29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:16 AM WIB

Diguyur Hujan Lebat Sejak Sore, Banjir Kembali Kepung Kota Singaraja

SINGARAJA – Musibah banjir kembali mengepung Kota Singaraja. Sejumlah wilayah di Kota Singaraja dilaporkan terendam banjir.

Hujan lebat mulai mengguyur wilayah Buleleng sejak pukul 16.00, Kamis (22/3) sore. Mendadak hujan lebat disertai angin kencang mengguyur wilayah Singaraja.

Bahkan petir keras dan diikuti beberapa kali sambaran petir, membuat warga memilih berdiam diri di rumah.

Mulai pukul 17.00 sore, musibah banjir terjadi di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Buleleng.

Di Kecamatan Gerokgak misalnya, banjir dilaporkan terjadi di Desa Pejarakan, Desa Pemuteran, Desa Patas, dan Desa Sanggalangit.

Sedangkan di Kecamatan Seririt, banjir terjadi di sepanjang Jalan Raya Singaraja-Gilimanuk, khususnya yang masuk di wilayah Desa Sulanyah.

Sementara di wilayah Kota Singaraja, banjir terjadi hampir di penjuru kota. Mulai dari daerah langganan banjir seperti di Kampung Bugis,

dan Kampung Anyar, Jalan Laksamana serta Jalan Srikadni Desa Baktiseraga, hingga Jalan Jalak Putih Kelurahan Banyuasri.

Bukan hanya itu, beberapa fasilitas pemerintah juga kebanjiran. Salah satunya di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Buleleng.

Banjir menggenangi lobi kantor. Genangan air bahkan disebut masuk hingga ke dalam ruang kerja Kepala Dinas PUPR Buleleng, Ketut Suparta Wijaya.

Sementara titik-titik banjir yang baru, diketahui muncul di Lingkungan Banyuning Utara, serta Lingkungan Kampung Tinggi Kelurahan Kampung Baru.

Bahkan, rumah Anggota Komisi III DPRD Buleleng, Wayan Masdana kebanjiran hingga setinggi lutut orang dewasa.

Titik banjir terparah disebut ada di depan Secata A, di sisi selatan Stadion Mayor Metra, Jalan Ahmad Yani, Jalan Jalak Putih, simpang empat Desa Panji, Jalan Srikandi, dan simpang tiga Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Pemaron.

“Masalah utama di Kampung Tinggi itu karena ada penyempitan drainase. Jadi dari selatan drainasenya besar, semakin ke utara semakin sempit.

Akibatnya ketika ada limpahan air, meluap ke jalan dan masuk ke rumah-rumah warga yang posisinya lebih rendah dari jalan raya.

Sekarang kami sedang upayakan penanganan,” kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Ketut Susila.

Bukan hanya banjir, BPBD Buleleng juga menerima beberapa laporan pohon tumbang. Diantaranya di dekat Kantor Samsat Bersama Buleleng,

di Desa Penglatan, serta di Banjar Dinas Sanih Desa Bukti. Seluruh laporan pohon tumbang, telah ditangani BPBD Buleleng.

SINGARAJA – Musibah banjir kembali mengepung Kota Singaraja. Sejumlah wilayah di Kota Singaraja dilaporkan terendam banjir.

Hujan lebat mulai mengguyur wilayah Buleleng sejak pukul 16.00, Kamis (22/3) sore. Mendadak hujan lebat disertai angin kencang mengguyur wilayah Singaraja.

Bahkan petir keras dan diikuti beberapa kali sambaran petir, membuat warga memilih berdiam diri di rumah.

Mulai pukul 17.00 sore, musibah banjir terjadi di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Buleleng.

Di Kecamatan Gerokgak misalnya, banjir dilaporkan terjadi di Desa Pejarakan, Desa Pemuteran, Desa Patas, dan Desa Sanggalangit.

Sedangkan di Kecamatan Seririt, banjir terjadi di sepanjang Jalan Raya Singaraja-Gilimanuk, khususnya yang masuk di wilayah Desa Sulanyah.

Sementara di wilayah Kota Singaraja, banjir terjadi hampir di penjuru kota. Mulai dari daerah langganan banjir seperti di Kampung Bugis,

dan Kampung Anyar, Jalan Laksamana serta Jalan Srikadni Desa Baktiseraga, hingga Jalan Jalak Putih Kelurahan Banyuasri.

Bukan hanya itu, beberapa fasilitas pemerintah juga kebanjiran. Salah satunya di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Buleleng.

Banjir menggenangi lobi kantor. Genangan air bahkan disebut masuk hingga ke dalam ruang kerja Kepala Dinas PUPR Buleleng, Ketut Suparta Wijaya.

Sementara titik-titik banjir yang baru, diketahui muncul di Lingkungan Banyuning Utara, serta Lingkungan Kampung Tinggi Kelurahan Kampung Baru.

Bahkan, rumah Anggota Komisi III DPRD Buleleng, Wayan Masdana kebanjiran hingga setinggi lutut orang dewasa.

Titik banjir terparah disebut ada di depan Secata A, di sisi selatan Stadion Mayor Metra, Jalan Ahmad Yani, Jalan Jalak Putih, simpang empat Desa Panji, Jalan Srikandi, dan simpang tiga Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Pemaron.

“Masalah utama di Kampung Tinggi itu karena ada penyempitan drainase. Jadi dari selatan drainasenya besar, semakin ke utara semakin sempit.

Akibatnya ketika ada limpahan air, meluap ke jalan dan masuk ke rumah-rumah warga yang posisinya lebih rendah dari jalan raya.

Sekarang kami sedang upayakan penanganan,” kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Ketut Susila.

Bukan hanya banjir, BPBD Buleleng juga menerima beberapa laporan pohon tumbang. Diantaranya di dekat Kantor Samsat Bersama Buleleng,

di Desa Penglatan, serta di Banjar Dinas Sanih Desa Bukti. Seluruh laporan pohon tumbang, telah ditangani BPBD Buleleng.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/