SINGARAJA – Kerusakan jalan di ruas Jalan Ahmad Yani, tepatnya di sebelah timur simpang empat Pantai Penimbangan kian parah saja. Kerusakan tersebut berpotensi menggerus badan jembatan. Selain itu kerusakan juga mengancam keselamatan para pengendara.
Kerusakan itu telah terjadi sejak sepekan lalu. Awalnya terdapat lubang dengan diameter sekitar 20 centimeter di lokasi itu. Semula lubang itu tak terlalu membahayakan masyarakat. Lama kelamaan, lubang terus membesar. Hingga diameternya lebih dari 50 centimeter.
Belakangan petugas Dinas Perhubungan Buleleng sempat memasang water barrier di sana. Sebagai penanda agar pengendara tak terlalu dekat dengan lubang. Sebab lubang itu berpotensi membuat pengendara sepeda motor tercebur ke dalamnya.
Ternyata pada Rabu (19/1) kerusakan kian parah saja. Diameter lubang kini lebih dari satu meter. Sebuah water barrier yang sempat dipasang, tercebur ke dalam lubang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng I Putu Adiptha Ekaputra mengatakan, hal tersebut telah dilaporkan pada Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII. Sebab kewenangan pengelolaan dan perbaikan ada di tangan balai.
“Kami sudah informasikan pada rekan-rekan di Balai. Mungkin masih menunggu proses perbaikan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa segera diperbaiki,” kata Adiptha.
Menurutnya ruas jalan yang mengalami kerusakan pada musim penghujan ini cukup banyak. Bukan hanya di ruas Jalan Ahmad Yani saja. Namun juga ruas Jalan Raya Giri Emas-Sekumpul, serta Jalan Srikandi. Hal itu membuat Dinas PUTR dalam posisi dilematis. Sebab biaya pemeliharaan rutin hanya tersedia sebanyak Rp 200 juta per tahun.
“Harus skala prioritas. Karena anggaran sebesar itu tidak mungkin cukup melakukan perbaikan menyeluruh. Kami akan berupaya melakukan pemeliharaan semaksimal mungkin dengan dana yang tersedia,” ujarnya.