27.3 C
Jakarta
20 November 2024, 19:21 PM WIB

Pemicu IRT di Jembrana Positif Covid-19 Misterius, Ini Kajian GTPP

NEGARA – Kasus ibu rumah tangga (IRT) positif Covid-19 Jembrana menjadi salah satu kasus yang masih misterius.

Pasalnya, berdasar hasil pelacakan kontak, perempuan asal Desa Pergung, Mendoyo tersebut mengaku tidak pernah keluar daerah dan kontak dengan pasien positif di lingkungannya.

Juru Bicara Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan, sudah melakukan komunikasi dengan pasien positif Covid-19 ke-29.

Dari hasil penelusuran tim surveilans IRT tersebut tidak pernah keluar daerah, aktivitas hanya di sekitar rumahnya.

“Mobilitasnya tidak jauh, makanya ini masih menjadi kajian. Termasuk transmisi lokal atau dapat (tertular) sendiri, tapi tertular dari siapa,” ungkapnya.

Awalnya, suaminya yang merupakan sopir di sekretariat DPRD Jembrana karena akan ke Jawa melakukan rapid test.

Karena hasil reaktif selanjutnya dirawat di RSU Negara. Selanjutnya istrinya juga melakukan rapid test dan hasilnya reaktif juga.

Sehingga suami istri menjalani isolasi di RSU Negara. “Tapi ternyata yang positif Covid-19 justru istrinya, sedangkan suaminya dua kali swab negatif,” jelasnya.

Menurutnya, kasus positif Covid-19 ini tergolong unik. Karena itu menjadi kajian dari tim medis, apakah transmisi lokal atau tidak.

Namun sebagai seorang dokter, lanjutnya, ada dua kemungkinan tertularnya IRT tersebut. Pasien positif tersebut bisa saja tertular di luar rumah yang kebetulan menyentuh barang ada virusnya dan menyentuh wajah tanpa cuci tangan.

Kemungkinan paling dekat adalah tertular suaminya. Meski hasil swab negatif, sebelum diswab tertular virus dan sembuh sendiri.

Karena Covid-19 merupakan virus bisa sembuh sendiri jika jumlah sedikit dan bisa dilawan dengan daya tahan tubuh yang terserang virus, sehingga diswab negatif.

Karena imun tubuh istrinya lebih rendah dari suaminya, sehingga virus kuat dan berkembang. “Ini asumsi saja. Bukan kesimpulan kita. Makanya kaus ini menarik,” ungkapnya.

Namun, untuk memastikan, pihaknya perlu melakukan kajian mendalam. Disamping itu, tim surveilans masih melakukan pelacakan kontak pasien positif tersebut.

Hasil pelacakan kontak erat dengan pasien positif tersebut akan diswab. Sedangkan kontak jauh akan dilakukan rapid test. 

NEGARA – Kasus ibu rumah tangga (IRT) positif Covid-19 Jembrana menjadi salah satu kasus yang masih misterius.

Pasalnya, berdasar hasil pelacakan kontak, perempuan asal Desa Pergung, Mendoyo tersebut mengaku tidak pernah keluar daerah dan kontak dengan pasien positif di lingkungannya.

Juru Bicara Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan, sudah melakukan komunikasi dengan pasien positif Covid-19 ke-29.

Dari hasil penelusuran tim surveilans IRT tersebut tidak pernah keluar daerah, aktivitas hanya di sekitar rumahnya.

“Mobilitasnya tidak jauh, makanya ini masih menjadi kajian. Termasuk transmisi lokal atau dapat (tertular) sendiri, tapi tertular dari siapa,” ungkapnya.

Awalnya, suaminya yang merupakan sopir di sekretariat DPRD Jembrana karena akan ke Jawa melakukan rapid test.

Karena hasil reaktif selanjutnya dirawat di RSU Negara. Selanjutnya istrinya juga melakukan rapid test dan hasilnya reaktif juga.

Sehingga suami istri menjalani isolasi di RSU Negara. “Tapi ternyata yang positif Covid-19 justru istrinya, sedangkan suaminya dua kali swab negatif,” jelasnya.

Menurutnya, kasus positif Covid-19 ini tergolong unik. Karena itu menjadi kajian dari tim medis, apakah transmisi lokal atau tidak.

Namun sebagai seorang dokter, lanjutnya, ada dua kemungkinan tertularnya IRT tersebut. Pasien positif tersebut bisa saja tertular di luar rumah yang kebetulan menyentuh barang ada virusnya dan menyentuh wajah tanpa cuci tangan.

Kemungkinan paling dekat adalah tertular suaminya. Meski hasil swab negatif, sebelum diswab tertular virus dan sembuh sendiri.

Karena Covid-19 merupakan virus bisa sembuh sendiri jika jumlah sedikit dan bisa dilawan dengan daya tahan tubuh yang terserang virus, sehingga diswab negatif.

Karena imun tubuh istrinya lebih rendah dari suaminya, sehingga virus kuat dan berkembang. “Ini asumsi saja. Bukan kesimpulan kita. Makanya kaus ini menarik,” ungkapnya.

Namun, untuk memastikan, pihaknya perlu melakukan kajian mendalam. Disamping itu, tim surveilans masih melakukan pelacakan kontak pasien positif tersebut.

Hasil pelacakan kontak erat dengan pasien positif tersebut akan diswab. Sedangkan kontak jauh akan dilakukan rapid test. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/