26.6 C
Jakarta
24 April 2024, 22:27 PM WIB

Covid di Jembrana Naik Drastis, Redam Klaster Keluarga & Perkantoran!

NEGARA – Sempat melandai beberapa hari, kasus baru konfirmasi positif Covid-19 di Jembrana kembali meningkat cukup drastis.

Dalam sehari dilaporkan 26 kasus baru terkonfirmasi positif. Jumlah tambahan kasus baru ini tertinggi sejak pandemi Covid-19 di Jembrana.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan, dari total 26 kasus baru kemarin,

berasal dari lingkungan keluarga, kantor, tenaga medis, dan juga hasil tracing melalui rapid tes reaktif kemudian swabnya juga positif.

Dari jumlah tersebut, ada lima tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif yang berdinas di Puskesmas, anggota Polri tiga orang, serta klaster keluarga yang tertular dari anggota keluarga lainnya yang sebelumnya sudah dinyatakan positif.

Serta seorang ibu hamil asal Desa Poh Santen juga terkonfirmasi positif. “Dari kasus positif yang baru ini, klaster keluarga meningkat dan klaster perkantoran masih ada,” jelasnya.

Terkait tingginya kasus baru ini menjadi bukti bahwa kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan mulai menurun.

Karena itu, pihaknya mengingatkan agar masyarakat Jembrana untuk mewaspadai penularan virus melalui klaster keluarga.

Dalam menerapkan protokol kesehatan di dalam lingkungan keluarga, menurut Arisantha, memang sulit, tetapi harus dilakukan untuk menjaga kesehatan bersama agar tidak terpapar virus.

“Kasus hari ini hampir semuanya ada korelasinya dengan klaster keluarga. Bagaimana penularan cukup banyak terjadi dari kegiatan keluarga, seperti acara adat dan keagamaan yang melibatkan jumlah warga banyak,” terangnya.

Protokol kesehatan itu bisa berjalan dan diterapkan dalam setiap kegiatan adat dan agama, misalnya melalui menjaga jarak aman, mengatur batasan jumlah peserta dan menggunakan masker dengan benar.

“Memang sulit karena belum terbiasa, tapi mau tidak mau harus dilakukan karena potensi penularan dari klaster keluarga sangat besar dan sangat mungkin terjadi lagi,” terang Arisantha.

Selain tambahan kasus sembuh, dua orang pasien terkonfirmasi positif sudah sembuh setelah menjalani isolasi.

Dua orang yang sembuh tersebut, satu pasien dirawat di RSU Negara sebelumnya, satu lagi merupakan warga isolasi mandiri.

Sehingga, kumulatif terkonfirmasi hari ini bertambah menjadi 236 orang dengan angka kesembuhan sebanyak 196 orang. Sementara kasus kematian dengan status terkonfirmasi covid-19 sebanyak lima orang.

Meningkatnya kasus baru di Jembrana, membuat ruang isolasi RSU Negara yang disediakan masih kurang.

Sebelum ada tambahan 26 kasus kemarin, ruang isolasi RSU Negara yang sudah memiliki kapasitas 42 tempat tidur sudah terisi 23 orang, sebanyak 11 orang pasien terkonfirmasi positif, 11 orang suspect dan 2 orang probable.

“Secara bertahap kasus baru ini akan dirujuk ke ruang isolasi RSU Negara,” jelasnya. Namun, karena kapasitas ruang isolasi RSU Negara terbatas, tidak akan mampu menampung semua pasien terkonfirmasi positif yang baru.

Pihaknya akan memprioritaskan merujuk pasien terkonfirmasi positif ke ruang isolasi Negara yang memiliki gejala.

“Bagi pasien yang tidak bergejala bisa melakukan isolasi mandiri di rumah, dengan catatan harus menjalankan isolasi dengan ketat dan menjalakan protokol kesehatan dengan disiplin,” ujarnya. 

NEGARA – Sempat melandai beberapa hari, kasus baru konfirmasi positif Covid-19 di Jembrana kembali meningkat cukup drastis.

Dalam sehari dilaporkan 26 kasus baru terkonfirmasi positif. Jumlah tambahan kasus baru ini tertinggi sejak pandemi Covid-19 di Jembrana.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan, dari total 26 kasus baru kemarin,

berasal dari lingkungan keluarga, kantor, tenaga medis, dan juga hasil tracing melalui rapid tes reaktif kemudian swabnya juga positif.

Dari jumlah tersebut, ada lima tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif yang berdinas di Puskesmas, anggota Polri tiga orang, serta klaster keluarga yang tertular dari anggota keluarga lainnya yang sebelumnya sudah dinyatakan positif.

Serta seorang ibu hamil asal Desa Poh Santen juga terkonfirmasi positif. “Dari kasus positif yang baru ini, klaster keluarga meningkat dan klaster perkantoran masih ada,” jelasnya.

Terkait tingginya kasus baru ini menjadi bukti bahwa kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan mulai menurun.

Karena itu, pihaknya mengingatkan agar masyarakat Jembrana untuk mewaspadai penularan virus melalui klaster keluarga.

Dalam menerapkan protokol kesehatan di dalam lingkungan keluarga, menurut Arisantha, memang sulit, tetapi harus dilakukan untuk menjaga kesehatan bersama agar tidak terpapar virus.

“Kasus hari ini hampir semuanya ada korelasinya dengan klaster keluarga. Bagaimana penularan cukup banyak terjadi dari kegiatan keluarga, seperti acara adat dan keagamaan yang melibatkan jumlah warga banyak,” terangnya.

Protokol kesehatan itu bisa berjalan dan diterapkan dalam setiap kegiatan adat dan agama, misalnya melalui menjaga jarak aman, mengatur batasan jumlah peserta dan menggunakan masker dengan benar.

“Memang sulit karena belum terbiasa, tapi mau tidak mau harus dilakukan karena potensi penularan dari klaster keluarga sangat besar dan sangat mungkin terjadi lagi,” terang Arisantha.

Selain tambahan kasus sembuh, dua orang pasien terkonfirmasi positif sudah sembuh setelah menjalani isolasi.

Dua orang yang sembuh tersebut, satu pasien dirawat di RSU Negara sebelumnya, satu lagi merupakan warga isolasi mandiri.

Sehingga, kumulatif terkonfirmasi hari ini bertambah menjadi 236 orang dengan angka kesembuhan sebanyak 196 orang. Sementara kasus kematian dengan status terkonfirmasi covid-19 sebanyak lima orang.

Meningkatnya kasus baru di Jembrana, membuat ruang isolasi RSU Negara yang disediakan masih kurang.

Sebelum ada tambahan 26 kasus kemarin, ruang isolasi RSU Negara yang sudah memiliki kapasitas 42 tempat tidur sudah terisi 23 orang, sebanyak 11 orang pasien terkonfirmasi positif, 11 orang suspect dan 2 orang probable.

“Secara bertahap kasus baru ini akan dirujuk ke ruang isolasi RSU Negara,” jelasnya. Namun, karena kapasitas ruang isolasi RSU Negara terbatas, tidak akan mampu menampung semua pasien terkonfirmasi positif yang baru.

Pihaknya akan memprioritaskan merujuk pasien terkonfirmasi positif ke ruang isolasi Negara yang memiliki gejala.

“Bagi pasien yang tidak bergejala bisa melakukan isolasi mandiri di rumah, dengan catatan harus menjalankan isolasi dengan ketat dan menjalakan protokol kesehatan dengan disiplin,” ujarnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/