26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 3:39 AM WIB

Gunung Agung Terus Erupsi, Abu Mengarah ke Timur

RadarBali.com – Gunung Agung terus mengalami erupsi hingga saat ini. Sejak erupsi freatik pertama, Sabtu (25/11)pukul 17:30 Wita dengan ketinggian 1.500 meter dari puncak kawah, erupsi susulan terjadi beruntun sejak Sabtu malam pukul 23.00 Wita.

Erupsi terpantau kembali terjadi pada Minggu (26/11) pagi pukul 05.05 Wita dengan tinggi kolom abu kelabu gelap bertekanan sedang mencapai 2.000 meter.

Disusul kemudian pukul 05.45 Wita ketinggian mencapai 3.000 meter. PVMB terus menerus melaporkan perkembangan erupsi kepada Posko BNPB dan kepada masyarakat.

Erupsi kemudian kembali terjadi pada pukul 06:20 Wita dengan ketinggian erupsi mencapai 3.000 meter hingga 4.000 meter dari puncak mengarah ke tenggara dengan kecepatan 18 km per jam.

Analisis sebaran abu vulkanik dari satelit Himawari BMKG menunjukkan bahwa sebaran abu mengarah ke timur hingga tenggara menuju ke daerah Lombok.

“Sifat dan arah sebaran abu vulkanik tergantung dari arah angin,” ujar Kepala Pusat Informasi, Data, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Minggu pagi.

PVMBG telah mengeluarkan peringatan penerbangan (VONA, Volcano Observatory Notice for Aviation) dinaikkan dari orange menjadi red. 

‘Status Gunung Agung masih Siaga (level 3) dengan rekomendasi di dalam radius 6-7,5 km dari puncak kawah harus tidak ada aktivitas masyarakat. Masyarakat yang masih ada di dalam radius berbahaya segera mengungsi dengan tertib,” kata Sutopo.

Meski terjadi erupsi beruntun tetapi tidak ada peningkatan aktivitas vulkanik. Jumlah gempa vulkanik dangkal sebanyak 5 kali, gempa vulkanik dalam sebanyak 4 kali, dan tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo 1-2 mm (dominan 1 mm).

Tidak ada lonjakan kegempaan. Sementara hujan abu dilaporkan terjadi di beberapa tempat.

Seperti di Desa Duda Utara, Desa Duda Timur, Desa Pempetan, Desa Besakih, Desa Sideman, Desa Tirta Abang, Desa Sebudi, Desa Amerta Bhuana di Klungkung. Juga terjadi di beberapa desa di Gianyar.

“Jumlah pengungsi masih dalam pendataan. BPBD bersama SKPD, Basarnas, TNI, Polri, PMI, dan relawan membagikan masker kepada masyarakat,” bebernya.

BPBD Provinsi NTB juga telah menginstruksikan agar BPBD Lombok Barat, BPBD Kota Mataram dan BPBD Lombok Utara segera melaporkan dampak hujan abu di wilayahnya.

“Masker agar segera didistribusikan kepada masyarakat,” bebernya

RadarBali.com – Gunung Agung terus mengalami erupsi hingga saat ini. Sejak erupsi freatik pertama, Sabtu (25/11)pukul 17:30 Wita dengan ketinggian 1.500 meter dari puncak kawah, erupsi susulan terjadi beruntun sejak Sabtu malam pukul 23.00 Wita.

Erupsi terpantau kembali terjadi pada Minggu (26/11) pagi pukul 05.05 Wita dengan tinggi kolom abu kelabu gelap bertekanan sedang mencapai 2.000 meter.

Disusul kemudian pukul 05.45 Wita ketinggian mencapai 3.000 meter. PVMB terus menerus melaporkan perkembangan erupsi kepada Posko BNPB dan kepada masyarakat.

Erupsi kemudian kembali terjadi pada pukul 06:20 Wita dengan ketinggian erupsi mencapai 3.000 meter hingga 4.000 meter dari puncak mengarah ke tenggara dengan kecepatan 18 km per jam.

Analisis sebaran abu vulkanik dari satelit Himawari BMKG menunjukkan bahwa sebaran abu mengarah ke timur hingga tenggara menuju ke daerah Lombok.

“Sifat dan arah sebaran abu vulkanik tergantung dari arah angin,” ujar Kepala Pusat Informasi, Data, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Minggu pagi.

PVMBG telah mengeluarkan peringatan penerbangan (VONA, Volcano Observatory Notice for Aviation) dinaikkan dari orange menjadi red. 

‘Status Gunung Agung masih Siaga (level 3) dengan rekomendasi di dalam radius 6-7,5 km dari puncak kawah harus tidak ada aktivitas masyarakat. Masyarakat yang masih ada di dalam radius berbahaya segera mengungsi dengan tertib,” kata Sutopo.

Meski terjadi erupsi beruntun tetapi tidak ada peningkatan aktivitas vulkanik. Jumlah gempa vulkanik dangkal sebanyak 5 kali, gempa vulkanik dalam sebanyak 4 kali, dan tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo 1-2 mm (dominan 1 mm).

Tidak ada lonjakan kegempaan. Sementara hujan abu dilaporkan terjadi di beberapa tempat.

Seperti di Desa Duda Utara, Desa Duda Timur, Desa Pempetan, Desa Besakih, Desa Sideman, Desa Tirta Abang, Desa Sebudi, Desa Amerta Bhuana di Klungkung. Juga terjadi di beberapa desa di Gianyar.

“Jumlah pengungsi masih dalam pendataan. BPBD bersama SKPD, Basarnas, TNI, Polri, PMI, dan relawan membagikan masker kepada masyarakat,” bebernya.

BPBD Provinsi NTB juga telah menginstruksikan agar BPBD Lombok Barat, BPBD Kota Mataram dan BPBD Lombok Utara segera melaporkan dampak hujan abu di wilayahnya.

“Masker agar segera didistribusikan kepada masyarakat,” bebernya

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/