RadarBali.com – Petani tembakau di Kabupaten Buleleng kini dihantui serangan virus mozaik. Virus ini berpotensi menyebabkan petani merugi karena daun menjadi keriput.
Diperkirakan virus ini telah menyerang 15 hektare lahan tembakau di Kabupaten Buleleng. Tahun ini, luas lahan tembakau di Kabupaten Buleleng memang menyusut.
Dari biasanya 500 hektare per tahun, kini hanya 360 hektare saja. Musim yang tak menentu membuat petani gelisah. Hal ini diperparah dengan serangan virus penyakit sejak beberapa pekan terakhir.
Dinas Pertanian Buleleng mencatat, ada 15 hektare lahan tembakau yang terserang virus mozaik. Serangan virus terparah terjadi di Desa Panji, Kecamatan Sukasada.
Serangan virus juga teridentifikasi terjadi di Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng, serta di Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt. Uniknya hanya varietas virginia yang terkena serangan.
Virus mozaik sendiri bisa menyebabkan daun tembakau mengalami perubahan warna dari hijau menjadi kuning.
Jika dibiarkan daun akan keriput dan menjadi kering. Dampaknya petani pun merugi karena daun tembakau yang keriput tak laku dijual.
“Kami sudah bina petani agar memangkas daun yang terkena mozaik. Itu bisa mengurangi menyebaran virus. Setelah dipangkas, jangan ditumpuk begitu. Harus dibakar biar tidak menyebar ke tanaman lain,” kata Kepala Dinas Pertanian Buleleng, Nyoman Swatantra, saat ditemui pagi kemarin.
Swatantra menyatakan virus mozaik tak hanya menyerang tembakau saja. Virus juga bisa menyerang tanaman yang masih satu famili, seperti cabe dan tomat.
Guna mencegah terulangnya hal serupa, pemerintah akan melakukan pembinaan secara khusus kepada para petani.
Mereka diimbau menggunakan bibit unggul dan memperhatikan proses pemindahan bibit ke lokasi tanam.
Petani dianjurkan memilih lahan yang jauh dari varietas cabe atau tomat, karena meningkatkan potensi serangan virus mozaik.