28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 6:12 AM WIB

Menristek Dikti Dorong Perguruan Tinggi Makin Inovatif Hasilkan Karya

SINGARAJA – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Prof. Mohamad Nasir meminta agar perguruan tinggi di Indonesia, semakin inovatif dalam melakukan proses pembelajaran.

Permintaan itu disampaikan Menristek, saat melakukan kunjungan kerja ke Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Selasa (20/8).

Menteri Nasir datang ke Singaraja untuk memberikan kuliah umum pada penutupan Orientasi Kehidupan Kampus (OKK) mahasiswa baru.

Selain itu Nasir juga melakukan sejumlah agenda peresmian. Seperti mesin filter air minum, inkubator bisnis, serta kebun buah tanaman tropis di Undiksha Kampus Jinengdalem.

Nasir juga menyerahkan bantuan produk inovasi teknologi pada masyarakat. Nasir mengatakan, Perguruan Tinggi memiliki peran penting dalam menyelesaikan persoalan yang ada di masyarakat.

Ia pun berharap bisa melahirkan inovasi-inovasi di bidang teknologi tepat guna. Bukan sekadar melakukan penelitian dan publikasi ilmiah.

Dengan melahirkan teknologi tepat guna bagi masyarakat, diharapkan perguruan tinggi bisa memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

“Perguruan tinggi harus bermanfaat untuk masyarakat. Harus bisa melakukan inovasi. Harus bisa mendukung pembangunan,” tegasnya. 

Lebih lanjut Nasir mengatakan, kini pihaknya telah mendorong perguruan tinggi menghadirkan produk-produk teknologi tepat guna pada ajang Bakti Inovasi Teknologi. Tahun ini, Bakti Inovasi Teknologi dipusatkan di Undiksha Singaraja.

Dalam ajang bakti inovasi itu, sejumlah alat disalurkan pada masyarakat. Diantaranya sebuah traktor tangan berbasis android yang dihasilkan STIKOM Bali,

20 buah Ponkod (alat bantu pemanjat kelapa produksi STIMIK Primakara Denpasar, 10 buah Bali Printer 3D 2in1 produksi STIKI Indonesia, 2.400 buah bibit tanaman tropis produk Institut Pertanian Bogor (IPB), serta beberapa produk lainnya.

“Bakti Inovasi Teknologi ini merupakan salah satu bentuk pertanggung jawaban Kemenristekdikti kepada masyarakat dari hasil karya anak bangsa

dalam mengimplementasikan produk hasil inovasinya dalam upaya meningkatkan nilai tambah ekonomi masyarakat,” jelas Nasir.

Sementara itu, Rektor Undiksha, Prof. I Nyoman Jampel menegaskan pihaknya akan mengikuti kebijakan yang diarahkan kementerian.

Termasuk dalam pengembangan inkubator bisnis. Nantinya inkubator itu akan menjadi media untuk memaksimalkan hasil penelitian para akademisi di Undiksha.

Saat ini, kata Jampel, sudah ada beberapa produk akademisi yang dapat dioptimalkan masyarakat.

Di antaranya pengembangan anggur laut, kerajinan dari limbah bambu, produk kerajinan gerabah, serta beberapa produk lain yang diharapkan bisa diserap dunia usaha dan industri.

“Sebelum masuk ke industri, produk-produk penelitian ini ditangani dulu di inkubator bisnis. Dengan ini, animo para peneliti untuk menghasilkan produk bisa semakin meningkat,” kata Jampel.

Disisi lain Menristek Nasir juga melakukan penanaman bibit buah tropis di Undiksha Kampus Jinengdalem.

Rencananya akan dikembangkan lahan pembibitan buah tropis seluas 3,5 hektare di sana. Sejumlah buah yang ditanam yakni alpukat, kelengkeng, dan pepaya. 

SINGARAJA – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Prof. Mohamad Nasir meminta agar perguruan tinggi di Indonesia, semakin inovatif dalam melakukan proses pembelajaran.

Permintaan itu disampaikan Menristek, saat melakukan kunjungan kerja ke Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Selasa (20/8).

Menteri Nasir datang ke Singaraja untuk memberikan kuliah umum pada penutupan Orientasi Kehidupan Kampus (OKK) mahasiswa baru.

Selain itu Nasir juga melakukan sejumlah agenda peresmian. Seperti mesin filter air minum, inkubator bisnis, serta kebun buah tanaman tropis di Undiksha Kampus Jinengdalem.

Nasir juga menyerahkan bantuan produk inovasi teknologi pada masyarakat. Nasir mengatakan, Perguruan Tinggi memiliki peran penting dalam menyelesaikan persoalan yang ada di masyarakat.

Ia pun berharap bisa melahirkan inovasi-inovasi di bidang teknologi tepat guna. Bukan sekadar melakukan penelitian dan publikasi ilmiah.

Dengan melahirkan teknologi tepat guna bagi masyarakat, diharapkan perguruan tinggi bisa memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

“Perguruan tinggi harus bermanfaat untuk masyarakat. Harus bisa melakukan inovasi. Harus bisa mendukung pembangunan,” tegasnya. 

Lebih lanjut Nasir mengatakan, kini pihaknya telah mendorong perguruan tinggi menghadirkan produk-produk teknologi tepat guna pada ajang Bakti Inovasi Teknologi. Tahun ini, Bakti Inovasi Teknologi dipusatkan di Undiksha Singaraja.

Dalam ajang bakti inovasi itu, sejumlah alat disalurkan pada masyarakat. Diantaranya sebuah traktor tangan berbasis android yang dihasilkan STIKOM Bali,

20 buah Ponkod (alat bantu pemanjat kelapa produksi STIMIK Primakara Denpasar, 10 buah Bali Printer 3D 2in1 produksi STIKI Indonesia, 2.400 buah bibit tanaman tropis produk Institut Pertanian Bogor (IPB), serta beberapa produk lainnya.

“Bakti Inovasi Teknologi ini merupakan salah satu bentuk pertanggung jawaban Kemenristekdikti kepada masyarakat dari hasil karya anak bangsa

dalam mengimplementasikan produk hasil inovasinya dalam upaya meningkatkan nilai tambah ekonomi masyarakat,” jelas Nasir.

Sementara itu, Rektor Undiksha, Prof. I Nyoman Jampel menegaskan pihaknya akan mengikuti kebijakan yang diarahkan kementerian.

Termasuk dalam pengembangan inkubator bisnis. Nantinya inkubator itu akan menjadi media untuk memaksimalkan hasil penelitian para akademisi di Undiksha.

Saat ini, kata Jampel, sudah ada beberapa produk akademisi yang dapat dioptimalkan masyarakat.

Di antaranya pengembangan anggur laut, kerajinan dari limbah bambu, produk kerajinan gerabah, serta beberapa produk lain yang diharapkan bisa diserap dunia usaha dan industri.

“Sebelum masuk ke industri, produk-produk penelitian ini ditangani dulu di inkubator bisnis. Dengan ini, animo para peneliti untuk menghasilkan produk bisa semakin meningkat,” kata Jampel.

Disisi lain Menristek Nasir juga melakukan penanaman bibit buah tropis di Undiksha Kampus Jinengdalem.

Rencananya akan dikembangkan lahan pembibitan buah tropis seluas 3,5 hektare di sana. Sejumlah buah yang ditanam yakni alpukat, kelengkeng, dan pepaya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/