KUBUTAMBAHAN – Perbekel terpilih di Desa Bontihing, Ketut Daging Arta, 54, meninggal dunia.
Diduga ia meninggal karena serangan jantung. Daging Arta baru saja usai memenangkan kontestasi pemilihan perbekel pada 31 Oktober lalu.
Mendiang diketahui meninggal di RSU Parama Sidhi Singaraja, sekitar pukul 13.30 siang kemarin. Kolega korban pun sama sekali tak menduga bahwa korban meninggal dunia.
Sebab sebelum meninggal, korban sempat ikut pertemuan membahas pelantikan dan melakukan pengukuran baju untuk keperluan pelantikan.
Kakak sulung mendiang, Gede Rasa, 70, mengatakan, korban sempat pingsan di kantor koperasi tempatnya bekerja.
Awalnya korban sempat mengikuti pertemuan dengan para perbekel terpilih di kantor camat.
Setelah usai pertemuan, mendiang kembali ke tempatnya bekerja di Koperasi Loka Amerta Kubutambahan.
“Sempat ikut rapat di kecamatan, sudah ukur baju untuk persiapan pelantikan juga. Kabarnya pulang dari rapat itu,
pingsan di kantornya. Langsung dilarikan ke rumah sakit,” kata Gede Rasa yang juga mantan Perbekel Bontihing itu.
Rasa mengaku sangat terkejut dengan kabar tersebut. Terakhir kali ia sempat bertemu dengan adiknya pada Senin (18/11).
Saat itu ia dan adiknya menghadiri acara pernikahan salah seorang kerabat. “Waktu itu kondisinya sehat. Tidak ada tanda apa-apa. Tadi siang tiba-tiba dapat kabar kalau adik saya masuk rumah sakit,” ujarnya.
Anak sulung mendiang, Gede Upadana Yasa juga tak menyangka dengan kepergian orang tuanya.
Upadana mengaku terakhir berkomunikasi dengan ayahnya pada Jumat (15/11) pekan lalu. Saat itu kondisi ayahnya pun masih segar bugar.
Seingat dirinya, mendiang jatuh sakit sebelum pelaksanaan pilkel. “Sebelum ada informasi pemilihan itu, memang sempat sakit. Tapi sudah sehat lagi, malah ikut pemilihan,” ceritanya.
Sekadar diketahui, pada ajang Pilkel serentak lalu, mendiang Ketut Daging Arta berhadapan dengan calon petahana Gede Ardika.
Dalam pemilihan itu, mendiang menang dengan perolehan suara 1.767, sementara calon petahana hanya mendapat suara 1.253.