31.4 C
Jakarta
26 April 2024, 12:27 PM WIB

MIRIS! Jalan Desa Rusak Sepanjang 31 Km, Terparah di Tianyar Barat

AMLAPURA – Jalan rusak masih saja ditemukan di kabupaten Karangasem. Bahkan, jalan rusak mencapai puluhan kilometer (Km).

Jalan rusak terparah berada di Desa Tianyar Barat yang terletak di kecamatan Kubu, Karangasem. Dari pantauan di lapangan, jalan rusak karena belum tuntas dikerjakan.

Baru sebatas lapisan penetrasi macadam (lapen), belum di hotmix. Lebih parahnya lagi jalan desa masih berupa jalan tanah.

Seperti yang terlihat di jalan banjar Munti Gunung Kauh, Munti Gunung Induk, Munti Gunung Kangin dan Bukit Sari.

Terkait banyaknya jalan rusak tak dibantah Perbekel Tianyar Barat I Gde Agung Pasrisak Juliawan. Menurut Agung, jalan-jalan yang rusak di desanya mencapai 31 kilometer.

Agung mengatakan dari 31 kilometer jalan rusak, terdapat 15 Km jalan desa dan 16 Km merupakan jalan Kabupaten.

“Di Tianyar barat jalan-jalan hampir merata rusak,” ujar pria asal Munti Gunung kemarin. Sementara itu, jalan kabupaten yang rusak juga cukup panjang.

Di antaranya adalah jalan Munti Gunung-Bukit Catu; Munti Gunung Tengah menuju Bukit Catu; Munti Gunung Tengah menuju Bukit Sari dan jalan Munti Gunung ke jalan nasional jalan raya Amlapura—Buleleng.

Sedangkan untuk jalan desa yang rusak di Banjar Munti Gunung Kauh sepanjang 5 kilometer, Munti Gunung Tengah 2 Km, Munti Gunung Induk 1 Km, Munti Gunung Kangin 1 Km, dan sisanya tersebar di beberapa Banjar Dinas lainnya.

Untuk perbaikan jalan rusak tersebut diakui Agung sudah mengusulkan ke pemerintah kabupaten.

Hanya saja, sejauh ini pihak Dinas PUPR belum bisa merealisasikan perbaikan jalan-jalan tersebut. “Ya, belum bisa terealisasi karena kalah diverifikasi,” tambahnya.

Tahun 2019 ini, lanjutnya, Dinas PUPR berencana akan melakukan perbaikan jalan di Munti Gunung menuju Bukit Sari. “Panjangnya sekitar 4 km,” kata Agung.

Agung berharap Pemkab Karangasem bisa segera menuntaskan perbaikan jalan-jalan rusak di desa. Sebab, jalan akan sangat mendorong perekonomian warga desa.

Terlebih lagi warga di Munti Gunung yang selama ini dikenal dengan “Desa Gepeng”. Tanpa sentuhan pembagunan di desa tersebut, lanjutnya, akan sulit mengajak warga yang doyan mengemis untuk kembali ke desanya untuk membangun.

“Nah, dengan adanya jalan bagus nantinya diharapkan warga Munti Gunung bisa kembali membagun desa mereka. Dengan demikian ekomomi pedesaan akan menggeliat dan hidup,” bebernya.

 Terkait anggaran, dana desa tahun 2019 ini akan dilakukan perbaikan jalan sepanjang 6 km. Di antaranya 1 km jalan Batu Meyeh,

3 km jalan Banjar Munti Gunung Kauh dan Munti Gunung indul sepanjang 1 km. Sementara di Munti Gunung Kangin akan diperbaiki sepanjang 1 km.

Untuk jalan Desa diakui Agung, pihaknya secara rutin melakukan perbaikan setiap tahunnya. Desa Tianyar Barat mampu memperbaiki jalan desa 6 km.

Perbaikan jalan diakuinya menjadi prioritas utama untuk menopang perekonomian desa. 

AMLAPURA – Jalan rusak masih saja ditemukan di kabupaten Karangasem. Bahkan, jalan rusak mencapai puluhan kilometer (Km).

Jalan rusak terparah berada di Desa Tianyar Barat yang terletak di kecamatan Kubu, Karangasem. Dari pantauan di lapangan, jalan rusak karena belum tuntas dikerjakan.

Baru sebatas lapisan penetrasi macadam (lapen), belum di hotmix. Lebih parahnya lagi jalan desa masih berupa jalan tanah.

Seperti yang terlihat di jalan banjar Munti Gunung Kauh, Munti Gunung Induk, Munti Gunung Kangin dan Bukit Sari.

Terkait banyaknya jalan rusak tak dibantah Perbekel Tianyar Barat I Gde Agung Pasrisak Juliawan. Menurut Agung, jalan-jalan yang rusak di desanya mencapai 31 kilometer.

Agung mengatakan dari 31 kilometer jalan rusak, terdapat 15 Km jalan desa dan 16 Km merupakan jalan Kabupaten.

“Di Tianyar barat jalan-jalan hampir merata rusak,” ujar pria asal Munti Gunung kemarin. Sementara itu, jalan kabupaten yang rusak juga cukup panjang.

Di antaranya adalah jalan Munti Gunung-Bukit Catu; Munti Gunung Tengah menuju Bukit Catu; Munti Gunung Tengah menuju Bukit Sari dan jalan Munti Gunung ke jalan nasional jalan raya Amlapura—Buleleng.

Sedangkan untuk jalan desa yang rusak di Banjar Munti Gunung Kauh sepanjang 5 kilometer, Munti Gunung Tengah 2 Km, Munti Gunung Induk 1 Km, Munti Gunung Kangin 1 Km, dan sisanya tersebar di beberapa Banjar Dinas lainnya.

Untuk perbaikan jalan rusak tersebut diakui Agung sudah mengusulkan ke pemerintah kabupaten.

Hanya saja, sejauh ini pihak Dinas PUPR belum bisa merealisasikan perbaikan jalan-jalan tersebut. “Ya, belum bisa terealisasi karena kalah diverifikasi,” tambahnya.

Tahun 2019 ini, lanjutnya, Dinas PUPR berencana akan melakukan perbaikan jalan di Munti Gunung menuju Bukit Sari. “Panjangnya sekitar 4 km,” kata Agung.

Agung berharap Pemkab Karangasem bisa segera menuntaskan perbaikan jalan-jalan rusak di desa. Sebab, jalan akan sangat mendorong perekonomian warga desa.

Terlebih lagi warga di Munti Gunung yang selama ini dikenal dengan “Desa Gepeng”. Tanpa sentuhan pembagunan di desa tersebut, lanjutnya, akan sulit mengajak warga yang doyan mengemis untuk kembali ke desanya untuk membangun.

“Nah, dengan adanya jalan bagus nantinya diharapkan warga Munti Gunung bisa kembali membagun desa mereka. Dengan demikian ekomomi pedesaan akan menggeliat dan hidup,” bebernya.

 Terkait anggaran, dana desa tahun 2019 ini akan dilakukan perbaikan jalan sepanjang 6 km. Di antaranya 1 km jalan Batu Meyeh,

3 km jalan Banjar Munti Gunung Kauh dan Munti Gunung indul sepanjang 1 km. Sementara di Munti Gunung Kangin akan diperbaiki sepanjang 1 km.

Untuk jalan Desa diakui Agung, pihaknya secara rutin melakukan perbaikan setiap tahunnya. Desa Tianyar Barat mampu memperbaiki jalan desa 6 km.

Perbaikan jalan diakuinya menjadi prioritas utama untuk menopang perekonomian desa. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/