26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 3:16 AM WIB

Bupati Mahayastra Kecewa RTH BPJS Ketenagakerjaan Gianyar Mangkrak

GIANYAR – Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang digarap BPJS Ketenagakerjaan di areal GOR Kebo Iwa mangkrak.

Bupati Gianyar Made Mahayastra terang-terangan mengaku kecewa dan tidak puas dengan proyek mangkrak itu. “Saya tidak puas. Saya akan bersurat, saya tidak puas,” tegas Mahayastra.

Selain mangkrak, bupati juga tidak melihat bentuk yang sesuai dengan konsep awal. “Sesuai konsep awal, tempat yang saya inginkan hijau, rindang, ramah anak. Tapi segini saja belum kelihatan (tak ada pepohonan, red),” jelasnya.

Anggaran untuk pembangunan RTH itu sebesar Rp 6,1 miliar, murni dari pembiayaan BPJS Ketenagakerjaan.

“Entah sudah berapa persen, saya tidak tahu. Serah terima belum dan waktunya lama. Saya akan khusus memanggil BPJS ketenagakerjaan yang ada di Gianyar,” terangnya.

Pihaknya tetap akan menunggu dulu progres dari BPJS Ketenagakerjaan. “Kami positif thinking dulu, seperti konsepnya. Selesaikan itu.

Kok waktu lama. Saya bangun rumah sakit (Sanjiwani, red) Rp 150 miliar, selesai setahun. Ini Rp 6,1 miliar gak selesai. Jangan ada kesan, kota kumuh,” pintanya.

Dia pun kecewa dengan hasil yang ada. Meski belum rampung total, namun areal RTH dianggap tidak baik. “Penayangannya (gambaran konsep, red) bagus. Faktanya, hasilnya tidak bagus,” keluhnya.

Sebelum pembangunan dilakukan, Bupati Mahayastra sebetulnya tidak setuju dibuat RTH di areal GOR Kebo Iwa.

Ternyata, dari bupati lama, Agung Bharata sudah meneken perjanjian. “Maka saat membangun, saya sarankan kerjakan dengan baik. Ternyata hasilnya mengecewakan,” pungkasnya.

Di bagian lain, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Gianyar Imam Santoso, mengaku Senin mendatang (30/12), tim dari Kantor pusat Kami akan datang ke Bali.

“Nanti disampaikan kondisi kelanjutan pembangunan RTH Kebo Iwa,” jelasnya.Bahkan, tim pusat itu juga akan bertemu dengan Kejaksaan Negeri Gianyar. “Kalau ke Pemda, sudah disampaikan secara tertulis,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, RTH itu program pusat. Dibangun oleh BPJS Ketenagakerjaan mulai Januari 2019. Pengerjaan selama 180 hari dengan anggaran Rp 6,1 miliar.

Semestinya, Juli 2019, proyek RTH sudah rampung. Nyatanya, hingga akhir Desember, proyek mangkrak. 

GIANYAR – Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang digarap BPJS Ketenagakerjaan di areal GOR Kebo Iwa mangkrak.

Bupati Gianyar Made Mahayastra terang-terangan mengaku kecewa dan tidak puas dengan proyek mangkrak itu. “Saya tidak puas. Saya akan bersurat, saya tidak puas,” tegas Mahayastra.

Selain mangkrak, bupati juga tidak melihat bentuk yang sesuai dengan konsep awal. “Sesuai konsep awal, tempat yang saya inginkan hijau, rindang, ramah anak. Tapi segini saja belum kelihatan (tak ada pepohonan, red),” jelasnya.

Anggaran untuk pembangunan RTH itu sebesar Rp 6,1 miliar, murni dari pembiayaan BPJS Ketenagakerjaan.

“Entah sudah berapa persen, saya tidak tahu. Serah terima belum dan waktunya lama. Saya akan khusus memanggil BPJS ketenagakerjaan yang ada di Gianyar,” terangnya.

Pihaknya tetap akan menunggu dulu progres dari BPJS Ketenagakerjaan. “Kami positif thinking dulu, seperti konsepnya. Selesaikan itu.

Kok waktu lama. Saya bangun rumah sakit (Sanjiwani, red) Rp 150 miliar, selesai setahun. Ini Rp 6,1 miliar gak selesai. Jangan ada kesan, kota kumuh,” pintanya.

Dia pun kecewa dengan hasil yang ada. Meski belum rampung total, namun areal RTH dianggap tidak baik. “Penayangannya (gambaran konsep, red) bagus. Faktanya, hasilnya tidak bagus,” keluhnya.

Sebelum pembangunan dilakukan, Bupati Mahayastra sebetulnya tidak setuju dibuat RTH di areal GOR Kebo Iwa.

Ternyata, dari bupati lama, Agung Bharata sudah meneken perjanjian. “Maka saat membangun, saya sarankan kerjakan dengan baik. Ternyata hasilnya mengecewakan,” pungkasnya.

Di bagian lain, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Gianyar Imam Santoso, mengaku Senin mendatang (30/12), tim dari Kantor pusat Kami akan datang ke Bali.

“Nanti disampaikan kondisi kelanjutan pembangunan RTH Kebo Iwa,” jelasnya.Bahkan, tim pusat itu juga akan bertemu dengan Kejaksaan Negeri Gianyar. “Kalau ke Pemda, sudah disampaikan secara tertulis,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, RTH itu program pusat. Dibangun oleh BPJS Ketenagakerjaan mulai Januari 2019. Pengerjaan selama 180 hari dengan anggaran Rp 6,1 miliar.

Semestinya, Juli 2019, proyek RTH sudah rampung. Nyatanya, hingga akhir Desember, proyek mangkrak. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/