SEMARAPURA – Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung telah memverifikasi sekitar 50 persen PAUD, TK, SD dan SMP yang ada di Kabupaten Klungkung terkait kesiapan menerapkan sistem pembelajaran secara tatap muka. Dalam kegiatan itu ditemukan sejumlah sekolah siap menggelar pembelajaran tatap muka.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung, I Ketut Sujana, di kantornya Selasa (19/1) mengungkapkan, total jumlah sekolah yang harus diverifikasi Dinas Pendidikan Klungkung berkaitan dengan pembelajaran tatap muka sebanyak 289 sekolah. Yakni terdiri dari 130 TK dan PAUD, 136 SD dan 23 SMP.
“Hingga saat ini sudah ada sekitar 50 persen yang kami telah verifikasi. Kami targetkan kegiatan verifikasi ini tuntas Sabtu (23/1),” ujarnya.
Menurutnya dari 50 persen sekolah yang telah diverifikasi ada sejumlah sekolah yang dinyatakan siap menggelar pembelajaran tatap muka namun dengan catatan untuk segera dilengkapi. Itu lantaran ada sekolah yang jumlah toilet yang tidak memadai, dan ada pula karena jumlah wastafel yang masih kurang.
“Bagi yang masih kurang, kami akan tunggu untuk melengkapi. Bila sudah lengkap akan kami verifikasi kembali untuk memastikan kesiapannya,” jelasnya.
Berkaitan tanggal pasti diterapkannya sistem pembelajaran tatap muka, ia mengaku sampai saat ini belum ditentukan. Apalagi saat ini masih diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Klungkung pada khususnya. Namun rencananya akan diberlakukan akhir Januari ini atau awal Februari.
“Banyak hal yang harus dipersiapkan. Jangan sampai sekolah menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Meski semua sekolah telah menyatakan siap. Bahkan SMPN 1 Banjarangkan telah membuat surat atas kesiapannya menerapkan pembelajaran tatap muka,” terangnya.
Walau nantinya pembelajaran tatap muka diterapkan, menurutnya pelaksanaannya tidak akan bersamaan antara sekolah satu dengan lainnya. Sekolah-sekolah yang berada di desa berstatus merah Covid-19, tentunya tidak diperkenankan untuk menerapkan sistem pembelajaran tatap muka.
“Pembelajaran tatap muka rencananya akan dimulai untuk SMP dulu, setelah dua bulan akan dilanjutkan ke SD dan dilanjutkan ke TK serta PAUD,” bebernya.