29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:04 AM WIB

Badalah, Lupa Matikan Api, Kebun Cokelat Terbakar

NEGARA – Kekeringan yang terjadi akibat musim kemarau panjang kembali membuat kebun milik warga Jembrana terbakar.

Kali ini kebun milik I Wayan Sumantra, 65, warga Banjar Anyar Kaja, Penyaringan, Mendoyo, yang menjadi korban amukan si jago merah.

Insiden bermula ketika Gede Suarsana melaksanakan bersih-bersih di areal kebun milik ayahnya I Wayan Sumantra.

Saat bersih-bersih, Suarsana sempat membakar sampah yakni dedaunan pohon mahoni yang di tebang 10 hari yang lalu dan sudah kering.

Setelah itu sekitar pukul 08.30, Suarsana yang melihat api pembakaran daun mahoni itu sudah padam, pulang ke rumahnya yang berjarak sekitar 100 meter dari kebun.

Namun, ayahnya yang sedang berada di rumah melihat ada kepulan asap dan api yang di areal kebun sebelah timur rumah.

Melihat api menjalar, Suarsana kemudian menuju ke kebun. Dan, setibanya disana api sudah besar dan menjalar.

Suarsana lalu balik ke rumah untuk mengambil semprotan air guna memadamkan api bersama Ketut Alit Kartika Putra.

Namun, upaya pemadaman tersebut tidak membuahkan hasil sehingga Suarsana meminta bantuan warga masyarakat sekitar untuk melakukan pemadaman.

Warga juga melapor ke pemadam kebakaran Pemkab Jembrana. Mendapat laporan ada kebakaran tiga unit mobil pemadam kebakaran Pemkab Jembrana meluncur ke lokasi.

Saat tiba di lokasi, api sudah meluas membakar rumput dan semak-semak yang mengering termasuk melalap pohon cokelat, kopi, vanili dan lainnya.

“Api sudah membakar sekitar 2,5 are kebun itu,” ujar Kasi Pemadam Kebakaran Pemkab Jembrana Kade Bagus Darmawan.

Untuk memadamkan api yang melalap kebun tersebut, petugas pemadam selain menyemprotkan air juga melakukan pemadaman dengan cara manual untuk memutus lidah api.

Setelah sekitar satu jam berusaha api akhirnya berhasil dipadamkan dengan menghabiskan tiga tangki air.

“Api yang meluas dan membakar 2,5 are dari luas kebun 50 are itu berasal dari pembakaran sampah yang dilakukan di kebun tersebut,” terangnya.(

NEGARA – Kekeringan yang terjadi akibat musim kemarau panjang kembali membuat kebun milik warga Jembrana terbakar.

Kali ini kebun milik I Wayan Sumantra, 65, warga Banjar Anyar Kaja, Penyaringan, Mendoyo, yang menjadi korban amukan si jago merah.

Insiden bermula ketika Gede Suarsana melaksanakan bersih-bersih di areal kebun milik ayahnya I Wayan Sumantra.

Saat bersih-bersih, Suarsana sempat membakar sampah yakni dedaunan pohon mahoni yang di tebang 10 hari yang lalu dan sudah kering.

Setelah itu sekitar pukul 08.30, Suarsana yang melihat api pembakaran daun mahoni itu sudah padam, pulang ke rumahnya yang berjarak sekitar 100 meter dari kebun.

Namun, ayahnya yang sedang berada di rumah melihat ada kepulan asap dan api yang di areal kebun sebelah timur rumah.

Melihat api menjalar, Suarsana kemudian menuju ke kebun. Dan, setibanya disana api sudah besar dan menjalar.

Suarsana lalu balik ke rumah untuk mengambil semprotan air guna memadamkan api bersama Ketut Alit Kartika Putra.

Namun, upaya pemadaman tersebut tidak membuahkan hasil sehingga Suarsana meminta bantuan warga masyarakat sekitar untuk melakukan pemadaman.

Warga juga melapor ke pemadam kebakaran Pemkab Jembrana. Mendapat laporan ada kebakaran tiga unit mobil pemadam kebakaran Pemkab Jembrana meluncur ke lokasi.

Saat tiba di lokasi, api sudah meluas membakar rumput dan semak-semak yang mengering termasuk melalap pohon cokelat, kopi, vanili dan lainnya.

“Api sudah membakar sekitar 2,5 are kebun itu,” ujar Kasi Pemadam Kebakaran Pemkab Jembrana Kade Bagus Darmawan.

Untuk memadamkan api yang melalap kebun tersebut, petugas pemadam selain menyemprotkan air juga melakukan pemadaman dengan cara manual untuk memutus lidah api.

Setelah sekitar satu jam berusaha api akhirnya berhasil dipadamkan dengan menghabiskan tiga tangki air.

“Api yang meluas dan membakar 2,5 are dari luas kebun 50 are itu berasal dari pembakaran sampah yang dilakukan di kebun tersebut,” terangnya.(

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/