28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:42 AM WIB

Ruangan SDN 1 Batuagung Rusak, Salahkan Konstruksi Baja Ringan, Kok!

NEGARA – Kontruksi baja ringan yang digunakan di gedung sekolah, tampaknya, kurang cocok di Jembrana.

Sebab, banyak gedung sekolah yang menggunakan kontruksi baja ringan untuk kerangka atap dan plafonnya kini sudah rudah.

Seperti yang terjadi di SD 1 Batuagung, yang berlokasi di Jalan Waturenggong, Banjar Tegalasih, Batuagung, Jembrana.

Ada empat ruangan di satu gedung yang tidak bisa dipakai karena mengalami kerusakan. Empat ruangan tersebut sebelumnya digunakan untuk ruangan kepala sekolah, ruang UKS, ruang kelas VI dan ruangan TK Dharma Handayani.

Namun, kini harus dikosongkan karena bagian atapnya yang mengunakan kontruksi baja ringan sudah berkarat dan jebol.

Selain keempat ruangan tersebut, ruangan lainnya juga mengalami kerusakan pada bagian plafon dan atapnya sehingga bocor saat turun hujan.

Karena ruangan itu tidak bisa dipakai pihak sekolah memanfaatkan bangunan bekas mess dan gudang sekolah untuk ruang kelas agar proses belajar mengajar bisa berjalan meski jauh lebih sempit dari ruang kelas yang rusak.

“Kerusakanya sudah cukup lama dan mulai parah sejak enam bulan lalu,” ujar  I Gede Parwata, salah seorang guru.

Gedung sekolah itu merupakan bangunan tua saat direhab tahun 2008 lalu kerangka atapnya yang mengunakan kayu diganti baja ringan.

“Mungkin karena tiudak cocok kap baja ringan tapi pakai genteng biasa,” ujarnya.

 

NEGARA – Kontruksi baja ringan yang digunakan di gedung sekolah, tampaknya, kurang cocok di Jembrana.

Sebab, banyak gedung sekolah yang menggunakan kontruksi baja ringan untuk kerangka atap dan plafonnya kini sudah rudah.

Seperti yang terjadi di SD 1 Batuagung, yang berlokasi di Jalan Waturenggong, Banjar Tegalasih, Batuagung, Jembrana.

Ada empat ruangan di satu gedung yang tidak bisa dipakai karena mengalami kerusakan. Empat ruangan tersebut sebelumnya digunakan untuk ruangan kepala sekolah, ruang UKS, ruang kelas VI dan ruangan TK Dharma Handayani.

Namun, kini harus dikosongkan karena bagian atapnya yang mengunakan kontruksi baja ringan sudah berkarat dan jebol.

Selain keempat ruangan tersebut, ruangan lainnya juga mengalami kerusakan pada bagian plafon dan atapnya sehingga bocor saat turun hujan.

Karena ruangan itu tidak bisa dipakai pihak sekolah memanfaatkan bangunan bekas mess dan gudang sekolah untuk ruang kelas agar proses belajar mengajar bisa berjalan meski jauh lebih sempit dari ruang kelas yang rusak.

“Kerusakanya sudah cukup lama dan mulai parah sejak enam bulan lalu,” ujar  I Gede Parwata, salah seorang guru.

Gedung sekolah itu merupakan bangunan tua saat direhab tahun 2008 lalu kerangka atapnya yang mengunakan kayu diganti baja ringan.

“Mungkin karena tiudak cocok kap baja ringan tapi pakai genteng biasa,” ujarnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/