Radar Bali.com — Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kembali meminta masyarakat tidak mencoba mendekati radius 9 – 12 kilometer dari puncak Gunung Agung.
PVMBG juga mengimbau masyarakat tetap waspada sekaligus siap menghadapi kemungkinan terburuk, yakni terjadinya erupsi.
Pasalnya, hingga kemarin intensitas gempa vulkanik masih tinggi dan terus meningkat signifikan.
PVMBG sendiri menyatakan khawatir jika sewaktu-waktu terjadi tremor, atau gempa kecil yang terjadi terus menerus aibat kegiatan vulkanik berupa gerakan magma.
“Kalau terjadi tremor, biasanya beberapa menit atau jam kemudian gunung meletus. Kami minta semua waspada,” ujar Kasbani, Kepala PVMBG saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Bali.
Kasbani menyatakan, tremor memang belum muncul. Namun, gempa vulkanik dangka menunjukkan magma terus menggelembung menuju permukaan. Pria asal Banyuwangi, Jawa Timur, itu mengaku tidak bisa memprediksi kapan tremor muncul.
Sebab, pada 1963 atau letusan Gunung Agung terakhir kalinya, Indonesia belum memiliki alat memadai untuk mencatat indikasi erupsi.
“Kami minta waspada karena erupsi bisa terjadi kapanpun. Kalau terjadi erupsi, tidak cukup waktu menyelamatkan diri bagi warga yang ada di KRB,” tukasnya.
“Sampai saat ini tremor belum muncul. Tapi, jika tremor keluar mendadak itu yang kami takutkan dan waspadai. Saat tremor muncul biasanya diikuti letusan,” imbuh Kabid Mitigasi PVMBG, Gede Suantika