31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 9:47 AM WIB

Bagikan Kue dan Gelang ke Siswa di Gianyar, Mahasiswa Diamankan

GIANYAR – Orang tua siswa di Gianyar dibuat resah dengan aksi bagi-bagi kue dan gelang yang dilakukan orang tidak dikenal. Pelaku menyasar SMP Negeri di Kecamatan Gianyar, Sukawati, Blahbatuh sejak Selasa (5/4). Polisi pun bergerak cepat dan mengamankan pelaku di Polsek Ubud, Rabu (6/4).

 

Aksi bagi kue pertama kali diketahui di SMPN 1 Gianyar. Salah satu siswa kelas VII, Surya, pada Selasa didatangi seorang perempuan lalu memberikannya kue. “Tidak ada pemaksaan pas dikasih. Mereka bilang gak beracun,” ujarnya.

 

Dengan polos, sebanyak 9 siswa mendapat kue dan gelang tangan. Siswa itu bahkan sempat menyantap kue. “Rasanya seperti aroma kelapa. Belum habis sudah jatuh,” ujarnya.

 

Pembagian kue dengan motif mencurigakan itu langsung mendapat perhatian guru. Kepala SMP Negeri 1 Gianyar I Wayan Mawa, mengatakan dirinya diberitahu kejadian tersebut dari seorang guru. “Saya ditelpon salah seorang guru tentang kejadian tersebut kemudian saya buat instruksi dan kami data anak yang mengalami peristiwa itu,” ujarnya.

 

Terdapat 9 siswa yang sempat menerima kue. “Tiga orang mengalami pusing, satu badannya panas, dua tanpa gejala dan tiga belum memakannya,” terangnya.

 

Wayan Mawa pun sudah memberikan pengarahan kepada seluruh siswa untuk tidak menerima pemberian orang yang belum dikenal. Siswa juga diminta selalu waspada.

 

Selanjutnya, informasi bagi kue itu membias pada upaya dugaan penculikan. Di pesan WhatsApp muncul kabar berantai jika ada upaya penculikan. Untuk memastikan keakuratan informasi, Kapolsek Gianyar, Kompol Gede Putra Astawa langsung menyasar sekolah yang kebagian kue dan gelang itu pada Rabu (6/4). “Kami langsung cek dan konfirmasi kepada pihak sekolah dan murid yang mengalami kejadian tersebut,” ungkapnya.

 

Kapolsek menyarankan kepada pihak sekolah dan anak anak sekolah untuk selalu waspada. “Serta berhati-hati dalam menerima sesuatu dari orang yang belum dikenal,” pintanya.

 

Sementara itu, saat kepolisian Polsek Gianyar menelusuri ke sekolah, di saat yang bersamaan pelaku bagi kue menyasar wilayah Kecamatan Ubud. Pelaku yang mengaku mahasiswa itu berhasil diamankan oleh anggota Polsek di Jalan Raya Ubud pada Rabu siang.

 

Kapolsek Ubud, Kompol Made Tama membenarkan telah mengamankan pelaku yang membagikan kue dan gelang kepada siswa. Mereka kini telah dibawa ke Polsek Ubud. “Masih kami periksa. Ntar tak kasih info,” ujar Tama singkat.

 

Polisi masih melakukan penyelidikan, terutama menggali maksud pembagian kue secara gratis ke siswa. “Motif berbagi kasih,” imbuhnya.

 

Di bagian lain, Kepala Dinas Pendidikan Gianyar, Made Suradnya, mengaku sudah mendengar ada siswa yang mendapat kue dan gelang yang mencurigakan itu. “Kemarin malam tyang (saya) instruksikan agar mengecek kondisi siswa yang sudah makan, apa akibat yang ditimbulkan atau yang belum agar jangan dimakan,” jelasnya.

 

Pihaknya sudah menginstruksikan kepada seluruh kepala sekolah untuk memberikan pemahaman kepada siswa di sekolah. “Kamin telah menginstruksikan kepada kepala sekolah, mengimbau siswa agar menolak pemberian sesuatu dari orang tidak dikenal,” pungkasnya.

