 juta.

Meski sejak 2015 terbentuk BUMDes, namun banyak kendala  dan masalah dilapangan setelah BUMDes ini bergerak dalam unit simpan pinjam.

Mulai dari masyarakat yang meminjam uang di BUMDes tidak mau membayar kreditnya, hingga macet total.

“Sejauh ini setelah kami data total kredit yang macet di masyarakat sebesar Rp 400 juta,” pungkas Putu Suardika.

Sebelumnya mencuatnya masalah BUMDes Mekar Laba Temukus ketika salah satu nasabahnya Nurhidayah warga Banjar Dinas Pegayaman Temukus yang menabung  tidak dapat menarik uangnya senilai Rp 19 juta mulai tahun 2019.

Dia sempat akan menarik tabungan dipengujung tahun, namun tak bisa dicaikan. Alasan pihak BUMDes mengambil uang tak bisa secara mendadak.

Kemudian awal bulan Januari datang kembali ke BUMDes untuk menarik uang, juga tak bisa dicairkan. Begitu pula Jumat (17/1) lalu  juga tak bisa dicaikan.

Alasan dari pengurus BUMDes harus rapat terlebih dahulu untuk mencairkan uang tersebut. begitu pula dengan nasabah BUMDes lainnya. 

Warga yang mengeluhkan tak dapat mencairkan uang tabungan mereka. Nasabah pun memprotes kinerja managen BUMDes Mekar Laba Desa Temukus.  

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/