TABANAN – Hujan lebat yang mengguyur sejumlah wilayah di Tabanan, Selasa (17/3) lalu mengakibatkan dua desa di Pupuan mengalami longsor.
Dari dua desa itu total longsor terjadi di tujuh titik. Rincian longsor di antaranya, enam titik di Desa Pajahan, dan satu titik longsor terjadi di wilayah Desa Sai.
Menurut informasi, longsor yang terjadi di dua desa itu diketahui sekitar Selasa sore. Seperti di halaman rumah milik I Nyomam Nika, 48, di Banjar Dinas Tanahsari, Desa Pajahan yang longsor sepanjang 15×5 meter.
Selanjutnya halaman rumah milik I Made Sudiana, 41, di Banjar Dinas Tangis, Desa Pajahan, longsor sepanjang 15×8 meter.
Kemudian I Made Sartika, 48, di Banjar Dinas Banyusari, Desa Pajahan. Tebing belakang rumahnya sepanjang 25×5 meter mengalami longsor.
Begitu pun dengan I Wayan Sumeryasa, 46, di Banjar Dinas Banyusari, Desa Pajahan. Tebing di belakang rumahnya longsor sepanjang 25×5 meter.
Lalu I Nyoman Sudiadnyana, 48, di Banjar Dinas Banyusari, Desa Pajahan, yang sanggah merajan tertimpa longsoran dengan panjang 3×3 meter.
Serta I Putu Udiana, 38, di Banjar Dinas Banyusari, Desa Pajahan, yang mengalami longsor tebing belakang rumah sepanjang 15×4 meter.
“Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, hanya saja total kerugian material diprediksi mencapai Rp 5 juta,” kata Kapolsek Pupuan AKP I Kadek Ardika kemarin.
Selain di Desa Pajahan, musibah tanah longsor juga terjadi di Banjar Dinas Yeh Bus-bus, Desa Sai, pada pukul 21.39 Selasa malam.
Longsor mengakibatkan pohon leci roboh dan menimpa kamar mandi milik I Gede Narendra Putra, 25. “Akibat kejadian tersebut atap kamar mandi mengalami kerusakan dan kerugian sekitar Rp1 juta,” terang AKP Ardika.
Atas musibah tanah longsor yang terjadi, sejumlah pimpinan kecamatan Pupuan pun melakukan gotong royong pembersihan bekas material longsor Rabu kemarin yang dipimpin Camat Pupuan I Putu Hendra Manik.