 

GIANYAR – Orang tua siswa di Gianyar dibuat resah dengan aksi bagi-bagi kue dan gelang yang dilakukan orang tidak dikenal. Pelaku menyasar SMP Negeri di Kecamatan Gianyar, Sukawati, Blahbatuh sejak Selasa (5/4). Polisi pun bergerak cepat dan mengamankan pelaku di Polsek Ubud, Rabu (6/4).

 

Aksi bagi kue pertama kali diketahui di SMPN 1 Gianyar. Salah satu siswa kelas VII, Surya, pada Selasa didatangi seorang perempuan lalu memberikannya kue. “Tidak ada pemaksaan pas dikasih. Mereka bilang gak beracun,” ujarnya.

 

Dengan polos, sebanyak 9 siswa mendapat kue dan gelang tangan. Siswa itu bahkan sempat menyantap kue. “Rasanya seperti aroma kelapa. Belum habis sudah jatuh,” ujarnya.

 

Pembagian kue dengan motif mencurigakan itu langsung mendapat perhatian guru. Kepala SMP Negeri 1 Gianyar I Wayan Mawa, mengatakan dirinya diberitahu kejadian tersebut dari seorang guru. “Saya ditelpon salah seorang guru tentang kejadian tersebut kemudian saya buat instruksi dan kami data anak yang mengalami peristiwa itu,” ujarnya.

 

Terdapat 9 siswa yang sempat menerima kue. “Tiga orang mengalami pusing, satu badannya panas, dua tanpa gejala dan tiga belum memakannya,” terangnya.

 

Wayan Mawa pun sudah memberikan pengarahan kepada seluruh siswa untuk tidak menerima pemberian orang yang belum dikenal. Siswa juga diminta selalu waspada.

 

Selanjutnya, informasi bagi kue itu membias pada upaya dugaan penculikan. Di pesan WhatsApp muncul kabar berantai jika ada upaya penculikan. Untuk memastikan keakuratan informasi, Kapolsek Gianyar, Kompol Gede Putra Astawa langsung menyasar sekolah yang kebagian kue dan gelang itu pada Rabu (6/4). “Kami langsung cek dan konfirmasi kepada pihak sekolah dan murid yang mengalami kejadian tersebut,” ungkapnya.

 

Kapolsek menyarankan kepada pihak sekolah dan anak anak sekolah untuk selalu waspada. “Serta berhati-hati dalam menerima sesuatu dari orang yang belum dikenal,” pintanya.

 

Sementara itu, saat kepolisian Polsek Gianyar menelusuri ke sekolah, di saat yang bersamaan pelaku bagi kue menyasar wilayah Kecamatan Ubud. Pelaku yang mengaku mahasiswa itu berhasil diamankan oleh anggota Polsek di Jalan Raya Ubud pada Rabu siang.

 

Kapolsek Ubud, Kompol Made Tama membenarkan telah mengamankan pelaku yang membagikan kue dan gelang kepada siswa. Mereka kini telah dibawa ke Polsek Ubud. “Masih kami periksa. Ntar tak kasih info,” ujar Tama singkat.

 

Polisi masih melakukan penyelidikan, terutama menggali maksud pembagian kue secara gratis ke siswa. “Motif berbagi kasih,” imbuhnya.

 

Di bagian lain, Kepala Dinas Pendidikan Gianyar, Made Suradnya, mengaku sudah mendengar ada siswa yang mendapat kue dan gelang yang mencurigakan itu. “Kemarin malam tyang (saya) instruksikan agar mengecek kondisi siswa yang sudah makan, apa akibat yang ditimbulkan atau yang belum agar jangan dimakan,” jelasnya.

 

Pihaknya sudah menginstruksikan kepada seluruh kepala sekolah untuk memberikan pemahaman kepada siswa di sekolah. “Kamin telah menginstruksikan kepada kepala sekolah, mengimbau siswa agar menolak pemberian sesuatu dari orang tidak dikenal,” pungkasnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/