SINGARAJA – Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja memutuskan kembali melaksanakan work from home (WFH). Menyusul temuan kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Rektorat Undiksha.
Kasus itu ditemukan, tak lama setelah Undiksha menggelar rangkaian kegiatan dies natalis selama dua pekan terakhir. Satgas menyebut temuan kasus itu tak ada kaitannya dengan dies yang dilaksanakan baru-baru ini.
Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG mengakui ada 2 orang staf rektorat Undiksha Singaraja yang dinyatakan terkonfirmasi positif.
Sehingga pihak rektorat memutuskan melaksanakan kegiatan WFH sejak Sabtu (16/1) lalu. Kebijakan itu akan berlangsung hingga akhir Januari mendatang.
Menurut Sutjidra, karena ditemukan kasus covid-19, sejumlah kegiatan dies dialihkan menjadi virtual. Termasuk puncak pelaksanaan dies natalis pada Sabtu lalu juga dilakukan lewat video konferensi saja.
Sutjidra menduga, staf rektorat Undiksha itu terpapar covid-19 dari lingkungan keluarga. “Karena keduanya ini masih ada hubungan keluarga.
Rekan-rekannya di tempat kerja sudah ditelusuri, tidak ada yang kami temukan terkonfirmasi lagi. Kalau dari rektorat memutuskan menerapkan WFH, ya itu kebijakan lembaga,” ujarnya.
Apakah Rektor Undiksha Prof. I Nyoman Jampel juga masuk dalam daftar tracing? Sutjidra membenarkan hal tersebut.
“Pak rektor sudah menjalani rapid test antigen. Hasilnya non reaktif. Kebetulan sama-sama dengan kami di Forkompinda juga,” imbuhnya.