Warning: Undefined variable $reporternya in /var/www/devwpradar/wp-content/themes/Newspaper/functions.php on line 229
33.3 C
Jakarta
22 Juli 2024, 14:08 PM WIB

Penyeberangan Ketapang-Lombok Beroperasi,Lalin ke Bali Turun 50 Persen

NEGARA – Beroperasinya penyeberangan untuk angkutan penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang – Lombok berdampak drastis terhadap lalu lintas kendaraan di Jalan Denpasar – Gilimanuk.

Terjadi penurunan jumlah kendaraan, terutama angkutan barang yang melintasi jalan nasional Jalan – Denpasar Gilimanuk hingga 50 persen.

Berkurangnya lalu lintas kendaraan juga mempercepat jarak tempuh menuju Kota Denpasar atau sebaliknya.

Yang jelas, dengan dibukanya penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang – Lombok, NTB, mengurangi jumlah angkutan barang yang melintas di Jalan Denpasar – Gilimanuk.

Karena hampir semua angkutan barang tujuan NTB dan NTT sudah tidak lagi melintasi Jalan Denpasar – Gilimanuk.

“Sangat besar dampak, lalu lintas kendaraan di Jalan Denpasar- Gilimanuk berkurang sekitar 50 persen,” kata Kasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) XI Anak Agung Oka Nirjaya.

Padatnya lalu lintas barang juga semakin mempercepat kerusakan jalan. Karena dari segi kualitas jalan, tipe aspal jalan di Jalan Denpasar – Gilimanuk lebih rendah dibandingkan dengan tipe aspal di provinsi lain.

Tipe aspal di Jalan Denpasar Gilimanuk hanya kelas B, sehingga kapasitas angkutan yang melintas semestinya tidak melebihi 8 ton, namun selama ini banyak angkutan barang yang melebihi kapasitas.

“Pelanggaran angkutan melebihi kapasitas yang melintas di Jalan Denpasar – Gilimanuk juga menurun,” ujarnya.

Berkurangnya lalu lintas kendaraan yang melintas di Jalan Denpasar – Gilimanuk, selain karena beroperasinya angkutan laut Pelabuhan Ketapang – Lombok, juga dipengaruhi pandemi Covid-19.

Sejak pandemi Covid-19, lalu lintas kendaraan berkurang drastis dibandingkan saat normal sebelum pandemi Covid-19.

Berkurangnya lalu kendaraan di Jalan Denpasar – Gilimanuk, berpengaruh juga terhadap jarak tempuh perjalanan.

Jika biasanya jarak tempuh dari Denpasar menuju Gilimanuk atau sebaliknya membutuhkan waktu sekitar 4 jam perjalanan, karena lalu lintas kendaraan berkurang terutama angkutan barang bisa menghemat waktu sekitar 30 menit bahkan satu jam.

“Sudah bisa dirasakan sekarang, jarak tempuh perjalanan semakin cepat karena lalu lintas kendaraan barang berkurang,” terangnya.

Kapal angkutan penyeberangan Pelabuhan Ketapang – Lombok, NTB yang saat ini beroperasi hanya dari Dirjen Perhubungan Laut.

Sedangkan operasional kapal dari perhubungan laut atau Pelindo akan dioperasikan sebelum akhir tahun.

Sehingga bisa menambah kapasitas angkutan penyeberangan kapal yang melayani rute Pelabuhan Ketapang – Lombok, NTB.

“Rute baru dari Pelabuhan Ketapang – Lombok, NTB, untuk barang dan penumpang,” kata manager operasional Pelabuhan Gilimanuk Windra Soelistiawan.

Seperti diketahui, lalu lintas Jalan – Denpasar Gilimanuk selama ini cukup padat, terutama angkutan barang dari Gilimanuk menuju Denpasar dan Pelabuhan Padang Bai.

