26.1 C
Jakarta
26 November 2024, 18:50 PM WIB

Klaim Laik Berlayar, Pemicu KMP Labitra Adinda Terbakar Ternyata…

NEGARA – Terbakarnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Labitra Adinda, Kamis (17/5) lalu sementara diduga karena korsleting diruang mesin.

Namun untuk kepastianya masih menunggu investigasi dari KNKT. Kepala Unit Pelaksana Pelabuhan (UPP) kelas III Gilimanuk Nyoman Suryanta mengatakan,

dugaan awal penyebab terbakarnya kapal milik PT Karya Maritim Indinesia itu karena korsleting lustrik di ruang mesin sebelah kiri.

“Namun itu baru dugaan, mengingat kami masih menunggu hasil investigasi KNKT,” ujarnya.

Menurutnya, KMP Labitra Adinda itu  merupakan kapal bekas  yang dibeli oleh PT Karya Maritim Indonesia 2010 lalu dan baru dioperasikan sejak tahun 2011 lalu.

Tetapi untuk kelayakan berlayar, kapal tersebut secara fisik dan administrasi dinyatakan layak beroperasi.

“Pemeriksaan, baik pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan administrasi kami lakukan dengan teliti dan sungguh-sunggu, bukan sekedar formalitas biasa karena ini menyangkut keselamatan manusia,” ujarnya. 

Musibah, itu terjadi menurutnya itu lebih karena faktor alam, bukan karena human heror atau faktor manusia.  

Lanjut Suyanta, dari lima puluh lebih kapal yang melayani penyebrangan di Selat Bali, 70 persen diantaranya merupakan kapal bekas buatan Jepang dan Cina.

Usianya bahkan ada yang sudah puluhan tahun. “Memang banyak yang kelihatan baru, tapi itu hanya catnya saja yang baru. Sejatinya itu barang bekas yang tahun produksinya dibawah tahun dua ribuan,” terangnya. 

Untuk itu maka pihaknya tetap melaksanakan prosudur kelayakan kapal saat hendak berlayar melayani penyebrangan karena menyangkut keselamatan manusia. 

“Justru karena kapal bekas itulah, pengawasan atau pengecekan kami lakukan dengan ketat. Baik itu pengecekan fisik kapal maupun administrasinya,” tandasnya.

NEGARA – Terbakarnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Labitra Adinda, Kamis (17/5) lalu sementara diduga karena korsleting diruang mesin.

Namun untuk kepastianya masih menunggu investigasi dari KNKT. Kepala Unit Pelaksana Pelabuhan (UPP) kelas III Gilimanuk Nyoman Suryanta mengatakan,

dugaan awal penyebab terbakarnya kapal milik PT Karya Maritim Indinesia itu karena korsleting lustrik di ruang mesin sebelah kiri.

“Namun itu baru dugaan, mengingat kami masih menunggu hasil investigasi KNKT,” ujarnya.

Menurutnya, KMP Labitra Adinda itu  merupakan kapal bekas  yang dibeli oleh PT Karya Maritim Indonesia 2010 lalu dan baru dioperasikan sejak tahun 2011 lalu.

Tetapi untuk kelayakan berlayar, kapal tersebut secara fisik dan administrasi dinyatakan layak beroperasi.

“Pemeriksaan, baik pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan administrasi kami lakukan dengan teliti dan sungguh-sunggu, bukan sekedar formalitas biasa karena ini menyangkut keselamatan manusia,” ujarnya. 

Musibah, itu terjadi menurutnya itu lebih karena faktor alam, bukan karena human heror atau faktor manusia.  

Lanjut Suyanta, dari lima puluh lebih kapal yang melayani penyebrangan di Selat Bali, 70 persen diantaranya merupakan kapal bekas buatan Jepang dan Cina.

Usianya bahkan ada yang sudah puluhan tahun. “Memang banyak yang kelihatan baru, tapi itu hanya catnya saja yang baru. Sejatinya itu barang bekas yang tahun produksinya dibawah tahun dua ribuan,” terangnya. 

Untuk itu maka pihaknya tetap melaksanakan prosudur kelayakan kapal saat hendak berlayar melayani penyebrangan karena menyangkut keselamatan manusia. 

“Justru karena kapal bekas itulah, pengawasan atau pengecekan kami lakukan dengan ketat. Baik itu pengecekan fisik kapal maupun administrasinya,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/