33.5 C
Jakarta
19 April 2024, 13:47 PM WIB

Angin Ngelinus Terjang Buleleng, Rumah Kaca Hancur, Petani Merugi

SUKASADA – Angin kencang yang berhembus di wilayah Desa Pancasari sejak Sabtu (19/10) lalu, memicu kerusakan yang cukup parah.

Puluhan green house alias rumah kaca mengalami kerusakan. Selain itu sejumlah fasilitas yang ada di Griya Taman Guna Anyar Sari Ashrama Desa Pancasari, juga mengalami kerusakan.

Angin kencang sudah berembus sejak pukul 12.00 Sabtu siang lalu. Angin berembus makin kencang jelang malam hari.

Sekitar pukul 19.00 petang, angin ngelinus bertiup. Angin itu pun memicu kerusakan yang cukup masif di sejumlah tempat.

Kerusakan paling parah disebut terjadi di Banjar Dinas Dasong dan Banjar Dinas Peken. Di Banjar Dinas Peken misalnya, sebuah rumah kaca milik Gusti Ngurah Made Nuada, ambruk dihempas angin.

Rumah kaca seluas kurang lebih empat are itu, ambruk begitu saja dan menimpa seluruh tanaman yang ada di dalamnya.

Sementara itu, di Banjar Dinas Dasong, rumah kaca milik Gede David Mertada juga mengalami kerusakan. Atap rumah kaca hancur diterbangkan angin.

Akibatnya tanaman paprika yang telah ditanam di dalam rumah kaca mulai layu. Tanaman itu dipastikan meranggas mati dalam waktu dekat ini.

Padahal, tanaman itu telah berusia dua bulan. Tinggal butuh waktu sebulan lagi untuk panen. Di lahan seluas 4,5 are itu tercatat ada 1.386 rumpun paprika.

Kerugian diperkirakan mencapai Rp 100 juta. “Ini sudah tidak bisa diselamatkan lagi. Mestinya kan nggak boleh kena angin.

Kalau begini, sudah layu dia. Tinggal tunggu mati saja. Padahal, tinggal sebulan lagi,” kata Kadek Tri Pena, istri pemilik rumah kaca.

 

 

SUKASADA – Angin kencang yang berhembus di wilayah Desa Pancasari sejak Sabtu (19/10) lalu, memicu kerusakan yang cukup parah.

Puluhan green house alias rumah kaca mengalami kerusakan. Selain itu sejumlah fasilitas yang ada di Griya Taman Guna Anyar Sari Ashrama Desa Pancasari, juga mengalami kerusakan.

Angin kencang sudah berembus sejak pukul 12.00 Sabtu siang lalu. Angin berembus makin kencang jelang malam hari.

Sekitar pukul 19.00 petang, angin ngelinus bertiup. Angin itu pun memicu kerusakan yang cukup masif di sejumlah tempat.

Kerusakan paling parah disebut terjadi di Banjar Dinas Dasong dan Banjar Dinas Peken. Di Banjar Dinas Peken misalnya, sebuah rumah kaca milik Gusti Ngurah Made Nuada, ambruk dihempas angin.

Rumah kaca seluas kurang lebih empat are itu, ambruk begitu saja dan menimpa seluruh tanaman yang ada di dalamnya.

Sementara itu, di Banjar Dinas Dasong, rumah kaca milik Gede David Mertada juga mengalami kerusakan. Atap rumah kaca hancur diterbangkan angin.

Akibatnya tanaman paprika yang telah ditanam di dalam rumah kaca mulai layu. Tanaman itu dipastikan meranggas mati dalam waktu dekat ini.

Padahal, tanaman itu telah berusia dua bulan. Tinggal butuh waktu sebulan lagi untuk panen. Di lahan seluas 4,5 are itu tercatat ada 1.386 rumpun paprika.

Kerugian diperkirakan mencapai Rp 100 juta. “Ini sudah tidak bisa diselamatkan lagi. Mestinya kan nggak boleh kena angin.

Kalau begini, sudah layu dia. Tinggal tunggu mati saja. Padahal, tinggal sebulan lagi,” kata Kadek Tri Pena, istri pemilik rumah kaca.

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/