Tidak sedikit angkutan barang melebihi kapasitas sehingga memperlambat lalu lintas jalan. Padatnya angkutan barang juga sering menyebabkan kecelakaan angkutan barang juga sering terjadi di jalur tengkorak. 

NEGARA – Beroperasinya penyeberangan untuk angkutan penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang – Lombok berdampak drastis terhadap lalu lintas kendaraan di Jalan Denpasar – Gilimanuk.

Terjadi penurunan jumlah kendaraan, terutama angkutan barang yang melintasi jalan nasional Jalan – Denpasar Gilimanuk hingga 50 persen.

Berkurangnya lalu lintas kendaraan juga mempercepat jarak tempuh menuju Kota Denpasar atau sebaliknya.

Yang jelas, dengan dibukanya penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang – Lombok, NTB, mengurangi jumlah angkutan barang yang melintas di Jalan Denpasar – Gilimanuk.

Karena hampir semua angkutan barang tujuan NTB dan NTT sudah tidak lagi melintasi Jalan Denpasar – Gilimanuk.

“Sangat besar dampak, lalu lintas kendaraan di Jalan Denpasar- Gilimanuk berkurang sekitar 50 persen,” kata Kasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) XI Anak Agung Oka Nirjaya.

Padatnya lalu lintas barang juga semakin mempercepat kerusakan jalan. Karena dari segi kualitas jalan, tipe aspal jalan di Jalan Denpasar – Gilimanuk lebih rendah dibandingkan dengan tipe aspal di provinsi lain.

Tipe aspal di Jalan Denpasar Gilimanuk hanya kelas B, sehingga kapasitas angkutan yang melintas semestinya tidak melebihi 8 ton, namun selama ini banyak angkutan barang yang melebihi kapasitas.

“Pelanggaran angkutan melebihi kapasitas yang melintas di Jalan Denpasar – Gilimanuk juga menurun,” ujarnya.

Berkurangnya lalu lintas kendaraan yang melintas di Jalan Denpasar – Gilimanuk, selain karena beroperasinya angkutan laut Pelabuhan Ketapang – Lombok, juga dipengaruhi pandemi Covid-19.

Sejak pandemi Covid-19, lalu lintas kendaraan berkurang drastis dibandingkan saat normal sebelum pandemi Covid-19.

Berkurangnya lalu kendaraan di Jalan Denpasar – Gilimanuk, berpengaruh juga terhadap jarak tempuh perjalanan.

Jika biasanya jarak tempuh dari Denpasar menuju Gilimanuk atau sebaliknya membutuhkan waktu sekitar 4 jam perjalanan, karena lalu lintas kendaraan berkurang terutama angkutan barang bisa menghemat waktu sekitar 30 menit bahkan satu jam.

“Sudah bisa dirasakan sekarang, jarak tempuh perjalanan semakin cepat karena lalu lintas kendaraan barang berkurang,” terangnya.

Kapal angkutan penyeberangan Pelabuhan Ketapang – Lombok, NTB yang saat ini beroperasi hanya dari Dirjen Perhubungan Laut.

Sedangkan operasional kapal dari perhubungan laut atau Pelindo akan dioperasikan sebelum akhir tahun.

Sehingga bisa menambah kapasitas angkutan penyeberangan kapal yang melayani rute Pelabuhan Ketapang – Lombok, NTB.

“Rute baru dari Pelabuhan Ketapang – Lombok, NTB, untuk barang dan penumpang,” kata manager operasional Pelabuhan Gilimanuk Windra Soelistiawan.

Seperti diketahui, lalu lintas Jalan – Denpasar Gilimanuk selama ini cukup padat, terutama angkutan barang dari Gilimanuk menuju Denpasar dan Pelabuhan Padang Bai.

Tidak sedikit angkutan barang melebihi kapasitas sehingga memperlambat lalu lintas jalan. Padatnya angkutan barang juga sering menyebabkan kecelakaan angkutan barang juga sering terjadi di jalur tengkorak. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/