27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 7:04 AM WIB

Pasien Positif Melonjak, Polisi Bentuk Timsus Pemakaman Jenazah Corona

SINGARAJA – Halaman Mapolres Buleleng mendadak heboh ketika seorang pengendara motor yang diketahui berstatus pekerja migran Indonesia (PMI) yang baru pulang dari Italia, tiba-tiba terjatuh.

PMI tersebut tergelak nyaris tak bergerak sama sekali usai mengalami kecelakaan tunggal. Polisi yang berada dihalaman Mapolres mencoba untuk menolong.

Namun, tak satu pun anggota polisi berani menyentuh korban. Diduga PMI yang terjatuh secara mendadak itu terserang virus corona saat berkendara.

Personil Polres Buleleng dengan cepat menghubungi Tim Reaksi Cepat Penanganan Covid-19 yang dibentuk oleh Polres Buleleng.

Selang beberapa menit kemudian petugas medis dari Mapolres Buleleng datang berseragam lengkap APD penanganan Covid-19.

Tim medis penanganan Covid 19 dengan cekatan memeriksa kondisi korban PMI. Mengecek denyut nadi korban dan diketahui bahwa denyut nadi korban masih terasa.

Tapi, korban masih dalam keadaan tidak sadarkan diri. Sehingga tim kesehatan memasang oksigen bantuan kepada korban. Selanjutnya korban dibawa ke RS Buleleng untuk mendapat pemeriksaan.

Aksi yang dilakukan oleh tim medis dari unsur kepolisian Polres Buleleng merupakan bagian dari simulasi penanganan korban Covid-19 ketika berada di jalan, tempat keramaian, fasilitas publiknya.

Hal ini dilakukan karena virus corona tak memandang siapa pun dan dimana pun virus ini akan menyerang. Sehingga personil kepolisian Polres Buleleng telah siap siaga untuk menangani korban Covid-19.

Kabagops Polres Buleleng Kompol A.A Wiranata Kusuma mengatakan, simulasi tim reaksi cepat penanganan Covid-19 ini untuk melatih dan mengajari anggota kepolisian saat menangani pasien Covid-19.

Mulai dari tatacara penggunaan standar alat pelindung diri (APD), membantu tim medis dalam menangani pasien Covid-19, pasien yang meninggal dunia,

hingga proses pemakaman. Sehingga upaya anggota gabungan dapat meringankan beban tim medis di masing-masing rumah sakit.

“Dalam tim medis Covid-19 ada 10 anggota personil yang kami siapkan. Termasuk juga 2 tim dokter kepolisian. Kemudian kami siapkan 100 APD Covid-19,” ungkap Kompol Wiranata Kusuma.

Dia melanjutkan, tim medis ini nantinya akan bekerja dan selalu siap siaga bilamana masyarakat membutuhkan dalam hal penanganan Covid-19.

Mengingat akhir-akhir ini cukup banyak kasus Covid-19. Karena orang yang terpapar Covid-19, bukan hanya orang dengan gejala, tetapi juga orang tanpa gangguan.

“Maka dari itu sangat perlu kami latih personil polisi dalam menangani korban atau pasien Covid-19,” ujarnya.

Diakui Kompol Wiranata Kusuma, ada dua tim penanganan Covid-19 yang dibentuk oleh Polres Buleleng. Yakni Tim Reaksi Cepat Penanganan Covid-19 dan tim khusus untuk pemakaman pasien Covid-19.

Untuk tim pemakanan terdiri dari 12 personil. Tim ini barang kali nantinya dibutuhkan ketika ada masyarakat yang terpapar Covid-19, namun ditolak pemakamannya.

“Ini kami siapkan agar tidak ditemui terjadi penolakan pemakaman pasien Covid-19,” tandasnya.

SINGARAJA – Halaman Mapolres Buleleng mendadak heboh ketika seorang pengendara motor yang diketahui berstatus pekerja migran Indonesia (PMI) yang baru pulang dari Italia, tiba-tiba terjatuh.

PMI tersebut tergelak nyaris tak bergerak sama sekali usai mengalami kecelakaan tunggal. Polisi yang berada dihalaman Mapolres mencoba untuk menolong.

Namun, tak satu pun anggota polisi berani menyentuh korban. Diduga PMI yang terjatuh secara mendadak itu terserang virus corona saat berkendara.

Personil Polres Buleleng dengan cepat menghubungi Tim Reaksi Cepat Penanganan Covid-19 yang dibentuk oleh Polres Buleleng.

Selang beberapa menit kemudian petugas medis dari Mapolres Buleleng datang berseragam lengkap APD penanganan Covid-19.

Tim medis penanganan Covid 19 dengan cekatan memeriksa kondisi korban PMI. Mengecek denyut nadi korban dan diketahui bahwa denyut nadi korban masih terasa.

Tapi, korban masih dalam keadaan tidak sadarkan diri. Sehingga tim kesehatan memasang oksigen bantuan kepada korban. Selanjutnya korban dibawa ke RS Buleleng untuk mendapat pemeriksaan.

Aksi yang dilakukan oleh tim medis dari unsur kepolisian Polres Buleleng merupakan bagian dari simulasi penanganan korban Covid-19 ketika berada di jalan, tempat keramaian, fasilitas publiknya.

Hal ini dilakukan karena virus corona tak memandang siapa pun dan dimana pun virus ini akan menyerang. Sehingga personil kepolisian Polres Buleleng telah siap siaga untuk menangani korban Covid-19.

Kabagops Polres Buleleng Kompol A.A Wiranata Kusuma mengatakan, simulasi tim reaksi cepat penanganan Covid-19 ini untuk melatih dan mengajari anggota kepolisian saat menangani pasien Covid-19.

Mulai dari tatacara penggunaan standar alat pelindung diri (APD), membantu tim medis dalam menangani pasien Covid-19, pasien yang meninggal dunia,

hingga proses pemakaman. Sehingga upaya anggota gabungan dapat meringankan beban tim medis di masing-masing rumah sakit.

“Dalam tim medis Covid-19 ada 10 anggota personil yang kami siapkan. Termasuk juga 2 tim dokter kepolisian. Kemudian kami siapkan 100 APD Covid-19,” ungkap Kompol Wiranata Kusuma.

Dia melanjutkan, tim medis ini nantinya akan bekerja dan selalu siap siaga bilamana masyarakat membutuhkan dalam hal penanganan Covid-19.

Mengingat akhir-akhir ini cukup banyak kasus Covid-19. Karena orang yang terpapar Covid-19, bukan hanya orang dengan gejala, tetapi juga orang tanpa gangguan.

“Maka dari itu sangat perlu kami latih personil polisi dalam menangani korban atau pasien Covid-19,” ujarnya.

Diakui Kompol Wiranata Kusuma, ada dua tim penanganan Covid-19 yang dibentuk oleh Polres Buleleng. Yakni Tim Reaksi Cepat Penanganan Covid-19 dan tim khusus untuk pemakaman pasien Covid-19.

Untuk tim pemakanan terdiri dari 12 personil. Tim ini barang kali nantinya dibutuhkan ketika ada masyarakat yang terpapar Covid-19, namun ditolak pemakamannya.

“Ini kami siapkan agar tidak ditemui terjadi penolakan pemakaman pasien Covid-19,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/