AMLAPURA – Untuk memastikan kondisi kawah dan juga kandungan gas di Gunung Agung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)
kembali menerbangkan drone. Misi ini dilakukan mulai kemarin (19/1) sampai 26 Januari mendatang. Drone seri AI 450 milik Aeroterasscan, Bandung terbang di atas Lapangan Umum Selat, Karangasem.
Drone dengan kekuatan atau CC lebih besar dari sebelumnya ini terbang dengan ketinggian mencapai 3 kilometer.
Drone tersebut hanya berputar di atas lapangan, tanpa ke Gunung Agung. “Ini baru uji coba,” kata Seno Sahisnu, dari Terrascen, kemarin.
Seno menjelaskan, dibanding drone sebelumnya yang pernah diterbangkan ke Gunung Agung, yang seri ini memiliki baling-baling lebih besar.
Dengan begitu mesin menjadi lebih kuat dengan harapan daya jelajah juga lebih jauh. Dalam uji coba ini, drone belum membawa perlengkapan lengkap.
Seno menjelaskan, misi penerbangan resmi akan dimulai Sabtu (20/1) mulai pukul 07.00. Sesuai standar, penerbangan berlangsung empat hari.
Namun, bisa sampai seminggu bila kondisi cuaca kurang bagus. Karena itu, penerbangan hari ini akan menunggu cuaca bagus. Yakni, minimal Gunung Agung terlihat secara visual baru bisa menerbangkan drone.
“Drone akan diterbangkan dari Lapangan Umum Selat. Dalam penerbangan akan membawa alat sensor multigas dan kamera untuk mengamati Gunung Agung dan kawah Gunung Agung,” paparnya.