NUSA PENIDA – Dirjen Perhubungan Darat Budi Setyadi hadir dalam acara peletakan batu pertama Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Bias Munjul di Nusa Ceningan, Klungkung, karena atas perintah langsung dari Menteri Perhubungan (Menhub) untuk menghadiri acara ini pada Selasa (29/11).
Menhub RI berpesan agar pembangunan pelabuhan ini menggunakan kearifan lokal, dan secara fisik mampu memberikan manfaat terbaik untuk masyarakat dengan pembangunan yang tepat waktu, serta memperhatikan aspek keselamatan.
Dia menyebutkan, pembangunan pelabuhan ini menggunakan APBN yang cukup besar yakni mencapai Rp 97 miliar dan dibangun oleh PT. Nindya Karya. Dalam kesempatan itu Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setyadi di hadapan Perwakilan Kejaksaan Tinggi Bali memohon kegiatan pendampingan dari Kejaksaan terus dilakukan, supaya pembangunan ini berjalan lancar dan berkualitas.
“Setelah pekerjaan ini kita selesaikan, maka ke depan kita sedang memikirkan operator pelabuhan ini nanti siapa? Apakah Pemerintah Provinsi Bali, atau Pemerintah Kabupaten Klungkung. Apalagi nanti masalah pemeliharaan bangunannya juga perlu diperhatikan, demi menciptakan keselataman masyarakat yang ingin berlabuh keliling Pulau Nusa Penida dan menuju Sanur,” tegasnya seraya menyatakan siap untuk memback-up kebijakan Gubernur Koster, karena Bali yang pertama kali akan disempurnakan untuk kepentingan pariwisata.
Mendengar hal itu, Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, mengenai siapa nanti yang akan menjadi operator dari pelabuhan ini, apakah itu Pemerintah Pusat, ASDP, Pemerintah Provinsi Bali, atau Pemerintah Kabupaten/ Kota, maka hal itu diserahkan sepenuhnya kebijakan ini ke Menteri.
Mengingat Nusa Penida ini punya daya tarik yang sangat kuat secara spiritual, dengan adanya Pura Ratu Gede di Dalem Ped serta aktivitas masyarakat dan pariwisatanya yang sangat tinggi dari Sanur menuju Nusa Penida.
Untuk itu Wayan Koster meminta kepada PT. Nindya Karya agar proses pembangunan pelabuhan ini dikerjakan secara profesional, dengan kualitas yang baik, dan selesai tepat waktu.
Tidak hanya itu, mantan Anggota DPR-RI tiga periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini juga memohon desain pelabuhan ini mencerminkan kearifan lokal, seni dan budaya di Nusa Ceningan, Kecamatan Nusa Penida.
“Saya ikut membahas desain pelabuhan ini, harapannya Pelabuhan Segitiga Sanur, Nusa Penida dan Nusa Ceningan ini menjadi ikon,” jelas Gubernur Koster yang sangat getol memajukan kebudayaan Bali ini.
Dalam acara tersebut, turut juga dihadiri oleh Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta, Ketua DPRD Klungkung, Anak Agung Gde Anom, Perwakilan Kejaksaan Tinggi Bali, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, I Gede Wayan Samsi Gunarta, hingga Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XII Provinsi Bali dan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Sebelumnya, Menhub RI, Budi Karya Sumadi bersama Gubernur Bali, Wayan Koster telah melakukan Peletakan Batu Pertama dimulainya Pembangunan Pelabuhan Sanur – Denpasar dan Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida.
Secara anggaran, pembangunan Pelabuhan Segitiga Sanur, Nusa Penida dan Nusa Ceningan ini bersumber dari APBN Kementerian Perhubungan dengan total sebesar Rp555 Milyar, yang terdiri dari anggaran pembangunan Pelabuhan Sanur sebesar Rp376 miliar, untuk Pelabuhan Sampalan (Nusa Penida) Rp82 miliar, dan Pelabuhan Bias Munjul (Nusa Ceningan) sebesar Rp97 miliar.
Sehingga Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul di Kabupaten Klungkung itu direncanakan selesai pada akhir tahun 2021 dan Pelabuhan Sanur, Kota Denpasar direncanakan selesai pada pertengahan tahun 2022.