27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 1:40 AM WIB

Kasus Rabies di Tabanan, Bali

7 Warga Tabanan Diterkam Anjing Rabies, Distan Tabanan Genjot Tracking

TABANAN– Setelah 7 warga Desa Dauh Peken, Tabanan digigit anjing positif rabies. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Dinas Pertanian dan Dinas Kesehatan Tabanan terus melakukan tracking.

Tracking atau pelacakan dilakukan di wilayah Banjar Dauh Pala, Desa Dauh Peken, Tabanan. Dari 7 orang yang digigit, 5 orang di antaranya sudah mendapat penanganan Vaksin Anti Rabies (VAR). Sementara dua warga yang bukan berasal dari lokasi tersebut belum terdeteksi.

Diharapkan mereka yang belum mendapat penanganan tersebut agar segera datang ke faskes terdekat untuk mendapat pelayanan kesehatan minimal VAR.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Tabanan, Gde Eka Parta Ariana menjelaskan, pihaknya kini terus mendalami informasi kasus gigitan anjing rabies di wilayah Jalan Pulau Nias, Banjar Dauh Pala Desa Dauh Peken.

“Kami terus lakukan penelusuran dan hari ini koordinasi dengan pihak desa setempat,” ujar Gde Eka, Senin (9/5).

Kendati tracking anjing liar di sekitaran Banjar Dauh Pala, namun belum semua anjing dieliminasi. Sejauh ini baru 3 ekor anjing yang dieliminasi dan satu sampel dinyatakan positif rabies.

“Sementara untuk yang terdeteksi sampai kemarin sudah ada 4 orang dan 3 orang masih belum,” ungkapnya.

Disisi lain Kepala Dinas Kesehatan, dr Nyoman Susila menjelaskan, sesuai laporan dari seluruh faskes yang ada di Tabanan, dari 7 orang yang digigit anjing liar positif rabies sudah ada 5 orang yang mendapat layanan VAR. Sementara lagi 2 orang masih belum diketahui keberadaannya.

“Sampai hari ini sudah 5 orang yang mendapat layanan VAR (vaksin anti rabies) dan satu orang mendapat tambahan SAR (serum anti rabies). Satu orang tersebut mendapat tambahan karena luka gigitannya berisiko,” jelas Susila.

Dia menambahkan 5 orang warga yang sudah mendapat layanan sebelumnya telah datang ke faskes seperti RSUD Tabanan dan Puskesmas Kediri I.

Sementara untuk 2 orang yang melapor ini kami harapkan segera datang ke faskes terdekat untuk dapat pelayanan minimal VAR.

“Kemarin kita sudah informasi ke semua kenalan termasuk lingkungan kerja juga. Jika memang ada yang mengetahui tolong segera diarahkan untuk dapat layanan ke rumah sakit atau puskesmas. Memang ada informasi bahwa dua orang ini kemungkinan belum tentu digigit, tapi sebaiknya dilakukan penanganan pencegahan dengan VAR,” tandasnya. (uli)

TABANAN– Setelah 7 warga Desa Dauh Peken, Tabanan digigit anjing positif rabies. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Dinas Pertanian dan Dinas Kesehatan Tabanan terus melakukan tracking.

Tracking atau pelacakan dilakukan di wilayah Banjar Dauh Pala, Desa Dauh Peken, Tabanan. Dari 7 orang yang digigit, 5 orang di antaranya sudah mendapat penanganan Vaksin Anti Rabies (VAR). Sementara dua warga yang bukan berasal dari lokasi tersebut belum terdeteksi.

Diharapkan mereka yang belum mendapat penanganan tersebut agar segera datang ke faskes terdekat untuk mendapat pelayanan kesehatan minimal VAR.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Tabanan, Gde Eka Parta Ariana menjelaskan, pihaknya kini terus mendalami informasi kasus gigitan anjing rabies di wilayah Jalan Pulau Nias, Banjar Dauh Pala Desa Dauh Peken.

“Kami terus lakukan penelusuran dan hari ini koordinasi dengan pihak desa setempat,” ujar Gde Eka, Senin (9/5).

Kendati tracking anjing liar di sekitaran Banjar Dauh Pala, namun belum semua anjing dieliminasi. Sejauh ini baru 3 ekor anjing yang dieliminasi dan satu sampel dinyatakan positif rabies.

“Sementara untuk yang terdeteksi sampai kemarin sudah ada 4 orang dan 3 orang masih belum,” ungkapnya.

Disisi lain Kepala Dinas Kesehatan, dr Nyoman Susila menjelaskan, sesuai laporan dari seluruh faskes yang ada di Tabanan, dari 7 orang yang digigit anjing liar positif rabies sudah ada 5 orang yang mendapat layanan VAR. Sementara lagi 2 orang masih belum diketahui keberadaannya.

“Sampai hari ini sudah 5 orang yang mendapat layanan VAR (vaksin anti rabies) dan satu orang mendapat tambahan SAR (serum anti rabies). Satu orang tersebut mendapat tambahan karena luka gigitannya berisiko,” jelas Susila.

Dia menambahkan 5 orang warga yang sudah mendapat layanan sebelumnya telah datang ke faskes seperti RSUD Tabanan dan Puskesmas Kediri I.

Sementara untuk 2 orang yang melapor ini kami harapkan segera datang ke faskes terdekat untuk dapat pelayanan minimal VAR.

“Kemarin kita sudah informasi ke semua kenalan termasuk lingkungan kerja juga. Jika memang ada yang mengetahui tolong segera diarahkan untuk dapat layanan ke rumah sakit atau puskesmas. Memang ada informasi bahwa dua orang ini kemungkinan belum tentu digigit, tapi sebaiknya dilakukan penanganan pencegahan dengan VAR,” tandasnya. (uli)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/