29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:02 AM WIB

MIRIS! PGRI Ungkap Gaji Guru Honorer di Tabanan Cuma Rp150-300 Ribu

TABANAN – Hari Guru Nasional diperingati setiap tanggal 25 November menjadi momentum para guru mengusulkan peningkatan kesejahteraan mereka. Memang sebagai guru yang sudah berstatus PNS kesejahteraan dari sisi gaji jauh lebih baik.

Namun sayangnya tidak bagi guru honorer di tengah tugasnya dan beban sebagai seorang pendidik. Ternyata gaji mereka tidak sebanding tugas dan tanggung jawab.

Kabupaten Tabanan misalnya gaji guru yang berstatus guru honorer atau guru abdi rata-rata hanya mendapat upah ratusan ribu setiap bulannnya. Gaji guru honorer diambil dari sumbangan komite yang secara sukarela dan juga berasal dari dana BOS.

“Tabanan rata-rata gaji guru honorer berkisar Rp150-300 ribu,” ujar Ketua PGRI Tabanan, I Putu Santika, Rabu (25/11).

Santika mengaku pihaknya melalui pengurus PGRI guru kabupaten hingga provinsi selalu memperjuangkan hak guru ke kabupaten, provinsi hingga ke tingkat pusat. Terutama guru honorer agar bisa lebih diapresiasi. Agar mereka dapat menjadi tenaga kontrak di Kabupaten.

Saat ini sudah ada titik terang soal nasib guru honorer dengan ada perekrutan 1 juta orang guru menjadi tenaga PPPK. Di samping itu juga adanya pemberian bantuan subsidi gaji (BSG) bagi guru dan guru tenaga kependidikan (GTK) non-PNS. Baik di lingkungan Kemendikbud dan Kemenag.

“Mudah-mudah program ini dapat dimaksimal oleh guru yang non-PNS dan honorer. Selamat hari guru nasional. Semoga guru di Tabanan sejahtera dan melaksanakan kewajibannya dengan baik untuk mencerdaskan bangsa Indonesia ini,” ungkap Santika.

Lanjutnya, saat-saat pandemi Covid-19 tugas guru sangat berat, karena melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Dan membutuhkan biaya kuota internet lumayan banyak. Pandemi ini tugas guru yang berat berada pada guru berstatus honorer dan abdi yang menerima upah yang belum layak.

Kendati upah guru honorer kecil, Santika berharap semua guru yang ada agar tetap semangat menjadi tenaga pendidik bagi seluruh anak-anak bangsa di tengah pandemi ini. Terutama menjaga kesehatan mereka.

“Intinya mari kita tetap semangat dan semoga pandemi ini segera berakhir,” tandasnya

TABANAN – Hari Guru Nasional diperingati setiap tanggal 25 November menjadi momentum para guru mengusulkan peningkatan kesejahteraan mereka. Memang sebagai guru yang sudah berstatus PNS kesejahteraan dari sisi gaji jauh lebih baik.

Namun sayangnya tidak bagi guru honorer di tengah tugasnya dan beban sebagai seorang pendidik. Ternyata gaji mereka tidak sebanding tugas dan tanggung jawab.

Kabupaten Tabanan misalnya gaji guru yang berstatus guru honorer atau guru abdi rata-rata hanya mendapat upah ratusan ribu setiap bulannnya. Gaji guru honorer diambil dari sumbangan komite yang secara sukarela dan juga berasal dari dana BOS.

“Tabanan rata-rata gaji guru honorer berkisar Rp150-300 ribu,” ujar Ketua PGRI Tabanan, I Putu Santika, Rabu (25/11).

Santika mengaku pihaknya melalui pengurus PGRI guru kabupaten hingga provinsi selalu memperjuangkan hak guru ke kabupaten, provinsi hingga ke tingkat pusat. Terutama guru honorer agar bisa lebih diapresiasi. Agar mereka dapat menjadi tenaga kontrak di Kabupaten.

Saat ini sudah ada titik terang soal nasib guru honorer dengan ada perekrutan 1 juta orang guru menjadi tenaga PPPK. Di samping itu juga adanya pemberian bantuan subsidi gaji (BSG) bagi guru dan guru tenaga kependidikan (GTK) non-PNS. Baik di lingkungan Kemendikbud dan Kemenag.

“Mudah-mudah program ini dapat dimaksimal oleh guru yang non-PNS dan honorer. Selamat hari guru nasional. Semoga guru di Tabanan sejahtera dan melaksanakan kewajibannya dengan baik untuk mencerdaskan bangsa Indonesia ini,” ungkap Santika.

Lanjutnya, saat-saat pandemi Covid-19 tugas guru sangat berat, karena melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Dan membutuhkan biaya kuota internet lumayan banyak. Pandemi ini tugas guru yang berat berada pada guru berstatus honorer dan abdi yang menerima upah yang belum layak.

Kendati upah guru honorer kecil, Santika berharap semua guru yang ada agar tetap semangat menjadi tenaga pendidik bagi seluruh anak-anak bangsa di tengah pandemi ini. Terutama menjaga kesehatan mereka.

“Intinya mari kita tetap semangat dan semoga pandemi ini segera berakhir,” tandasnya

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/