28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 3:50 AM WIB

Fokus Konservasi, Bantah Ada Main dengan PLTU Celukan Bawang

SINGARAJA – Yayasan Bumi Hijau Indah yang berkonsentrasi dalam konservasi terumbu karang telah menemukan setidaknya delapan spesies baru terumbu karang di perairan Celukan Bawang.

Tepatnya di perairan laut di depan PLTU Celukan Bawang. Atas penemuan ini, Ketua Yayasan Bumi Hijau Indah Dodik Prasetya

berkesimpulan bahwa keberadaan PLTU Celukan Bawang tidak merusak biota yang ada di laut, termasuk terumbu karang.

“Tidak ada dampaknya. Karena di tahun 2015 mulai pembangunan (PLTU Celukan Bawang) sejak itu karangnya juga mukai bertumbuh normal,” kata Dodik Prasetya di PLTU Celukan Bawang.

Dijelaskanny, sebelum PLTU Celukan Bawang mulai di bangun, pihaknya juga telah mulai melakukan riset terkait terumbu karang di perairan laut Celukan Bawang.

Salah satunya di laut depan PLTU. Namun sekitar di tahun 2018 saat pihaknya punya data, PLTU Celukan Bawang mulai mengajak pihaknya untuk melakukan upaya kerjasama pelestarian karang yang ada di laut Celukan Bawang.

Kerja sama keduanya pun berlangsung hingga sekarang. Antara Yayasan Bumi Hijau Indah dengan General Energy Bali selaku Operator PLTU Celukan Bawang. 

Dia juga membantah bahwa Yayasan Yayasan Bumi Hijau Indah yang baru diresmikan pada Senin (25/11) kemarin itu diciptakan untuk

mengcounter aksi protes aktivis lingkungan yang selama ini menganggap keberadaan PLTU Celukan Bawang membahayakan lingkungan.

“Oh tidak ada itu. Karena kami hanya konsen ke konservasi,” ujarnya. Sementara itu Direktur PT General Energy Bali, Irnawati Sutanto berharap penelitian ini bisa bermanfaat bagi warga sekitar.

Diharapkan warga setempat juga turut menjaga dan memelihara biota laut yang ada di Celukan Bawang. 

“Kami berharap mengundang warga di sini supaya bisa melek apa yang sudah kami kerjakan. Kami ajak mereka bersama-sama memelihara apa yang sudah ada di sini,” tutur Irnawati dalam kesempatan  tersebut.

Senada dengan hal itu, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana juga mendukung adanya yayasan ini. 

Dia berharap industri seperti PLTU Celukan Bawang tetap mendukung upaya pelestarian lingkungan dan melibatkan peran serta masyarakat. 

“Kami harapkan ini bisa bermanfaat. Dan semoga PT GEB tidak hanya jadi pusat rehabilitas saja, tapi bisa membangun jauh di ujung sana rumpon-rumpon untuk nelayan tetep bisa mencari ikan.

Jadi, combine di sini tidak diganggu diberikan ruang di kejauhan untuk membangun rumpon mereka bisa memancing,” tandasnya. 

SINGARAJA – Yayasan Bumi Hijau Indah yang berkonsentrasi dalam konservasi terumbu karang telah menemukan setidaknya delapan spesies baru terumbu karang di perairan Celukan Bawang.

Tepatnya di perairan laut di depan PLTU Celukan Bawang. Atas penemuan ini, Ketua Yayasan Bumi Hijau Indah Dodik Prasetya

berkesimpulan bahwa keberadaan PLTU Celukan Bawang tidak merusak biota yang ada di laut, termasuk terumbu karang.

“Tidak ada dampaknya. Karena di tahun 2015 mulai pembangunan (PLTU Celukan Bawang) sejak itu karangnya juga mukai bertumbuh normal,” kata Dodik Prasetya di PLTU Celukan Bawang.

Dijelaskanny, sebelum PLTU Celukan Bawang mulai di bangun, pihaknya juga telah mulai melakukan riset terkait terumbu karang di perairan laut Celukan Bawang.

Salah satunya di laut depan PLTU. Namun sekitar di tahun 2018 saat pihaknya punya data, PLTU Celukan Bawang mulai mengajak pihaknya untuk melakukan upaya kerjasama pelestarian karang yang ada di laut Celukan Bawang.

Kerja sama keduanya pun berlangsung hingga sekarang. Antara Yayasan Bumi Hijau Indah dengan General Energy Bali selaku Operator PLTU Celukan Bawang. 

Dia juga membantah bahwa Yayasan Yayasan Bumi Hijau Indah yang baru diresmikan pada Senin (25/11) kemarin itu diciptakan untuk

mengcounter aksi protes aktivis lingkungan yang selama ini menganggap keberadaan PLTU Celukan Bawang membahayakan lingkungan.

“Oh tidak ada itu. Karena kami hanya konsen ke konservasi,” ujarnya. Sementara itu Direktur PT General Energy Bali, Irnawati Sutanto berharap penelitian ini bisa bermanfaat bagi warga sekitar.

Diharapkan warga setempat juga turut menjaga dan memelihara biota laut yang ada di Celukan Bawang. 

“Kami berharap mengundang warga di sini supaya bisa melek apa yang sudah kami kerjakan. Kami ajak mereka bersama-sama memelihara apa yang sudah ada di sini,” tutur Irnawati dalam kesempatan  tersebut.

Senada dengan hal itu, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana juga mendukung adanya yayasan ini. 

Dia berharap industri seperti PLTU Celukan Bawang tetap mendukung upaya pelestarian lingkungan dan melibatkan peran serta masyarakat. 

“Kami harapkan ini bisa bermanfaat. Dan semoga PT GEB tidak hanya jadi pusat rehabilitas saja, tapi bisa membangun jauh di ujung sana rumpon-rumpon untuk nelayan tetep bisa mencari ikan.

Jadi, combine di sini tidak diganggu diberikan ruang di kejauhan untuk membangun rumpon mereka bisa memancing,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/