SINGARAJA – Dinas Pertanian (Distan) Buleleng akhirnya menerjunkan tim untuk menelusuri kasus kematian ternak di Desa Julah, Kecamatan Tejakula.
Meski telah menerjunkan tim, Distan belum bisa mengambil kesimpulan apapun terhadap peristiwa tersebut. Pasalnya tim tak menemukan bangkai hewan yang diduga mati misterius itu.
Tim dari Distan Buleleng disebut sudah datang ke Desa Julah pada Selasa (23/7) siang. Tim hanya berhasil bertemu dengan beberapa warga yang ternaknya mati selama tiga bulan terakhir.
Hasil pendataan sementara, total ada 21 ekor hewan ternak yang ditemukan mati. “Rinciannya 19 ekor anak babi dan dua ekor pedet (anak sapi, Red). Itu dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.
Kejadian terakhir itu tanggal 20 Juli dan 22 Juli. Keduanya itu anak babi yang mati,” kata Kasi Kesehatan Hewan Distan Buleleng drh. I Gusti Bagus Oka Yadnya.
Lantaran tak menemukan bangkai yang dimaksud, praktis tim hanya berpijak pada foto-foto yang diambil oleh para peternak.
Terhadap peristiwa tersebut, Oka mengaku pihaknya akan terus melakukan pemantauan. Ia menghimbau masyarakat tak resah dengan kejadian itu.
Apabila ditemukan kembali hewan yang mati, masyarakat dihimbau tak langsung menguburnya. “Segera lapor ke dokter hewan di kecamatan. Supaya nanti bisa kami investigasi lebih lanjut,” tandas Oka.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga di Desa Julah, Kecamatan Tejakula, dibuat resah dengan kematian hewan ternak milik warga.
Peristiwa itu terjadi beruntun selama tiga bulan terakhir. Hewan yang mati diantaranya anak babi maupun anak sapi.